Tingginya tingkat kesadaran keselamatan masyarakat dalam berkendaraan, berdampak pada turunnya angka kecelakaan. Hal ini berimbas pada pembayaran santunan yang di bayarkan oleh PT Jasa Raharja (Persero).
Untuk pembayaran santunan khusus kematian pada momen Lebaran terhitung mulai H-7 sampai H+7, total santunan yang sudah dibayarkan sebesar Rp625 juta. “Dari total santunan yang dibayarkan oleh Jasa Raharja pada periode Lebaran kali ini, trennya cenderung turun. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi penurunan sekitar 40 persen,” ujar Kepala Bagian Operasional Asuransi PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumsel, Zulham Irawan, kemarin (4/8), saat menyerahkan santunan kepada ahli waris. Tahun lalu untuk periode yang sama, total santunan kematian yang dibayarkan mencapai Rp890 juta.
Untuk jumlah santunan kematian pada tahun ini, lanjut Zulham, bisa segera dibayarkan walaupun musim mudik dan balik lebaran belum berakhir. “Tentunya bila klaim santunan dari pihak keluarga korban segera dikirimkan,” paparnya.
Sementara itu, untuk daerah yang paling dominan tingkat kecelakaannya yakni di wilayah Kabupaten Lahat. Hal itu dikarenakan medan dan struktur jalannya yang sulit sehingga bisa menyebabkan tingginya risiko kecelakaan. “Untuk tingkat kecelakaan tetap masih dominan oleh kendaraan bermotor, dengan tingkat kejadian dari rata-rata sekitar 70 persen,” imbuhnya.
Lebih jauh dikatakannya, untuk pembayaran santunan lebih difokuskan untuk korban yang meninggal dunia. Sedangkan untuk korban kecelakaan belum dibayarkan oleh PT Jasa Raharja (Persero) karena belum mendapat data yang valid. “Tapi untuk korban kecelakaan yang dirawat di RS tidak perlu cemas, karena kita akan menanggung biaya pengobatan atau perawatan maksimal sebesar Rp10 juta,” pungkasnya. (http://www.sumeks.co.id/)
Untuk jumlah santunan kematian pada tahun ini, lanjut Zulham, bisa segera dibayarkan walaupun musim mudik dan balik lebaran belum berakhir. “Tentunya bila klaim santunan dari pihak keluarga korban segera dikirimkan,” paparnya.
Sementara itu, untuk daerah yang paling dominan tingkat kecelakaannya yakni di wilayah Kabupaten Lahat. Hal itu dikarenakan medan dan struktur jalannya yang sulit sehingga bisa menyebabkan tingginya risiko kecelakaan. “Untuk tingkat kecelakaan tetap masih dominan oleh kendaraan bermotor, dengan tingkat kejadian dari rata-rata sekitar 70 persen,” imbuhnya.
Lebih jauh dikatakannya, untuk pembayaran santunan lebih difokuskan untuk korban yang meninggal dunia. Sedangkan untuk korban kecelakaan belum dibayarkan oleh PT Jasa Raharja (Persero) karena belum mendapat data yang valid. “Tapi untuk korban kecelakaan yang dirawat di RS tidak perlu cemas, karena kita akan menanggung biaya pengobatan atau perawatan maksimal sebesar Rp10 juta,” pungkasnya. (http://www.sumeks.co.id/)
No comments:
Post a Comment