Kalangan DPRD Wonogiri menganggap perlu adanya
kenaikan kelas bagi rumah sakit di wilayah kecamatan. Hal ini demi efektifitas
program jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) sekaligus penghematan ongkos
transportasi bagi warga.
Ketua Komisi D DPRD Wonogiri, Sriyono
mengungkapkan, pada kenyataannya banyak warga Wonogiri, terutama yang tinggal
di wilayah kecamatan perbatasan, memilih berobat di rumah sakit luar kabupaten.
Pertimbangannya, jarak tempuh. Jika harus ke rumah sakit di Wonogiri Kota,
dianggap terlalu jauh.
“Sementara, kalau ke rumah sakit luar kabupaten
malah lebih dekat. Contohnya, warga di Kecamatan Purwantoro memilih berobat ke
Ponorogo (Jatim). Atau yang tinggal di Giriwoyo, lebih pilih ke Pacitan (Jawa
Timur),” kata Sriyono di gedung dewan, Selasa (16/4).
Kondisi ini, diakuinya sudah lama terjadi. Memang
dari sisi ongkos transportasi akan menjadi lebih murah, namun di sisi lain
justru menimbulkan efek buruk.
“Kalau yang diobati merupakan pasien Jamkesda,
tentu saja akan muspro (sia-sia). Sebab, jelas-jelas tidak bisa digunakan di
luar daerah tersebut,” tandas politisi PDIP itu.
Satu solusi yang diusulkan adalah melalui
peningkatan status alias kelas rumah sakit di wilayah kecamatan. Dia menyebut
paling tidak ada 3 kecamatan yang perlu diperlakukan seperti itu, Purwantoro,
Baturetno dan Pracimantoro.
“Jadi warga tetap bisa menggunakan Jamkesda. Di
samping itu, ongkos transportasi menjadi lebih murah ketimbang kalau mesti ke
rumah sakit luar kabupaten atau ke rumah sakit di kabupaten,” jelas Sriyono.
Sementara itu, Anggota DPRD dari Fraksi Golkar,
Samino meminta Pemkab Wonogiri punya ketegasan dalam menentukan warga yang bisa
tercover program Jamkesda. “Jangan sampai terjadi warga yang tidak berhak,
justru dimasukkan di dalamnya,” tambahnya.
No comments:
Post a Comment