Wednesday, April 3, 2013

Kartu Sehat untuk Dai


Setidaknya beberapa pihak kembali bisa bernafas lega dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Sebab, untuk kelima kalinya program jaminan pemeliharaan kesehatan dilaksanakan oleh Pemko Bukittinggi. Jaminan kesehatan bagi dai, mubalig, garim masjid, pengurus KAK, KAN dan bundo kanduang untuk tahun ini sebanyak 110 peserta terdiri dari 43 garim masjid, 24 pengurus KAN, 6 bundo kanduang, pengurus KAK 5, MUI 10, himpunan dai 14 dan Ikadi 8 orang.

Untuk periode 2013 ini, pemberian asuransi kesehatan itu berlaku untuk sepuluh bulan. Kartu asuransi In Health untuk jaminan pemeliharaan kesehatan bagi para dai, mubalikh dan pemangku adat tersebut diserahkan langsung oleh Walikota Bukittinggi H Ismet Amzis SH, di aula balaikota Bukit Gulai Bancah, beberapa hari lalu.

Acara tersebut dihadiri pimpinan SKPD, Asisten II Ismail Johar, pimpinan asuransi In Health Indonesia serta para penerima. Wali kota secara simbolis menyerahkan kartu tersebut kepada perwakilan dai, mubalikh, pengurus KAK, KAN, bundo kanduang dan garin masjid. Pada momen itu sekaligus disosialisasikan masalah asuransi jiwa In Health Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Kabag Kesra Drs Iskandar MPd Dt Lelo Kayo dalam laporannya menyebutkan, tahun ini dialokasikan dana dalam APBD untuk kegiatan tersebut sebesar Rp125 juta. Pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan dimaksudkan untuk menjamin kesehatan para dai, mubaligh, garin masjid, pengurus KAK, KAN dan bundo kanduang, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara baik. ”Para peserta jaminan pemeliharaan kesehatan yang diprogramkan itu, mendapatkan fasilitas antara lain, rawat jalan tingkat pertama, rawat jalan tingkat lanjut, rawat inap, manfaat pilihan dan manfaat tambahan,” terang Iskandar.

Senada dengan itu, Ismet Amzis selaku wali kota dalam bagian sambutannya mengemukakan, para dai, mubaligh dan tokoh pemangku adat berperan sangat strategis dalam membimbing masyarakat Kota Bukittinggi yang sejahtera dan berbekal keimanan dan ketaqwaan. Landasan keagamaan yang kokoh itulah benteng menghadapi berbagai pengaruh kemajuan, terutama kalangan generasi muda.

”Tugas amar makruf nahi mungkar dai dan mubaligh, pengurus KAK, KAN dan bundo kanduang merupakan tugas mulia. Mereka bekerja tanpa pamrih. Tidak kenal waktu, hujan ataupun panas. Karena itulah pemko memberikan jaminan (asuransi) kesehatan, sehingga mereka bisa menjalankan tugas dengan baik. Asuransi kesehatan untuk berjaga-jaga seandainya sakit sudah ada jaminan untuk berobat,” menurut Walikota Ismet Amzis.

No comments:

Post a Comment