Tuesday, April 2, 2013

Seratusan Bidan Belum Terima Dana Jampersal


Sedikitnya seratusan Bidan PNS yang membuka praktek persalinan swasta di kecamatan maupun gampong dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara, dilaporkan belum menerima dana Jampersal hingga delapan bulan.

Ironisnya, dana sebanyak Rp 7 miliar (APBN) yang diperuntukkan bagi mereka  justru telah ditransfer pada tahun anggaran 2012 lalu ke rekening Dinkes Aceh Utara. 

Kendati demikian, hingga memasuki kwartal kedua tahun anggaran 2013 dana yang sangat dibutuhkan oleh bidan –setelah membuka praktek tersebar di 27 kecamatan atau 852 gampong dalam Kabupaten Aceh Utara belum menikmatinya.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Nurdin kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN), Kamis (28/3),  mengakui dana tersebut telah masuk ke rekening instansinya. 

“Kita sudah salurkan sesuai dengan dana yang ada. Sedangkan yang tidak cukup sudah dilaporkan ke Departemen Kesehatan. Sementara untuk anggaran 2013 ini, belum masuk dananya,” kata mantan Direktur Akkes & Akbid Acut ini.

Hal senada disampaikan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Aceh Utara, dr Machroza secara terpisah menjawab Rakyat Aceh. Kata dia,  uang sebanyak Rp 7 miliar yang diperuntukkan kepada bidan dimaksud telah masuk ke Dinkes.

“Dana yang dikucur pusat kepada kita sudah kita berikan kepada semua puskesmas. Namun dana tersebut tidak mencukupi karena banyaknya tagihan yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” ujar Machroza.

Lebih lanjut dijelaskan, pihaknya sudah meminta pusat agar kekurangan sisa dana bisa dibayar pada kucuran dana tahun 2013 ini. “Kita minta tambahan Rp  2 miliar lagi,” jawabnya ketika disinggung besar dana yang kurang.

Sekedar mengingatkan, seorang bidan PNS yang memilki izin membuka praktek swasta menerima pasien bersalin akan memperoleh bantuan dana Jampersal Rp 500 ribu/ persalinan.

Asumsi bila dana yang telah diplot pusat mencapai Rp 7 miliar masih tidak cukup untuk membiayainya, tentu saja angka kelahiran di Aceh Utara, cukup tinggi.

Kenapa tidak - Dana Rp 7 miliar dibagi Rp 500 ribu untuk sekali menerima persalinan maka jumlah angka kelahiran setahun di Aceh Utara, mencapai 14.000 jiwa.  

Nah, apalagi pihak Dinkes mengakui kalau dana masih mengalami kekurangan mencapai Rp 2 miliar. Tentu saja prediksi kelahiran di kabupaten berpenduduk mencapai 560 ribu jiwa ini, menduduki angka kelahiran setahun sebanyak 18 ribu jiwa.

Namun, di akhir konfirmasi dr Machrozi memberi angka kelahiran tahun 2012 lalu untuk Aceh Utara, sebanyak 10.611 jiwa. Berarti lebih donk uangnya. 

No comments:

Post a Comment