Ditemukan
masyarakat kategori ekonomi mampu di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berobat
memakai layanan Jamkesmas, sehingga jumlah penerima jamkesmas dan warga miskin
melebihi jumlah data orang miskin di Kabupaten Grobogan, kata Wakil Bupati
Grobogan Icek Baskoro, belum lama ini.
Wabup
mengaku heran dengan banyaknya warga yang secara sosial ekonomi tidak masuk
katagori miskin, tetapi mendapat pelayanan kartu Jamkesmas. Akibatnya, data
penerima Jamkesmas melebihi jumlah warga miskin yang ada. “Ini karena orang
yang secara ekonomi cukup, tidak punya rasa malu dan lebih suka disebut
miskin,” tegas Icek Baskoro.
Menurut
Icek dari data yang ada jumlah warga miskin di Kabupaten Grobogan sekitar 240
ribu jiwa atau 17,38 persen dari sekitar 1,4 jiwa penduduk. Namun penduduk yang
memegang kartu Jamkesmas ada 550 ribu jiwa. Pemkab Grobogan masih menambah 50
ribu warga yang mendapat pelayanan Jamkesda.”Warga miskin hanya sekitar 240
ribu jiwa, tetapi yang mendapat pelayanan Jamkesmas dan Jamkesda ada 600 ribu
jiwa.” ujarnya.
Icek
minta kepada seluruh kepala desa dan kepala kelurahan segera mendapat ulang
warganya yang menerima Jamkesmas dan Jamkesda. “Siapa yang masuk katagori
miskin dan siapa yang ekonominya mapan tetapi mengaku miskin,” tegasnya
didampingi Kabag Humas Ayong Muhtarom.
Ditambahkan
setelah data akurat jumlah warga miskin didapat, Pemkab Grobogan akan mencanangkan
program bantuan kelompok warga kurang mampu. Bantuan tersebut direncanakan
berupa dana untuk usaha ekonomi kerakyatan. “Untuk menuntutaskan warga miskin
salah satunya harus dibantu modal. Tetapi modal tersebut bukan untuk
perorangan, melainkan kelompok. Jika jumlah keompok terdiri 20 orang, kami
bantu Rp 20 juta.” janjinya.
Dengan
modal tersebut, mereka bisa membuat makanan ringan yang bahan bakunya berasal
dari hasil tanaman atau hasil panenan. Bisa bikin pisang, ketela dan
sebagainya. Nah, jika berhasil bisa dibagi rata atau terus dijadikan modal agar
semakin berkembang. Jika program tersebut berhasil maka Kabupaten Grobogan
tidak hanya mengandalkan hasil pertanian seperti beras, jagung, kedelai dan
kacang hijau, juga home industry (usaha rumahan) makanan ringan.
No comments:
Post a Comment