Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama hampir satu tahun memimpin Ibu kota Jakarta.
Sejumlah
program unggulan pun dijalankan. Salah satunya, Kartu Jakarta Sehat (KJS).
Pada
pelaksanaannya, realisasi KJS menemui sejumlah kendala. Namun, pasangan
Gubernur dan Wakil Gubernur itu belum dapat menilai berhasil atau tidaknya
program KJS. Keberhasilan KJS, salah satunya, diukur dari kepuasan masyarakat.
Untuk
itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta tengah bersiap survei kepuasan masyarakat
terhadap KJS. "Sedang kita siapkan. Pak Gubernur minta dilakukan survei
kepuasan oleh tim independen. Sedang kita siapkan biar fair," ujar Kepala
Dinkes Jakarta Dien Emmawati, kepada Metrotvnews.com, Jakarta, akhir pekan
lalu.
Menurut
dia, pihaknya tengah mencari lembaga independen untuk survei. Sementara terkait
anggaran, dia mengatakan belum tahu pasti. Sebab, lanjutnya, bisa saja ada
lembaga yang mensponsori survei tersebut. "Jadi tidak selalu butuh
dana," tukas Dien.
Sebelumnya,
Joko Widodo (Jokowi) menegaskan belum bisa mengungkapkan hasil evaluasi KJS
dalam waktu dekat. Hasil evaluasi baru dapat disampaikan ke masyarakat pada
Oktober 2013.
KJS
merupakan suatu program jaminan pemeliharaan kesehatan yang diberikan oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui UP Jamkesda Dinas Kesehatan Provinsi
DKI Jakarta kepada masyarakat dalam bentuk bantuan pengobatan. Persyaratan
mendapat KJS cukup mudah, yakni hanya dengan menunjukkan KTP dan kartu keluarga
DKI Jakarta pada saat berobat ke puskesmas. (www.metrotvnews.com)
No comments:
Post a Comment