Kepolisian
Resor Bojonegoro tengah menyelidiki kasus pencurian data Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas) di Rumah Sakit Sosodoro Djatikoesoemo. Penyidik sudah
memeriksa beberapa saksi.
Data
Jamkesmas raib dari gudang arsip. Letak gudang arsip tak jauh dari kamar mayat.
Selain arsip Jamkesmas, beberapa data berisi daftar nama-nama pemegang polis
asuransi yang bekerja sama dengan rumah sakit juga hilang. Dari penyelidikan
sementara, data yang hilang sebanyak lima kardus.
Pencurian
data tersebut diduga terjadi pada Jumat, 28 September 2013 lalu. Akan tetapi,
kasusnya baru muncul ke publik setelah ada laporan polisi pada Senin, 30
September 2013. Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi langsung melakukan
pengembangan di tempat kejadian perkara.
Sejumlah
pegawai rumah sakit dikorek keterangannya. Di antaranya adalah petugas gudang
penyimpanan barang serta beberapa orang penanggung jawab penyimpanan data
arsip. Polisi tidak menyebutkan berapa orang yang dimintai keterangan atas
perkara ini.
Kepala
Satuan Reserse Kriminal Polres Bojonegoro Ajun Komisaris Joel Indra Lana tidak
bisa dikonfirmasi. Telepon genggamnya tidak diangkat meski ada nada panggil.
Seorang penyidik membenarkan bahwa pihaknya tengah memeriksa lebih dari satu
orang. “Ya, sedang kami periksa,” ujarnya singkat.
Juru bicara
RSUD Sosodoro Djatikoesoemo drg Thomas Djaja tak memungkiri bahwa
data-data Jamkesmas hilang. Namun,
pencurian itu tidak berpengaruh terhadap arsip rumah sakit. "Meskipun data
yang dicuri penting, tapi tidak berpengaruh dengan yang ada di RSUD karena kami
masih punya data lain," ujarnya, Selasa, 1 Oktober 2013.
Thomas
menduga aksi pencurian itu dilakukan oleh orang yang sering keluar masuk gudang
arsip. Apalagi data Jamkesmas selama beberapa tahun terakhir ini tertumpuk di
emperan dan seperti tidak terurus. Dia menyebut, hilangnya data ini tidak ada
kaitannya dengan akan dilakukan audit dari dari instansi berwenang. “Data
kopiannya sudah tersimpan. Jadi, tidak masalah,” kata dia. (www.tempo.co)
No comments:
Post a Comment