Pemerintah
memberi asistensi sosial terhadap nasib warga cacat permanen. Melalui Dinas
Sosial Tenaga Kerja dan Trasmigrasi (Dinsosnakertran) digelontorkan anggaran Rp
147,6 juta, khusus dialokasi bagi ODKB (Orang Dengan Kecacacatan Berat).
Kepala
Dinsosnakertran Kabupaten Boyolali, Ir Joko Sujono, melalui Kepala Bidang
Sosial, Hanik Nuril Qoyyimah, Senin (4/11), menjelaskan, dana dari Kementerian
Sosial sebesar itu bisa membiayai sebanyak 41 orang. Setiap ODKB mendapatkan
bantuan Rp 300 ribu per bulan .
Sebanyak 41
ODKB tersebut mendapatkan bantuan dana dari pemerintah per bulan Rp 300 ribu.
Nuril Qoyyimah menjelaskan, ODKB yakni orang yang hidupnya tergantung orang
lain, sekaligus tidak bisa memenuhi kebutuhan secara mandiri. Mereka hidup
dengan kondisi cacat berat dan hidupnya tergantung orang lain. Mungkin
tergantung orangtua, keluarga dan orang lain.
Pencairan
dana bantuan yang berupa bantuan jaminan sosial
itu disalurkan melalui Kantor Pos terdekat. ''Penyadang Orang Dengan
Cacat berat tersebut mendapatkan bantuan jaminan social sepanjang masih hidup,
begitu sudah meninggal sudah tidak mendapatkan bantuan lagi,'' katanya.
Sebenarnya
pengajuan proposal bantuan Jaminan sosial ke Kementrian Sosial RI di Jakarta
untuk 80 orang ODKB. Namun, baru terealisasi 41 orang. Sisanya, sebanyak 29
orang dibiayai melalui anggaran APBD Kabupaten Boyolali . Meski demikian, pihaknya terus mengajukan
proposal ke Kemensos. Sehingga seluruh ODKB mendapatkan bantuan asistensi
sosial.
Selain itu,
bidang sosial juga melakukan Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar bagi anak terlantar, anak jalanan, anak nakal
dan anak cacat serta bantuan alat bantu bagi penyandang cacat, anak terlantar, anak
jalanan, anak nakal dan anak cacat difokuskan ketrampilan khusus. Setelah
selesai pelatihan diharapkan mereka bisa mandiri.
Pelatihan
berupa menjahit dan setelah selesai mendapatkan uang transport, alat latihan
yang berupa benang, kain dan bahan percontohan.
Sementara,
untuk bantuan alat bantu bagi penyandang cacat dianggarkan Rp 30 juta yang
diwujudkan kursi roda, alat bantu dengar serta kaki palsu. Dengan bantuan tersebut, diharapkan bisa
meringankan beban hidup penyandang cacat. (www.republika.co.id)
No comments:
Post a Comment