Mudahnya layanan pinjaman bank, membuat 68 persen pensiunan pegawai negeri sipil (PNS), TNI, dan Polri di Provinsi Sumsel tak sepeser pun menerima gaji setiap bulan. Gaji mereka habis hanya untuk membayar utang di bank.
Kepala PT Taspen Sumsel Khairul Rasidi, menyayangkan kondisi tersebut. Padahal, pensiunan harusnya tidak mudah terpancing dengan tawaran pinjaman, apalagi tak lagi menyisakan sepeserpun gaji.
"Banyak pensiunan di Sumsel terlilit utang bank, bahkan mereka tak lagi menerima pensiunan sepeserpun," ungkap Khairul kepada merdeka.com, Rabu (5/3).
Dari 54.198 ribu pensiunan di Sumsel, dia menjelaskan, hampir 68 persen pensiunan terlilit utang bank. Mereka memanfaatkan bank untuk pengambilan pinjaman. Yang tersisa sekitar 32 persen atau sebanyak 17.592 orang yang memanfaatkan kantor pos untuk pengambilan pensiunan karena PT Pos tidak memiliki layanan pinjaman.
"Tak dipungkiri, beginilah kondisi pensiunan kita. Berhutang dibayar dengan gaji pensiun, memang cukup mudah," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta pihak bank agar menyisihkan dana minimal 30 persen kepada para pensiunan. Sebab, para pensiunan itu bukan komoditi, mereka punya hak untuk menikmati hasil pensiunan mereka sendiri.
"Jangan sampai mereka dibebankan biaya angsuran tinggi, hingga tiap bulan mereka tidak lagi menerima uang sepeserpun," terang Khairul. (www.merdeka.com)
No comments:
Post a Comment