Wednesday, March 26, 2014
Industri Asuransi Kurang Siap Sambut Pasar Bebas
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) melihat subsektor asuransi masih perlu mendapat perhatian yang lebih, agar mampu tumbuh dan berkembang dengan lebih. Khususnya dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, jaminan kepastian dalam asuransi jika dijalankan dengan benar maka akan menciptakan kepastian investasi dan keberlangsungan usaha.
Dia menyampaikan, asuransi juga harusnya dapat menjamin kepastian perlindungan terhadap kehidupan sosial dan tenaga kerja. Dengan demikian, industri asuransi menjamin kepastian baik pada sisi produksi maupun pada sisi konsumsi.
"Guna memperkuat peran industri asuransi dalam pembangunan ekonomi, kita memang memerlukan adanya kepercayaan timbal balik antara industri asuransi dengan konsumen yang diatur oleh sistem legislasi yang baik," katanya di Grand Sahid, Jakarta, Selasa (25/3/2014).
Menurutnya, dinamika atau krisis yang terjadi dapat menciptakan ketidakpastian terhadap kehidupan ekonomi maupun sosial. Berbagai perubahan tersebut menciptakan risiko ekonomi, usaha, sosial, maupun pribadi.
Hal ini dapat menjadi peluang bagi industri asuransi, tetapi juga dapat menjadi beban yang tidak ringan bagi masyarakat dan dunia usaha. Karenanya, diburuhkan kerjasama yang baik dengan pemerintah untuk meringankan beban tersebut.
"Dalam bidang asuransi kita memerlukan integrasi antara regulasi asuransi dengan berbagai regulasi industri lain, juga dengan tata kelola kehidupan masyarakat. Dengan adanya integrasi maka asuransi dapat berperan melakukan social engineering secara luas," jelasnya.
Senada, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan P Roeslani menyampaikan, peluang asuransi dalam AEC memiliki potensi cukup besar karena selain market Indonesia yang besar, penduduk negara ASEAN lain juga akan ikut memperbesar market asuransi. "Ini peluang bagi perusahaan asuransi Indonesia untuk mencoba melakukan ekspansi ke negara-negara ASEAN lainnya," katanya. (economy.okezone.com)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment