Dikisahkan oleh Ibnu Abil Hawari bahwa dia mendengar Tsuwaibah binti Bahlul, seorang wanita yang zuhud dari Damaskus, berkata, "Kekasihku, dunia dan akhirat tidak indah tanpamu, maka janganlah kau buat aku sendiri dan tersiksa."
Kesedihan Orang yang
Takut pada Allah SWT
Diceritakan oleh Ali bin Abil Har bahwa dia dan Khasyisy
al-Maushuli masuk dari pintu al-Jabiyah. Dia memegang sebuah tulisan yang
diberikan oleh Hamadah, seorang wanita sufi. Lalu dia membacanya, "Sampaikan salamku pada setiap orang yang
bersedih di Syam." Lantas Khasyisy meraung-raung di depan orang-orang.
Tanda-tanda Cinta
Dari
Ahmad bin Abi al-Hawari bahwa dia mendengar
asma' al-Ramliyah, seorang wanita ahli ibadah,
berkata, "Aku bertanya pada al-Baidha' binti al-Mufadhdhal, ‘Saudariku, apakah orang yang mencintai Allah memiliki tanda-tanda yang bisa dikenali?’ Dia menjawab, ‘Saudariku, apakah orang yang
mencintai tuannya akan bersembunyi? Kalau orang yang mencintai tuannya berusaha
sembunyi, dia tidak dapat bersembunyi.’ Aku meminta, ‘Sebutkan cirinya.’ Dia menjawab, ‘Kalau kau melihat orang yang mencintai Allah SWT kau pasti akan melihat satu keajaiban dari orang yang takut tinggal
di bumi, burung akan menemani kesendiriannya, dia menolak bersenang-senang, makanannya
cinta saat dia lapar, minumannya cinta saat dia haus dan dia tidak merasa bosan
untuk berkhidmah pada Allah SWT’."
Abdurrahman
bin Yazid bin Jabir mengisahkan bahwa seorang budak
perempuan Abu Umamah berkata, "Abu Umamah senang bersedekah dan
mengumpulkannya. Dia tidak menolak satu pengemis pun walau hanya dengan sebutir
telur, atau sebiji kurma atau sesuatu yang dapat dimakan. Suatu hari datang
seorang pengemis dan dia telah memberikan semua miliknya kecuali tiga dinar.
Lalu pengemis itu meminta padanya dan dia memberinya satu dinar. Kemudian
datang pengemis lain dan dia memberinya satu dinar. Kemudian datang pengemis
lain dan dia memberinya satu dinar.”
Budaknya
mengucap, "Aku marah dan berkata, ‘Kau
tidak meninggalkan apa-apa untuk kami’." Lantas Abu Umamah meletakkan kepalanya untuk tidur siang. Ketika adzan dzuhur, budaknya membangunkannya, lalu dia berwudhu dan pergi ke masjid. Budaknya
berkata, "Aku meninggalkannya dalam keadaan berpuasa. Kemudian aku meminjam untuk malamnya dan untuk menerangi lampunya. Lalu aku
pergi ke tempat tidurnya merapikannya. Tiba-tiba aku melihat emas, lalu aku
menghitungnya. Ternyata 300 dinar. Dia tidak melakukan apa-apa kecuali dia
percaya ada gantinya.”
Abu Umamah datang setelah Isya'. Ketika dia melihat hidangan dan lampu, dia
tersenyum dan berkata, "Ini lebih baik daripada
yang lain." Lalu budaknya menghampirinya
sampai dia makan malam. Budaknya berujar, "Semoga Allah merahmatimu. Kau tinggalkan uang ini dengan
cara diam-diam dan kau tidak memberitahuku lalu aku mengangkatnya?" Abu Ummah bertanya, "Uang yang mana? Aku tidak
meninggalkan apa-apa." Budaknya mengangkat tempat tidurnya. Ketika dia
melihatnya, Abu Umamah semakin heran.
Budaknya berkata, "Aku bangkit dan aku potong ikat
zinarku (ikat pinggang yang dipakai orang Nasrani) kemudian aku masuk
Islam."
Ibnu Jabir mengungkapkan, "Aku menemukannya di masjid Himsh dan dia
sedang mengajarkan para wanita al-Quran, Hadits dan fiqh."
No comments:
Post a Comment