Ilustrasi Peserta BPJS
Ilustrasi Peserta BPJS (sumber: Istimewa)
Peraih penghargaan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dr Jijin B Irodati memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) setiap hari tanpa libur dan bersifat one stop services.
Dengan menyandang status sebagai fasilitas kesehatan (faskes) primer atau FKTP, kata Jijin, sesuai amanat BPJS Kesehatan, kliniknya harus mampu menangani 155 diagnosa penyakit.
"Pasien harus ditangani optimal, keinginan pasien harus dipenuhi dan ditangani di pelayanan primer tingkat pertama. Jadi 90 persennya harus ditangani pihak kami, 10 persennya rujukan," katanya dalam konferensi pers yang digelar BPJS Kesehatan, di Jakarta, Jumat (10/10).
Peraih penghargaan sebagai Dokter Praktik Perorangan Terbaik 2014 dari BPJS Kesehatan ini sudah 32 tahun berprofesi sebagai dokter. Dia memiliki moto kerja cerdas, tuntas dan ikhlas di kliniknya di Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Untuk mencapai kliniknya itu, butuh waktu 3 jam perjalanan dari Surabaya. Kliniknya tertata rapi, dilengkapi area bermain anak, laboratorium, apotik dan tempat ibadah.
Sesuai dengan acuan BPJS Kesehatan, kata dia, fokus FKTP pada penyakit diabetes melitus (DM) dan hipertensi. Dua penyakit itu menduduki urutan pertama dan kedua penyakit yang bisa dicegah.
Oleh karena itu BPJS Kesehatan melakukan program preventif. Penyakit DM dan hipertensi yang diabaikan bisa berbahaya karena dapat menimbulkan komplikasi penyakit yang mematikan.
Dalam FKTP yang dia pimpin, kesadaran masyarakat penyandang DM dan hipertensi untuk hidup sehat meningkat setiap tahun. Pada 2011 tercatat 68 orang menjadi peserta program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) binaannya. Pada Agustus 2014, jumlahnya meningkat menjadi 204 peserta.
"Kegiatan yang dilakukan secara rutin mengacu pada program untuk DM seperti perencanaan makan, olah raga, minum obat teratur, edukasi dan penyuluhan," ujarnya. (www.beritasatu.com)