Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa--MI/Bary Fathahilah
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memaparkan beragam program bantuan sosial pemerintah. Dalam paparannya, Khofifah menjelaskan bantuan yang disiapkan oleh Kementerian Sosial melalui program kartu 'sakti' tidak tumpang tindih.
"Program bantuan semestinya tidak overlapping," ujar Khofifah dalam rapat kerja bersama Komite III Dewan Perwakilan Daerah, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Sebagai contoh, Kartu Keluarga Sejahtara (KKS) berfungsi untuk menggantikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang dikeluarkan pemerintah terdahulu.
Ia mengatakan, petugas Kantor Pos akan mengambil KPS lama milik warga, saat ingin mendapat KKS. "Jadi langsung diambil," kata Khofifah.
KKS memiliki cakupan yang lebih luas karena juga menjadi penanda keluarga kurang mampu yang berhak untuk mendapatkan berbagai bantuan sosial. Salah satunya Program Simpanan Keluarga Sejahtera.
Program berikutnya adalah Kartu Indonesia Pintar yang merupakan transformasi dari Bantuan Siswa Miskin. Khofifah menyebutkan bahwa bantuan ini juga telah disesuaikan dengan program pendidikan yang dikeluarkan pemerintah daerah.
Program yang ketiga adalah Kartu Indonesia Sehat yang banyak dipermasalahkan oleh banyak pihak. Namun Mensos mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara KIS dan program Jaminan Kesehatan Nasional era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pelayanan KIS dengan JKN tidak berbeda, karena yang menyelenggarakan tetap BPJS," tegas Khofifah. (news.metrotvnews.com)
No comments:
Post a Comment