Friday, January 9, 2015

Rizani Usman, Kepala BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta yang Baru



Mantan Wartawan Itu Akan Berjuang Sejahterakan Buruh
Rizani Usman, Kepala BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta yang Baru 
SERTIJAB: Rizani Usman (kiri) dan Hardi Yuliwan foto DANI TRI WAHYUDI/INDOPOS

Kantor Wilayah (Kanwil) BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) DKI Jakarta berganti pimpinan. Kakanwil lama, Hardi Yuliwan digantikakan oleh Rizani Usman yang sebelumnya menjabat Kakanwil Jawa Timur. Seperti apa dia?

DIREKTUR Utama BPJS TK, Elvyn G Mas sasya, memimpin pengucapan sumpah dan jabatan sembilan pejabat eselon I di jajarannya, Senin (05/1) di lantai 9 Menara Jamsostek, Jakarta.
Acara berlangsung singkat dan padat. Selesai acara, hadirin yang rata-rata adalah pejabat BPJS TK menyalami satu persatu.
Nampak Rizani berada di barisan paling pertama untuk bersalaman dan cipika-cipiki. Begitu semangatnya, dia terpisah sekitar dua meter dari barisan para pejabat yang di lantik. ”Kakanwil yang baru ini pejabat senior.
Beliau pernah di Jakarta, di Kantor Pusat, dan di Jawa Timur. Jadi sudah tidak di ragukan lagi, beliau akan membawa (Kanwil BPJS TK) DKI jauh lebih hebat,” ungkap Kakanwil BPJS DKI lama, Hardi Yuliwan yang dilantik menjadi Kepala Divisi Perluasan Kepesertaan BPJS TK Pusat.
Sementara yang dipuji sempat tersipu-sipu. Rizani juga balik memuji Hardi yang di nilainya sukses memimpin Kanwil BPJS TK DKI selama hampir setahun.
”Saya akan meneruskan kebijakan yang lama. Apa yang sudah dikerjakan oleh Kakanwil lama akan kami teruskan,” ucapnya. Selama menjabat memang banyak sepak ter jang yang dirintis oleh Hardi Yuliwan. Di antaranya adalah memperkuat kerjasama de ngan Pemda DKI.
Hasilnya, dibukalah pe layanan-pelayanan BPJS TK di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) tingkat walikota hingga tingkat kelurahan. Dengan cara itu, layanan BPJS TK mendekatkan diri ke masyarakat. Harapannya, seluruh tenaga kerja di DKI akan terlindungi dari risiko kerja.
Usman berjanji, dirinya akan mengeksplorasi lebih jauh lagi potensi kepesertaan pekerja di DKIDia menilai, pejabat lama menancap kan pondasi yang begitu kuat untuk eksistensi BPJS di Ibu Kota.
”Pak Hardi ini lebih senior dari saya. Saya masih perlu dukungan beliau la gi yang sekarang menjabat sebagai Ke pala Devisi Perluasan Kepesertaan Pusat untuk memperkuat posisi Kanwil DKI Jakarta,” ungkap pria kelahiran Bangka Belitung 28 Juli 1963 itu. Diajak berbicara santai suami Ema Sulistiyani, itu menimpali dengan riang.
Dalam perjalanan hidupnya bapak tiga anak itu mengaku sempat menjadi wartawan hingga 1994. ”Saya pernah di koran dan televisi. Berhenti ja di wartawan televisi karena istri saya juga wartawan televisi,” ujarnya sem bari tertawa riang. Rizani bergabung di BPJS TK ketika bernama PT Jamsostek sejak 2002.
Namun posisinya masih sebagai tenaga ahli outsourching. ”Akhirnya saya men jadi pegawai tetap sejak Agustus 2004. Keluar dari wartawan sempat be kerja di perusahaan swasta selama 10 tahun,” paparnya.
Rizani mengaku memiliki cita-cita se suai visi dengan BPJS TK, yakni menye jahterakan buruh di mana pun dia bertugas. Sebab dia memandang masih banyak tenaga kerja belum dipenu hi hak-haknya oleh perusahaan pem beri kerja. Pandangan tersebut sudah ada sejak dirinya menjadi wartawan.
”Saya berkomitmen menjadikan buruh termasuk wartawan harus mendapatkan perlindungan program jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek),” tandasnya. Diakui, masih banyak perusahaan yang tidak adil dengan tenaga kerjanya. Yakni, belum mendaftarkan ke program Jamsostek.
”Makanya keadilan harus ditegakkan,” tandasnya. Menurutnya, semua te naga kerja harus dilindungi apa pun pro fesi maupun aktifitasnya. Rizani mengaku, menjabat Kanwil DKI merupakan tantangan berat. Target kinerja terbesar ada di DKI. Begitu pula Kanwil DKI adalah proyek percon tohan nasional.
Di lain sisi Direktur Utama BPJS TK, Elvyn G Massasya Elvyn mengatakan, pe nyegaran atau mutasi pejabat di ling kungan BPJS Ketenagakerjaan mutlak dibutuhkan sebagai tuntutan organisasi. Hal itu, bukan hanya menghindari kejenuhan tapi sebagai strategi institusi menghadapi tantangan yang terus berkembang.
Apalagi pada 2015, BPJS TK memasuki tahapan full operation. Ada satu program baru yakni Jaminan Pensiun (JP) mulai diberlakukan di antara tiga program utama. Sedangkan tiga program yang berjalan yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT).
”Tahun ini suatu tahapan fase kritis apakah institusi (BPJS TK) layak dipercaya dalam mengemban tugastugas yang akan dilaksanakannya,” ungkap Elvyn menutup sambutannya. (*)
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/01/rizani-usman-kepala-bpjs-ketenagakerjaan-dki-jakarta-yang-baru.html#sthash.m99XAaDT.dpuf

No comments:

Post a Comment