Mantan Wartawan Itu Akan Berjuang Sejahterakan Buruh
SERTIJAB: Rizani Usman (kiri) dan Hardi Yuliwan foto DANI TRI WAHYUDI/INDOPOS
Kantor
Wilayah (Kanwil) BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) DKI Jakarta berganti pimpinan.
Kakanwil lama, Hardi Yuliwan digantikakan oleh Rizani Usman yang sebelumnya
menjabat Kakanwil Jawa Timur. Seperti apa dia?
DIREKTUR Utama BPJS TK, Elvyn G Mas sasya,
memimpin pengucapan sumpah dan jabatan sembilan pejabat eselon I di jajarannya,
Senin (05/1) di lantai 9 Menara Jamsostek, Jakarta.
Acara
berlangsung singkat dan padat. Selesai acara, hadirin yang rata-rata adalah
pejabat BPJS TK menyalami satu persatu.
Nampak
Rizani berada di barisan paling pertama untuk bersalaman dan cipika-cipiki.
Begitu semangatnya, dia terpisah sekitar dua meter dari barisan para pejabat
yang di lantik. ”Kakanwil yang baru ini pejabat senior.
Beliau
pernah di Jakarta, di Kantor Pusat, dan di Jawa Timur. Jadi sudah tidak di
ragukan lagi, beliau akan membawa (Kanwil BPJS TK) DKI jauh lebih hebat,”
ungkap Kakanwil BPJS DKI lama, Hardi Yuliwan yang dilantik menjadi Kepala
Divisi Perluasan Kepesertaan BPJS TK Pusat.
Sementara
yang dipuji sempat tersipu-sipu. Rizani juga balik memuji Hardi yang di
nilainya sukses memimpin Kanwil BPJS TK DKI selama hampir setahun.
”Saya akan
meneruskan kebijakan yang lama. Apa yang sudah dikerjakan oleh Kakanwil lama
akan kami teruskan,” ucapnya. Selama menjabat memang banyak sepak ter jang yang
dirintis oleh Hardi Yuliwan. Di antaranya adalah memperkuat kerjasama de ngan
Pemda DKI.
Hasilnya,
dibukalah pe layanan-pelayanan BPJS TK di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
tingkat walikota hingga tingkat kelurahan. Dengan cara itu, layanan BPJS TK
mendekatkan diri ke masyarakat. Harapannya, seluruh tenaga kerja di DKI akan
terlindungi dari risiko kerja.
Usman
berjanji, dirinya akan mengeksplorasi lebih jauh lagi potensi kepesertaan
pekerja di DKIDia menilai, pejabat lama menancap kan pondasi yang begitu kuat
untuk eksistensi BPJS di Ibu Kota.
”Pak Hardi
ini lebih senior dari saya. Saya masih perlu dukungan beliau la gi yang
sekarang menjabat sebagai Ke pala Devisi Perluasan Kepesertaan Pusat untuk
memperkuat posisi Kanwil DKI Jakarta,” ungkap pria kelahiran Bangka Belitung 28
Juli 1963 itu. Diajak berbicara santai suami Ema Sulistiyani, itu menimpali
dengan riang.
Dalam
perjalanan hidupnya bapak tiga anak itu mengaku sempat menjadi wartawan hingga
1994. ”Saya pernah di koran dan televisi. Berhenti ja di wartawan televisi
karena istri saya juga wartawan televisi,” ujarnya sem bari tertawa riang.
Rizani bergabung di BPJS TK ketika bernama PT Jamsostek sejak 2002.
Namun
posisinya masih sebagai tenaga ahli outsourching. ”Akhirnya saya men jadi
pegawai tetap sejak Agustus 2004. Keluar dari wartawan sempat be kerja di
perusahaan swasta selama 10 tahun,” paparnya.
Rizani
mengaku memiliki cita-cita se suai visi dengan BPJS TK, yakni menye jahterakan
buruh di mana pun dia bertugas. Sebab dia memandang masih banyak tenaga kerja
belum dipenu hi hak-haknya oleh perusahaan pem beri kerja. Pandangan tersebut
sudah ada sejak dirinya menjadi wartawan.
”Saya
berkomitmen menjadikan buruh termasuk wartawan harus mendapatkan perlindungan
program jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek),” tandasnya. Diakui, masih
banyak perusahaan yang tidak adil dengan tenaga kerjanya. Yakni, belum
mendaftarkan ke program Jamsostek.
”Makanya
keadilan harus ditegakkan,” tandasnya. Menurutnya, semua te naga kerja harus
dilindungi apa pun pro fesi maupun aktifitasnya. Rizani mengaku, menjabat
Kanwil DKI merupakan tantangan berat. Target kinerja terbesar ada di DKI.
Begitu pula Kanwil DKI adalah proyek percon tohan nasional.
Di lain sisi
Direktur Utama BPJS TK, Elvyn G Massasya Elvyn mengatakan, pe nyegaran atau
mutasi pejabat di ling kungan BPJS Ketenagakerjaan mutlak dibutuhkan sebagai
tuntutan organisasi. Hal itu, bukan hanya menghindari kejenuhan tapi sebagai
strategi institusi menghadapi tantangan yang terus berkembang.
Apalagi pada
2015, BPJS TK memasuki tahapan full operation. Ada satu program baru yakni
Jaminan Pensiun (JP) mulai diberlakukan di antara tiga program utama. Sedangkan
tiga program yang berjalan yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan
Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT).
”Tahun ini
suatu tahapan fase kritis apakah institusi (BPJS TK) layak dipercaya dalam
mengemban tugastugas yang akan dilaksanakannya,” ungkap Elvyn menutup
sambutannya. (*)
- See more
at:
http://www.indopos.co.id/2015/01/rizani-usman-kepala-bpjs-ketenagakerjaan-dki-jakarta-yang-baru.html#sthash.m99XAaDT.dpuf
No comments:
Post a Comment