Ilustrasi. FOTO: REUTERS
Pajak penghasilan menjadi salah satu "pengganggu" bagi kebanyakan pekerja di seluruh dunia. Namun tidak di India.
Rata-rata, pekerja di Negeri Bollywood ini membayar pajak penghasilan dan jaminan sosial sebesar nol persen. Demikian terungkap menurut data dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
CNNMoney melansir, Sabtu, 25 April, India adalah satu-satunya negara dari 39 negara, yang dilacak oleh survei tahunan OECD, di mana sebagian besar pekerja bisa membawa pulang 100 persen dari gaji mereka.Rata-rata, pekerja di Negeri Bollywood ini membayar pajak penghasilan dan jaminan sosial sebesar nol persen. Demikian terungkap menurut data dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Namun demikian, jika Anda mulai berpikir bahwa India adalah semacam surga, pertimbangkan ini terlebih dahulu. Pekerja India rata-rata hanya menghasilkan sekitar 80.000 rupee per tahun atau setara Rp16,2 juta (kurs 1 rupee setara Rp202).
Jumlah tersebut kira-kira setara dengan gaji di Amerika Serikat sebesar USD5.000. Tetapi, pekerja di Negeri Paman Sam ini masih membayar banyak pajak lainnya, termasuk pajak penjualan.
Di India, sebagian besar pekerja hanya membayar pajak penghasilan ketika mereka mendapatkan gaji lebih dari 250.000 rupee (Rp50 juta) per tahun, atau lebih dari tiga kali upah rata-rata. Hanya sebagian kecil dari pekerja India yang dapat melampaui ambang batas ini.
Pemerintah India mengumpulkan pajak pada tahun fiskal lalu sekitar USD220 miliar, dengan kira-kira sepertiga dari kas yang berasal dari perusahaan. Sementara orang kaya menyumbang sekitar USD40 miliar pada pajak penghasilan.
Sebagai perbandingan, menurut data OECD, rata-rata pekerja di Tiongkok, Meksiko, dan Brasil membayar kira-kira 10 persen dari gaji mereka untuk pajak penghasilan dan jaminan sosial. Sedangkan Belgia memberlakukan pajak penghasilan tertinggi di dunia, yakni sebesar 42 persen, termasuk untuk jaminan sosial.
(http://ekonomi.metrotvnews.com/)
No comments:
Post a Comment