Universitas
kelas dunia adalah universitas yang memiliki standar internasional dalam
keunggulan (excellence).
Philip
G. Albach (2005)
Kampus
UI, Depok, April 2010. Sore itu, Teater Kolam FISIP UI yang
biasa dipakai untuk unjuk kreativitas seni mahasiswa berubah jadi arena Bakar Batu ala orang asli Papua. Beberapa
gundukan batu membara tampak diselimuti daun-daun pisang. Di sela-sela bara
batu itu terselip umbi-umbian khas Papua dan potongan daging ayam.
Bakar
Batu
adalah sebuah teknik memasak tradisional dari masyarakat Papua. Mereka biasa
menyebutnya Barapen. Tradisi ini merupakan
salah satu acara adat terpenting, khususnya bagi warga Pegunungan Tengah, dalam
merayakan kegembiraan seperti menyambut kelahiran jabang bayi dan perkawinan. Barapen
yang identik dengan pesta ini ternyata juga memiliki filosofi tentang
kejujuran. Bahwa barang siapa yang hatinya bersih, dipercaya mampu berjalan
kaki di atas batu membara (yang digunakan untuk memasak) tanpa terluka sedikit
pun.
Barapen
dihadirkan di Teater Kolam FISIP UI mulai sore hingga menjelang malam. Pesta barbeque tradisional ala Papua ini
sungguh menarik (kendati tidak ada atraksi berjalan kaki di atas bara batu).
Terlebih ketika menyaksikan lembar demi lembar daun pisang diangkat, lalu
terlihatlah umbi-umbian khas Papua yang sudah matang dan siap disantap. Lembar
daun pisang kedua diangkat, lantas nampaklah daging ayam segar yang siap
dimakan.
Serasa senja di Kaimana, segenap pimpinan dan
mahasiswa pun FISIP UI beramai-ramai menyantap umbi dan daging ayam. Meski saat
itu rintik gerimis mulai turun di Kampus FISIP namun mereka tetap saja ingin
segera menyantap umbi dan daging ayam bernuansa Papua. Terlebih selepas
bersantap ria, sejumlah mahasiswa FISIP Universitas Cenderawasih (Jayapura)
mulai memainkan musik tanda yosim pancar
(Yospan). Satu per satu staf pengajar dan mahasiswa larut dalam untaian tarian,
menari bersama, dalam ragam gaya tarian khas Papua. Sebuah kebersamaan yang
terasa manis.
Kehadiran Barapen
dan Tari Yospan di Teater Kolam FISIP UI itu bersamaan dengan Simposium dan
Lokakarya Nasional Papua. Bekerja sama dengan FISIP Universitas
Cenderawasih, FISIP UI menyelenggarakan
Simposium dan Lokakarya Nasional Papua bertema “Peran Universitas dalam
Mewujudkan Pembangunan Papua yang Berbasis Masyarakat dan Berkelanjutan”. Acara
yang digagas oleh Dekan FISIP UI Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono ini
merupakan wujud komitmen program Indonesia
Leadership Initiatives (ILI) dan kepedulian insan perguruan tinggi terhadap
berbagai permasalahan yang dihadapi oleh rakyat Papua.
Seluruh pembicara dalam kegiatan ini adalah tokoh
dan intelektual dari Papua, antara lain Freddy Numberi (waktu itu Menteri
Perhubungan RI), Barnabas Suebu (Gubernur Papua), Habel Melkias Suwae (Bupati
Kabupaten Jayapura), dan Septer Manufandu (Foker – LSM Papua). Kemudian para
ahli dari FISIP UI tampil sebagai pembahas, antara lain, Dr. Suraya Afiff (Departemen
Antropologi), Dr. F.S. Ery Seda (Departemen Sosiologi), Drs. Andrinof Chaniago,
MSi (Departemen Ilmu Politik), dan Dr. Roy V. Salomo (Departemen Ilmu
Administrasi).
Simposium dan Lokakarya ini menjadi forum ilmiah
di mana para ahli dan praktisi dari Papua sendiri mengutarakan sudut pandangnya
berkenaan dengan pembangunan di Bumi Papua. Berbagai kajian, usulan dan
evaluasi pembangunan yang dilakukan di lingkungan Universitas Cenderawasih
dipentaskan di Kampus FISIP UI. Sebaliknya, bagi FISIP UI, seminar ini
diharapkan dapat menjadi jembatan untuk mengkaji dan menumbuhkan minat
kajian-kajian di wilayah paling timur Indonesia itu.
Dalam kiprahnya, FISIP UI berusaha mengambil peran
yang lebih besar dalam memberikan sumbangsih pemikiran dan kajian-kajian kepada
masyarakat yang lebih luas, tidak hanya di wilayah bagian barat Indonesia. Bahkan
lebih jauh, FISIP UI ingin memberi warna dalam rangka terbentuknya Masyarakat
ASEAN 2015; membangun komunikasi Indonesia; memberdayakan tenaga kerja dan
keluarga Indonesia; dan menjadi penggerak kreativitas dan inovasi sejalan
dengan penemuan kembali industri kreatif Indonesia.
Sebagai Fakultas yang mendukung penuh misi
Universitas Indonesia (UI) menjadi universitas riset kelas dunia (world-class university), FISIP UI pun
ingin menyumbang keunggulan berstandar internasional bagi UI. Sebagaimana kita
ketahui, menurut Philip G. Albach dalam The
Costs and Benefits of World-Class University (2005), bahwa universitas
kelas dunia adalah universitas yang memiliki rangking utama di dunia, yang
memiliki standar internasional dalam keunggulan (excellence).
Keunggulan, yang dimaksud Albach, tersebut
mencakup keunggulan dalam riset yang diakui masyarakat akademis internasional
melalui publikasi internasional; keunggulan dalam tenaga pengajar (profesor)
yang berkualifikasi tinggi dan terbaik dalam bidangnya; keunggulan dalam
kebebasan akademik dan kegairahan intelektual; keunggulan manajemen dan governance; fasilitas yang memadai untuk
pekerjaan akademis, seperti perpustakaan yang lengkap, laboratorium yang
mutakhir; dan penadanaan yang memadai untuk menunjang proses belajar-mengajar
dan riset.
Guna menggapai keunggulan kelas dunia tadi,
berdasarkan The Times Higher Education
Supplement-Quacquar elli Symonds (THES-QS), sebuah universitas (termasuk
fakultas) harus memenuhi kriteria: Research
Quality (indikatornya Peer Review,
bobot 40% dan Citations per Faculty
bobot 20%); Graduate Employability
(indikatornya Recruiter Review, bobot
10%); International Outlook (indikatornya
International Faculty, bobot 5%, dan International Students, bobot 5%); dan Teaching Quality (indikatornya Student Faculty, bobot 20%).
Untuk mampu tampil menjadi fakultas pengajaran dan
riset unggulan kelas dunia di bidang ilmu sosial dan ilmu politik, FISIP UI
mengembangkan budaya organisasi yang kondusif, berlandaskan prinsip
transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Salah satu langkah strategisnya
adalah meningkatkan profesionalisme dalam manajemen riset, mendirikan pusat
kajian bertaraf internasional, membentuk kelompok keilmuan, serta meningkatkan
kuantitas dan kualitas periset FISIP UI. Pada saat yang bersamaan juga
dilakukan usaha meningkatkan riset pengembangan ilmu dan aplikasi serta
kolaborasi riset dengan berbagai pihak secara nasional maupun internasional.
Dalam bahasa yang lebih nasionalis, Dekan FISIP UI
Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono menjelaskan, FISIP UI berusaha menanamkan
prinsip-prinsip: pertama, gerak menyandingkan
kemampuan kerjasama multi-disiplin ilmu. Kerjasama inter-disipliner, baik di
dalam ilmu sosial sendiri maupun antara ilmu sosial dan ilmu lain seperti
kedokteran, prikologi, hukum dan ekonomi. Kedua,
kerja ilmu sosial yang peka kawasan. Lulusan FISIP UI harus menjiwai gagasan
wilayah Timur dan Barat Indonesia dalam bingkai kenusantaraan. Dan ketiga, mengedepankan kepentingan
stratejik bangsa. Arti kata, penerapan ilmu-ilmu sosial harus mengedepankan perannya
dalam peta pengembangan kapasistas bangsa dalam kancah globalisasi.
Tanpa disadari, ujar Prof. Bambang, ilmu sosial
telah bergeser menjadi ilmu pemikiran dan metodologi, kaku dalam kemurnian
teori dan tidak (berani) menerjunkan diri dalam permasalahan masyarakat yang
riil. Dengan menumbuhkan tiga prinsip tadi, lanjutnya, maka FISIP UI akan mampu
membangun suatu fokus yang menjadi garapan bersama. “Fokus masalah stratejik
ini akan memberikan kita fokus sekaligus memberikan indikator perkembangan
kemajuan, indikator keluaran dan indikator dampak. Secara umum, pendekatan yang
dimaksud adalah pendekatan klaster.
Ilmu pengetahuan memerlukan sebuah wilayah imajiner untuk beroperasi, tempat
untuk menuangkan pikiran dan menguji relevansi pengetahuannya,” jelas Prof.
Bambang.
Sejak tahun 2009, FISIP UI telah memperkenalkan
empat klaster kajian yang sampai kini
masih terus berjalan. Wilayah kajian yang dimaksud adalah: Pengkajian dampak
globalisasi; Pengkajian daya saing industri; Pengkajian integrasi sosial dan
kemiskinan; dan Pengkajian penguatan kelembagaan demokrasi dan governance. Inilah pilar-pilar
kontribusi ilmu-ilmu sosial yang dibayangkan mampu menjadi scenario fundamentals untuk transformasi Indonesia khususnya dan
menggapai universitas (fakultas) berkelas dunia.
Untuk mencapai kelas dunia dan menumbuhkan
prinsip-prinsip pengembangan tersebut, telah lama FISIP UI sangat concern mengembangkan pusat kajian dan
penelitian. Dengan tetap mengusung kultur yang kondusif bagi pengembangan ilmu
pengetahuan, dulu, kini dan mendatang FISIP UI senantiasa terus mengembangkan
sejumlah laboratorium atau pusat kajian dan penelitian sesuai dengan disiplin
keilmuan sebagaimana tercermin dalam departemen yang dinaunginya. Mari kita lihat
satu per satu pusat kajian yang dimiliki oleh departemen di lingkungan FISIP
UI.
Laboratorium
Komunikasi
Tahun 2008 lalu, Universitas Indonesia melakukan
restrukturisasi kelembagaan internal. Sesuai dengan Keputusan Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia No.087 tahun 2008 Tentang
Perubahan Keempat Atas Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik No.014
Tahun 2003 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia, terutama Bab
VII tentang Unsur Penunjang Akademik Pasal 17 (3) dan Bab VIII Pasal 18,
bahwa kedudukan Unit Usaha Laboratorium Komunikasi berada di bawah Departemen
Ilmu Komunikasi.
Keadaan ini memposisikan Laboratorium Komunikasi (yang
dulunya bernama Pusat Kajian Komunikasi) menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari Departemen Ilmu Komunikasi seperti halnya Program Sarjana Reguler, Sarjana
Paralel, Kelas Khusus Internasional dan Pascasarjana. Dengan begitu,
pelaksanaan program kerja harus sesuai dengan visi dan misi Departemen Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Untuk mengimplementasikan visi dan misi
Laboratorium Komunikasi, pelaksana pengelola Laboratorium Komunikasi membuat rencana
aktivitas sebagai berikut: pertama, Pengembangan
Program Penelitian. Aktivitas yang dilakukan adalah membuat konsep dan
implementasi penelitian-penelitian strategis komunikasi; mendokumentasikan
hasil penelitian dan knowledge sharing
dalam jurnal berkala komunikasi; dan membangun institutional review board dalam penelitian untuk melindungi hak
manusia dan kesejahteraan subyek riset.
Kedua,
Kerjasama Pusat Data. Kegiatan yang dilaksanakan, antara lain, membangun
kerjasama dalam desain sistem dan pengelolaan data dan mengimplementasikan
pengelolaan data mulai dari penelitian mahasiswa hingga penelitian strategi dan
kebijakan.
Ketiga,
Advokasi Kebijakan, Tata Kelola dan Sistem Komunikasi Nasional. Aktivitas yang
dilakukan meliputi perumusan kebijakan strategis komunikasi bersifat lokal,
nasional, dan global; penyusunan rekomendasi dalam tata kelola komunikasi
nasional; dan konsultasi secara simultan dan berkesinambungan dengan pemangku
kebijakan, industri, dan masyarakat.
Keempat,
Meningkatkan Kapasitas Shareholder
dan Stakeholder Komunikasi. Kegiatan
yang dilakukan antara lain menyelenggarakan diskusi bulanan, pelatihan, workshop, lokakarya, seminar dan
konferensi berbasis isu; membentuk forum komunikasi antar-stakeholder komunikasi (civitas akademika, pemerintah, industri,
sektor swasta dan lembaga masyarakat).
Kelima,
Mengembangkan Kemitraan dan Networking. Aktivitas yang dilaksanakan adalah mengembangkan
kemitraan dengan lembaga formal dan non-formal dalam pendanaan, penyaluran
tenaga ahli dan kajian akademis; mengembangkan jaringan kerjasama kelembagaan
antar-sesama lembaga kajian
Aktivitas-aktivitas utama tersebut kemudian
disusun lebih lanjut dan rinci ke dalam rencana strategis Laboratorium Komunikasi
dengan melibatkan shareholder.
Kegiatan dari aktivitas-aktivitas yang telah disusun dan dikembangkan dalam
rancangan tindak lanjut dapat berjalan dengan baik ketika didukung oleh semua shareholder. Oleh karena itu ke depannya
diperlukan penyusunan prioritas dari aktivitas yang ditawarkan.
Pusat
Kajian Ilmu Politik
Di tengah semakin tingginya kompleksitas
permasalahan sosial kemasyarakatan yang muncul seiring dengan dinamika dan
perkembangan masyarakat, dunia akademis dituntut sumbangsihnya untuk turut memecahkan
masalah secara menyeluruh dan tuntas. Sebab itu, mereka harus mampu memunculkan
alternatif solusi yang didasarkan pada kajian dan penelitian yang dilakukan
secara serius. Di sinilah peran aktif perguruan tinggi mutlak diperlukan.
Sebagai sebuah lembaga kajian yang berada di bawah
pengelolaan dan koordinasi Departemen Ilmu Politik, Pusat Kajian Politik FISIP
UI (sebelumnya bernama Laboratorium Ilmu Politik) berusaha memenuhi tuntutan
tersebut dengan bergerak di bidang penelitian dan kajian. Ada dua tujuan yang
hendak dicapai Pusat Kajian Politik. Pertama,
kegiatan-kegiatan tersebut memiliki tujuan akademis, yaitu pengembangan
keilmuan terkait dengan masalah sosial kemasyarakatan dengan menggunakan
kaidah-kaidah ilmiah. Dan kedua,
kegiatan-kegiatan Pusat Kajian Politik juga ditujukan pada pencarian alternatif
pemikiran, solusi dan rekomendasi praksis terhadap masalah sosial
kemasyarakatan.
Untuk mencapai kedua hal tersebut, dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatannya, Pusat Kajian Politik menggunakan pendekatan
interdisipliner, yakni mengintegrasikan Ilmu Politik dengan disiplin-disiplin
ilmu lain yang relevan.
Tax
Centre
Tax Centre adalah pusat informasi, pendidikan dan
pelatihan perpajakan yang memiliki peran signifikan di dalam mewujudkan
masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban perpajakannya sehingga pada akhirnya
dapat mewujudkan kemandirian bangsa seperti yang diharapkan.
Tax Centre merupakan salah satu unit Executive
Development Program (EDP) yang bernaung di bawah Departemen Ilmu Administrasi
FISIP UI. Tax Centre Departemen Ilmu Administrasi dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Ketua Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI Nomor 002 Tahun 2006
tanggal 20 Januari 2006. Sebagian fungsi Tax Centre (sebagai pusat pelatihan
pajak) sebelumnya telah dilakukan oleh Program Jangka Pendek Aplikasi Akuntansi
dan Perpajakan FISIP UI (1993-2000) dan Pusat Kajian Ilmu Administrasi FISIP UI
(2000–2006).
Sepintas kilas balik. Departemen Ilmu Administrasi
FISIP UI merupakan salah satu departemen yang berada FISIP UI yang memiliki
tiga program studi: Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Niaga
dan Ilmu Administrasi Fiskal. Program Studi Ilmu Administrasi Fiskal yang
didirikan sejak tahun 1981 merupakan program yang mempelajari bidang keuangan
negara pada umumnya dan perpajakan pada khususnya. Sejalan dengan dilakukannya
Reformasi Perpajakan Indonesia yang bersifat fundamental pada akhir tahun 1983,
Program Studi Ilmu Administrasi Fiskal senantiasa melakukan
penyempurnaan-penyempurnaan dalam kurikulum maupun peningkatan kegiatan
akademik di bidang perpajakan agar tujuan untuk mencetak sajana-sarjana yang
andal di bidang perpajakan dapat tercapai.
Salah satu upaya peningkatan kegiatan akademik
serta dalam rangka ikut serta pada kegiatan pengabdian masyarakat, yakni untuk
menyebar-luaskan pengetahuan perpajakan, baik di dalam maupun di luar
lingkungan kampus, pada tahun 1993 (berdasarkan SK Dekan FISIP UI No 07 Tahun
1993 Tanggal 11 Agustus 1993) dibentuklah "Program Jangka Pendek Aplikasi
Akuntansi dan Perpajakan ". Program ini diselenggarakan selama 2 (dua)
semester untuk setiap angkatan.
Sejalan dengan dibentuknya Pusat Kajian Departemen
Ilmu Administrasi FISIP UI (Puska Administrasi) sejak tahun 2000, Program
Jangka Pendek Aplikasi Akuntansi dan Perpajakan ditangani oleh Puska
Administrasi dan berganti nama menjadi "Progam Pendidikan Brevet Konsultan
Pajak " yang terdiri dari Brevet A&B dan Brevet C.
Pada tahun 2006, berdasarkan SK Ketua Departemen
Ilmu Administrasi FISIP UI No.002 Tahun 2006 tanggal 20 Januari 2006, dibentuk
Tax Centre. Dalam perjalanannya, Tax Centre kemudian ditetapkan sebagai salah
satu unit usaha (ventura) di lingkungan Universitas Indonesia yang disahkan
melalui SK Rektor UI No.1369/SK/R/UI/2009 Tentang Penetapan Nama Unit Usaha di
Lingkungan UI. Tax Centre memiliki tugas pokok dan fungsi dalam hal
penyelenggaraan seminar, pelatihan, diskusi dan kajian ilmiah perpajakan,
pengembangan database, serta penyelenggaraan pendidikan brevet konsultan pajak.
Tax Centre Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI
saat ini menyelenggarakan berbagai program pendidikan dan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi dalam bidang perpajakan, antara lain penyelenggaraan
pendidikan brevet konsultan pajak, seminar dan diskusi perpajakan, pelatihan
perpajakan (in house training),
pengembangan database serta publikasi perpajakan.
LabSosio.
Laboratorium
Sosiologi (LabSosio) adalah sebuah pusat kajian sosiologi di Universitas
Indonesia yang menekankan pada analisis dan pengembangan kebijakan yang
berhubungan dengan masalah-masalah dan isu-isu sosial yang merupakan dampak
dari perubahan-perubahan (ekonomi, politik, sosial budaya dan sejarah) yang
saling berkait dalam masyarakat kontemporer Indonesia.
LabSosio memfokuskan pada kajian-kajian terhadap
isu konflik, perdamaian dan pembangunan, demokrasi, hubungan dunia usaha dengan
masyarakat, serta kesenjangan Sosial.
Selain melakukan berbagai kajian ersebut, LabSosio
juga mengelola secara operasional Pusat Data Sosial (Social Data Centre/SDC) milik Departemen Sosiologi FISIP UI. SDC merupakan
sebuah unit di dalam Departemen Sosiologi FISIP UI yang mempunyai kegiatan
utama mengelola data dan informasi untuk menunjang kegiatan pembelajaran maupun
pengembangan disiplin ilmu sosiologi.
SDC dibentuk untuk memenuhi kebutuhan jangka
panjang sebagai salah satu unit yang mampu memfasilitasi berbagai kebutuhan
untuk pengembangan kemampuan analisis mahasiswa serta peningkatan kompetensi
staf pengajar Departemen Sosiologi FISIP UI dengan selalu memperhatikan
perkembangan perubahan sosial yang berlangsung di Indonesia maupun tingkat
internasional.
SDC adalah sarana yang dapat dimanfaatkan oleh
seluruh mahasiswa dan pengajar Departemen Sosiologi FISIP UI serta pihak-pihak
lain yang telah mendapat persetujuan dari Departemen Sosiologi.
Data yang ada di SDC terus dikembangkan dan
pengadaannya terus diperbarui. Data yang tersedia di sini antara lain data
statistik Badan Pusat Statistik (BPS); data statistik non-BPS; hasil-hasil
penelitian skripsi, tesis dan disertasi Departemen Sosiologi FISIP UI; abstrak
laporan penelitian LabSosio-Puska Sosiologi; koleksi artikel-artikel jurnal dan
working paper internasional; beberapa
akses ke perpustakaan, jurnal internasional dan sumber data statistik
internasional. Koleksi data yang saat ini tersedia adalah (antara lain) Data
Susenas 2003, Data Susenas 2004, Peta Kemiskinan Indonesia 2000 (SMERU - Ford
Foundation), Upaya-Upaya Penguatan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (SMERU) Kementerian
Pemberdayaan Perempuan RI), Paket Informasi Dasar Penanggulangan Kemiskinan
(SMERU), 2.584 artikel (tentang Perburuhan, Kesehatan, Participatory Rural
Appraisal (PRA), dan sosiologi secara umum), dan beberapa video yang berkaitan
dengan studi-studi sosiologi.
Saat ini SDC dilengkapi dengan sebuah program
berbasiskan jaringan (SDC Inventory)
yang dapat diakses melalui jaringan intranet FISIP-UI. Program ini menjadi
media penyimpanan dari banyak data dan artikel yang relevan dengan studi
sosiologi. Banyak data yang disediakan bersifat terbuka dan dapat diakses
secara bebas. Namun beberapa data mentah dan bahan-bahan lain tertutup untuk
pihak luar, sehingga memerlukan izin khusus dari LabSosio untuk pemanfaatannya.
Selain dapat digunakan sebagai ruang kelas, dengan
19 buah komputer desktop yang masing-masing terhubung dengan internet melalui
jaringan Juita UI, dimungkinkan juga bagi para pengguna fasilitas SDC untuk
mencari informasi-informasi lain di berbagai situs.
Pusat
Kajian Kriminologi
Pusat Kajian Kriminologi adalah sebuah pusat
kajian kriminologi di Universitas Indonesia yang menekankan pada analisis dan
pengembangan kebijakan yang berhubungan dengan masalah-masalah dan isu-isu sosial
yang merupakan dampak dari perubahan-perubahan (ekonomi, politik, sosial budaya
dan sejarah) yang saling berkait dalam masyarakat kontemporer Indonesia. Dengan
latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang berpendekatan ilmiah dan praktis,
Pusat Kajian Kriminologi siap membantu Departemen Kriminologi melaksanakan dan
mengembangkan serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan Kriminologi di masyarakat.
Pusat Kajian Kriminologi mengemban misi: pertama, menjadi Pusat Pengembangan
Kriminologi di Indonesia di bawah Departemen Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Kedua,
menjadi lembaga penyedia jasa riset dan konsultasi di bidang Kriminologi,
antara lain resolusi konflik; terorisme; efektivitas sistem peradilan pidana,
termasuk juga peradilan anak; korupsi; kenakalan anak; perencanaan kebijakan
penanganan dan pencegahan kejahatan, termasuk di dalamnya kejahatan narkotika
dan bentuk-bentuk kejahatan lainnya; serta perencanaan program pengamanan di
berbagai sektor dan aplikasinya.
Ketiga,
menjadi lembaga penelitian sosial budaya dan kriminalitas dengan fokus kajian
pada analisis serta perencanaan dan pengembangan kemasyarakatan dan perkotaan. Keempat, menjadi lembaga acuan bagi
publik dalam memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai realitas sosial dan
budaya masyarakat Indonesia, dengan berbagai aspek seperti: kemasyarakatan,
budaya, hukum, kejahatan serta keamanan.
Pusat Kajian Kriminologi didirikan pada tahun 2004
dengan Surat Keputusan Dekan FISIP No.025/tahun 2004 tanggal 16 September 2004.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi: pertama, mengelola administrasi pelayanan internal, monitoring dan
evaluasi, penelitian-publikasi-hubungan masyarakat, pengembangan dan aplikasi
iptek. Kedua, menyelenggarakan
pelaksanaan internal perpustakaan kepada mahasiswa semua program studi, tenaga akademik
dan tenaga administrasi, khususnya bagi kegiatan pengajaran dan penelitian. Ketiga, melaksanakan fungsi monitoring
dan evaluasi kegiatan Departemen, tenaga Akademik, dan tenaga Administrasi.
Keempat,
menyelenggarakan dan mengelola bank proposal penelitian, serta memberikan
fasilitasi dalam memperoleh dana penelitian. Kelima, menyelenggarakan kegiatan penerbitan jurnal dan karya
ilmiah lainnya. Keenam, menyelenggarakan
kegiatan pengembangan Kriminologi melalui kegiatan pelatihan internal maupun
untuk masyarakat yang memerlukan.
Pusat Kajian Kriminologi memiliki beberapa divisi,
antara lain Divisi Pelayanan Internal; Divisi Monitoring dan Evaluasi; Divisi Penelitian,
Penerbitan, dan Humas; Divisi
Pengembangan dan Aplikasi IPTEK; dan Divisi Usaha Komersial.
Pusat
Kajian Kesejahteraan Sosial
Sebuah pusat kajian di bawah pengelolaan dan
koordinasi Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI yang menekankan pada
perencanaan, analisis dan pengembangan kebijakan yang berkaitan dengan
masalah-masalah dan isu-isu yang merupakan dampak perubahan sosial, politik dan
ekonomi yang saling terkait dalam masyarakat Indonesia masa kini.
Pusat Kajian Kesejahteraan Sosial memfokuskan pada
kajian-kajian seputar isu-isu kemiskinan, manusia lanjut usia (manula),
pengembangan masyarakat, penanganan masalah narkoba, penanganan HIV/AIDS, dan
penyandang cacat. Untuk mendukung fokus kajian-kajian tersebut, pusat kajian
ini memliki dua divisi, masing-masing Divisi Pelatihan dan Divisi Penelitian. Kedua
divisi tersebut diperkuat dengan sumber daya manusia yang pakar dalam bidang
narkoba, perencanaan kebijakan, anak dan perempuan, pemetaan sosial, kesehatan
dan HIV/AIDS, penyandang cacat, kemiskinan, manula, dan
pengembangan/pengorganisasian masyarakat.
Pusat Kajian Kesejahteraan Sosial mengemban misi,
antara lain, menjadi pusat pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial di Indonesia
di bawah Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UI; menjadi lembaga
penyedia jasa riset dan konsultasi di bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial; dan
menjadi lembaga acuan bagi publik dalam memperoleh informasi dan pengetahuan
mengenai realitas kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia.
Pusat
Kajian Antropologi
Merujuk pada SK Dekan FISIP No.014 Tahun 2003
tentang Organisasi dan Tata Kerja FISIP UI, maka semua kegiatan belajar-mengajar
di lingkungan fakultas diselenggarakan oleh departemen. Dengan demikan,
departemen menjadi unit pelaksana kegiatan belajar-mengajar dalam bidang ilmu
tertentu di lingkungan FISIP. Dalam menjalankan fungsinya, departemen mengatur
Program Studi Diploma, Sarjana, Magister dan Doktoral; dan mengelola kegiatan
non-pengajaran yaitu unit usaha dan pusat kajian.
Di lingkungan Departemen Antropologi, bernaung tiga
program studi, yaitu Program Diploma 3 Pariwisata, Program Studi Sarjana Antropologi
dan Program Studi Pascasarjana Antropologi. Kemudian, Laboratorium Antropologi
yang selama lebih dari 20 tahun menjadi sarana pengembangan disiplin ilmu
Antropologi dan Jurusan Antropologi FISIP UI kemudian diubah statusnya menjadi
Pusat Kajian Antropologi (Center for
Anthropological Studies), sesuai dengan Surat Edaran Dekan FISIP No.121/PT.02H4
FISIP/Q/2003.
Secara garis besar bidang-bidang kegiatan yang
dikembangkan di Pusat Kajian Antropologi diwujudkan dalam beberapa pokok
kegiatan, sebagai berikut :
Pertama,
Unit-unit kajian. Penelitian merupakan bagian penting dari Pusat Kajian
Antropologi yang berfungsi untuk menunjang pengajaran, pengembangan dan
penerapan ilmu antropologi. Fungsi tersebut dijalankan melalui berbagai
kegiatan penelitian murni maupun terapan, yang hasilnya dapat menjadi masukan
bagi kepentingan pengajaran, pengembangan teori dan metode antropologi, serta
pemecahan masalah-masalah sosial budaya di Indonesia.
Unit-unit kajian yang potensial untuk dikembangkan
dalam lingkungan Pusat Kajian Antropologi antara lain kajian etnisitas, konflik
dan integrasi sosial, kebudayaan dan pariwisata, kesenian, pembangunan dan
dinamika pedesaan, kesehatan, dan antropologi ekologi. Unit kajian ini dibentuk
sesuai dengan minat dan kompetensi staf pengajar dalam pengembangan keilmuan di
bidang antropologi.
Kedua,
Perpustakaan. Informasi mengenai antropologi bagi masyarakat luas dan juga bagi
mahasiswa, pengajar dan praktisi antropologi pada khususnya hingga saat ini
belum terpenuhi secara memuaskan. Oleh karena itu diperlukan suatu bidang yang
khusus mengelola pendataan informasi tersebut agar dapat disalurkan dan
dipergunakan guna pengembangan antropologi itu sendiri baik di kalangan
akademis maupun di kalangan praktisi. Untuk itu, Pusat Kajian Antropologi
mengelola perpustakaan khusus yang hingga sekarang sudah memiliki koleksi
sekitar 3.000 judul buku.
Ketiga,
Publikasi dan Dokumentasi. Bidang publikasi dibentuk sebagai salah satu upaya
untuk melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat dalam bidang antropologi pada khususnya dan ilmu sosial umumnya.
Pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi akan kurang memadai bila tidak didukung
oleh publikasi yang berfungsi menyebarluaskan dan mengkomunikasikan pengetahuan
yang dipelajari dan dikembangkan oleh kalangan akademis kepada masyarakat di luar
universitas. Secara lebih khusus, melalui kegiatan publikasi diharapkan dapat
merangsang dan mendorong pengembangan ilmu antropologi di Universitas Indonesia
dan universitas-universitas lainnya di Indonesia. Setiap kegiatan yang ada
dalam unit kajian diharapkan dapat dipublikasikan dalam bentuk working paper, manuscript atau buku.
Keempat,
Pelatihan dan Pengembangan. Pusat Kajian Antropologi juga berfungsi sebagai
pusat kegiatan pendukung akademik sebagai teaching
laboratory di Departemen Antropologi. Dalam lingkup ini, kegiatan yang
dilakukan adalah pelatihan metodologi, seminar dan kegiatan diskusi tematik.
Selama ini, dengan menjalin kerjasama dengan
berbagai pihak (baik di dalam maupun di luar negeri), Pusat Kajian Antropologi telah
melakukan berbagai penelitian. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan
antara lain Evaluasi Pengelolaan
Sumberdaya Alam di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah (kerjasama dengan
Conservation International, tahun 2000); Abrasi
Pantai, Konversasi Bakau dan Degradasi Terumbu Karang di Sulawesi Selatan:
Pengembangan Masyarakat dan Pelastarian Hutan Bakau (MacArthur Foundation, 1999-2001);
A qualitative study of sexual behavior
and sexual risk among men who have sex with men in Jakarta (Program ASA-
Family Health International, 2002); Sistem
Mata Pencaharian Masyarakat di Dalam dan di Sekitar TN Tanjung Puting (Conservation
International Indonesia, 2002); dan Rapid
Assessment of Child Labour in Mining Sector, East Kalimantan (International Labour
Organization-IPEC , 2002-2003).
CEACoS
Center
for East Asian Cooperation Studies (CEACoS) merupakan
pusat kajian yang didirikan pada tanggal 24 Mei 2004 dan berada di bawah
naungan Departemen llmu Hubungan Internasional. Pendirian CEACoS sebagai sebuah
institusi dilatar-belakangi oleh fakta adanya penguatan interaksi hubungan antar-negara
dan antar-masyarakat di kawasan Asia Timur, khususnya antara ASEAN dengan
Jepang, Korea Selatan dan China. Pada prinsipnya, pusat kajian ini merupakan think tank yang bertujuan untuk mempromosikan
penelitian-penelitian yang berorientasi pada kebijakan kerjasama ekonomi,
politik, keamanan dan budaya antar-negara dan antar-masyarakat di kawasan Asia
Timur, khususnya dalam hubungannya dengan Indonesia.
Secara legalitas, pendirian CEACoS didasarkan pada
Keputusan Dekan Fakultas llmu Sosial dan llmu Politik Universitas Indonesia Nomor
14/2004, tertanggal 31 Mei 2004.
Selain pusat-pusat kajian yang berada di bawah
koordinasi, pengelolaan dan manajemen delapan departemen tadi, FISIP UI masih
memiliki sejumlah pusat kajian yang
dikelola poleh pihak Fakultas. Berikut ini beberapa pusat kajian
dimaksud:
Pusat
Kajian Disabilitas
Pusat Kajian Disabilitas (Puska Disabilitas) FISIP
UI didirikan pada tahun 2005 untuk membantu salah satu universitas terbesar di
nusantara ini menjadi perguruan tinggi yang inklusif. Puska Disabilitas
memahami betapa banyak calon mahasiswa yang berbakat dan mempunyai kemampuan
yang sangat memadai namun tidak mau atau takut mendaftar di sebuah perguruan
tinggi negeri seperti UI. Selain fasilitas fisik yang mungkin belum memadai,
masih ada pula sikap dan sistem pendaftaran dalam kampus yang belum kondusif
buat mereka. Keberadaan Puska Disabilitas membantu memberikan fasilitas
(misalnya braile) atau bantuan mahasiswa relawan untuk mempermudah calon
mahasiswa menjalankan tes yang diperlukan.
Secara khusus, Puska Disabilitas bertujuan untuk:
Melakukan kajian kritis mengenai berbagai kerangka kebijakan nasional dan jika
perlu melakukan reformasi kebijakan dan hukum; Merancang dan menawarkan mata
kuliah di bidang disabilitas di tingkat S-1; Memberdayakan orang dengan
disabilitas agar lebih mandiri, terlibat dalam memperjuangkan hak-haknya, dan
bangga dengan kelebihan-kelebihannya; serta Mengembangkan jaringan advokasi.
Kegiatan Puska Disabilitas meliputi kajian
terhadap isu disabilitas dan melakukan berbagai kegiatan guna meningkatkan
inklusifitas masyarakat. Selain Sensitivity
Training ini, Puska Disabilitas juga mempublikasikan sinopsis kisah para
penyandang cacat, serta melakukan kerjasama dengan DAI TV untuk membuat dan
menyiarkan film dokumenter tentang kalangan disable. Film seri dokumenter yang
telah tayang di DAI TV dengan judul “Menembus Batas” ini mengisahkan para
penyandang cacat yang senantiasa menatap masa depan dengan optimis.
Pusat
Kajian Perlindungan Anak
Pusat Kajian Perlindugan Anak FISIP UI resmi dibentuk
pada Desember 2010. Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat UI, Bachtiar Alam,
menjelaskan bahwa kelahiran pusat kajian ini untuk memainkan peran penting
dalam meningkatkan perlindungan anak Indonesia. Saat ini pusat kajian yang
didukung kemitraan antara Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas), USAID, Columbia University dan UNICEF ini sudah mulai melakukan
promosi atas beberapa solusi.
Bachtiar mengatakan kondisi permasalahan anak Indonesia
saat ini masih sangat serius meskipun Indonesia sudah sepuluh tahun
meratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA) dan sudah delapan tahun memiliki
Undang-Undang Perlindungan Anak. Salah
satu contohnya, berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan 2006,
bahwa terdapat tiga juta anak perempuan yang bekerja setidaknya 25-45 jam dalam
sepekan.
CERIC
Center
for Research on Inter-group Relations and Conflict Resolution
(CERIC) FISIP UI dibentuk pada Oktober 2000. Pusat kajian yang didirikan berkat
kerjasama dengan The Southeast Asia
Studies Program di Ohio University ini dikelola oleh ilmuwan sosial senior
FISIP UI dan Ohio University yang memiliki komitmen kuat dalam penelitian
sosial.CERIC memfokuskan diri pada kajian dinamika inter-group dan
sumber-sumber yang acapkali menimbulkan dinamika tinggi. Selain itu, CERIC juga
memberikan resolusi konflik dan pelatihan kepada kelompok mediasi yang dapat
dibuat pada semua level (dari pemerintahan sampai masyarakat sipil.
Kendati CERIC mengambil “markas” di Ibukota, misi
utama CERIC adalah mengembangkan pusat-pusat kajian serupa di daerah-daerah di
seluruh wilayah Indonesia. Kehadiran CERIC diharapkan mampu memberikan
kontribusi bagi pencegahan dan pemecahan masalah konflik-konflik sosial yang
cukup rentan terjadi dalam masyarakat Indonesia.
Duduk sebagai Dewan Penasihat CERIC antara lain
Prof. Kamanto Sunarto, SH, PhD; Elizabeth Collins, PhD; dan Stephano T.
Tsukamoto, PhD. Kemudian sebagai Direktur adalah sosiolog senior Imam B.
Prasodjo, PhD. Di jajaran peneliti antara lain Dr. Ilya Revianti Sunarwinadi; Iwan
Gardono, PhD; dan Soelaiman Soemardi, SH, MA.
Tampak bahwa FISIP UI terus berupaya meretas jalan
menuju kelas dunia melalui pusat-pusat kajian yang berkualitas dengan jejaring
internasional yang semakin meluas. FISIP
UI ingin terus menjadi bagian dan pendukung kuat bagia tergapainya UI
sebagai universitas riset kelas dunia di tahun 2012.***
Boks 1:
Fasilitas
Pendukung Studi (Perkuliahan)
Salah satu unsur penting untuk menggapai predikat
uiniversitas (fakultas) berkelas dunia adalah fasilitas yang memadai untuk
pekerjaan akademis, seperti perpustakaan yang lengkap dan laboratorium yang
mutakhir. FISIP UI tidak melupakan unsur penting tersebut. Untuk itu mari kita
lihat beberapa fasilitas penting yang dimiliki FISIP UI berikut:
MBRC
– Miriam
Budiardjo Resource Center (MBRC) diresmikan pada tanggal 24 Februari 2005 oleh
Rektor UI dalam rangka perayaan 36 tahun berdirinya FISIP UI. Nama ini dipilih
untuk memberi penghormatan kepada salah satu pendiri FISIP UI, Prof. Dr. (HC)
Miriam Budiardjo, MA. Seorang ilmuwan politik terkemuka yang telah menghasilkan
buku-buku ilmu politik yang dipakai sebagai referensi di hampir seluruh
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Indonesia.
MBRC ditempatkan sebagai: pertama, Salah satu icon dari FISIP UI yang merupakan pusat sumber
ilmu dengan sistem perpustakaan terbuka yang modern. Kedua, Pendukung visi dan misi Universitas Indonesia untuk mencapai
posisi sebagai universitas riset bertaraf internasional dan menjadi pusat
sumber ilmu sosial terkemuka di tingkat Asia Tenggara. Ketiga, Pendukung terhadap tuntutan perubahan global yang penuh persaingan
dan tanpa batas, yang memaksa manusia menggapai informasi secara luas dan cepat
untuk dapat mengungguli manusia lainnya. Dan keempat, Pendukung tujuan universitas mengembangkan program
pengajaran student centered learning,
di mana mahasiswa menjadi sentral yang kreatif mencari dan mengembangkan sumber
pengetahuan secara mandiri.
MBRC memiliki Ruang Bina Bangsa. Berbagai upaya
untuk menumbuhkan rasa kebangsaan perlu terus dilakukan. Salah satunya dengan
menyediakan sarana penunjang tumbuhnya nation
building berupa fasilitas Ruang Bina Bangsa. Keberadaan Ruang Bina Bangsa
ini merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Nurani Dunia dengan FISIP UI yang
bertujuan: pertama, Memberikan akses
bacaan dan informasi penting yang berkaitan dengan nation building di Indonesia kepada generasi muda, khususnya para
mahasiswa. Kedua, Memfasilitasi
generasi muda dalam proses pemahaman mengenai civic nationalism, berkaitan dengan upaya mewujudkan bangsa
Indonesia yang cerdas, adil dan makmur. Ketiga,
Menstimulasi mahasiswa, dosen, dan masyarakat agar lebih memahami dan
menghargai proses perkembangan bangsa Indonesia.
Ruangan ini berisi koleksi buku dan audio visual mengenai bangsa Indonesia.
Selain itu dilengkapi pula dengan LCD TV 42 inch dan DVD Player. Selain Ruang
Bina Bangsa ini, MBRC masih memiliki ruang-ruang American Corner dan World
Bank Corner. American Corner
menyediakan sekitar 2.000 eksemplar buku-buku tentang Amerika terbitan tahun
2000-an; majalah ilmiah dan populer dalam aneka subyek; CD dan DVD dengan
topik-topik politik, demokrasi, HAM, ekonomi dan perdagangan; layanan internet
gratis sebenyak enam komputer; dan layanan fotocopy. Sedangkan World Bank
Corner memberikan layanan: publikasi Bank Dunia bertopik pembangunan; studi
tentang Indonesia dan regional; publikasi pembangunan ekonomi dan sosial;
kegiatan dan aktivitas Bank Dunia terkini; SD-Rom topik pembangunan; dan akses e-library Bank Dunia.
MBRC menghadirkan sistem perpustakaan terbuka.
Yakni, sebuah sistem perpustakaan yang menghubungkan pengguna langsung dengan
sumber informasi sehingga dapat menelusuri sumber-sumber informasi tadi secara
mandiri, optimal dan tanpa batas. Sebuah sistem yang menggelar sumber informasi
dalam bentuk buku yang ditata di ruang-ruang koleksi dengan pengamanan security magnetic. Dan sebuah sistem
yang menghadirkan interior terbuka dan transparan tanpa dinding pembatas, yang
secara psikologis membuat pengguna merasa luas dan bebas “mengarungi lautan”
sumber-sumber informasi.
Sebagai sebuah sistem perpustakaan terbuka, MBRC
memiliki program penelusuran berstandar internasional, yaitu program OPAC (Online Public Access Catalog), yang
dapat menghemat waktu bagi pengunjung yang ingin menelusuri koleksi sumber ilmu
tercetak (buku). Pengunjung yang terkoneksi dengan internet dapat mengakses
katalog digital ini melalui situs www.fisip.ui.ac/mbrc.
Selain itu, MBRC dilengkapi pula dengan fasilitas
hotspot; ruang seminar berkapasitas 50 orang yang dapat digunakan secara gratis
(dengan pemesanan terlebih dulu); ruang diskusi berkapasitas 8-12 orang plus
layar presentasi dan jaringan kabel internet; 40 unit komputer untuk akses
internet plus printing center; dan
software untuk tunanetra yang di-install
di dua unit komputer.
Koleksi tercetak buku sejumlah 18.938 judul atau
31.212 eksemplar; 25 judul majalah yang dilanggan secara tetap; 173 judul
majalah yang dilanggan secara tidak tetap; 4.167 judul skripsi; 3.398 judul
tesis dan disertasi; ensiklopedia Britanica, Americana dan berbagai bidang
khusus; dan didukung oleh ribuan koleksi yang berada dan dimiliki oleh delapan
departemen di FISIP UI.
Sebagai dedikasi MBRC kepada para pengunjung, MBRC
menawarkan program pelayanan informasi. Dalam hal ini MBRC mengoptimalkan
penggunaan dan perolehan informasi online
database sehingga mempermudah pengunjung untuk memperoleh informasi sesuai
dengan yang mereka inginkan. Realisasi program pelayanan ini dalam bentuk: a. Information Literacy Training, program
pelatihan dan pengarahan penggunaan online database yang diadakan secara
periodik atau sesuai dengan permintaan civitas
FISIP UI; b. Information Packaging,
program paket informasi untuk user
denganmelakukan user profiling dan
penyediaan online database sesuai
dengan permintaan dan kebutuhan user.
Di samping itu masih ada program seminar dan
kuliah umum. MBRC menyelenggarakan diskusi dan seminar mengenai berbagai topik
perkembangan keilmuan seperti politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Dipresentasikan oleh ahli-ahli yang didatangkan dari dalam dan luar negeri.
Khusus American Corner, maka
topik-topik mengenai Amerika lebih diutamakan. Pelatihan bahasa Inggris dengan
mendatangkan native speaker.
Auditorium
AJB Bumiputera. Auditorium Asuransi Jiwa Bersama
(AJB) Bumiputera adalah ruangan yang kerapkali dipakai untuk menyelenggarakan
berbagai acara penting di FISIP UI. Banyak acara besar seperti public lecture, seminar, workshop, pagelaran seni serta sidang
diadakan di ruangan yang terletak di Gedung F lantai 2 ini. Misalkan kuliah
umum yang menghadirkan pembicara Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao pada
tanggal 22 Maret 2011 yang sempat dihebohkan adanya kardus yang diduga paket
bom namun ternyata kardus bekas bungkus laptop yang kosong.pemilihan mahasiswa
berprestasi yang diselenggarakan setiap tahun juga selalu memakai auditorium
ini. Sebab itu, auditorium ini sering disebut sebagai auditorium paling “eksis”
seantero FISIP UI.
Mahasiswa boleh meminjam Auditorium AJB untuk
mengadakan berbagai kegiatan. Si mahasiswa cukup menghubungi dan mengajukan
permohonan pinjam ke Manajer Ventura dan Infrastruktur FISIP UI dengan
melampirkan surat izin dari organisasi atau kepanitiaan yang ingin memakai
auditorium.
Auditorium
Komunikasi. Selain Auditorium AJB Bumiputera, FISIP UI masih
memiliki Auditorium Komunikasi yang berada di lantai 1 Gedung Komunikasi.
Auditorium yang mulai digunakan sejak 1 Januari 2010 ini sering digunakan untuk
acara-acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa dan dekanat. Acara seperti
seminar, konferensi, diskusi kontemporer, latihan keterampilan mahasiswa dan
lomba antar-mahasiswa, baik tingkat nasional maupun internasional, kerap
mengambil tempat auditorium ini.
Jumlah kursi yang tersedia cukup untuk menampung
maksimal 200 orang. Fasilitas yang disediakan cukup mendukung kegiatan yang
membutuhkan kelancaran proses komunikasi, seperti simple sound system, microphone, serta infokus. Auditorium ini juga
dilengkapi pendingin ruangan. Mahasiswa pun dengan mudah dapat menggunakan
auditorium ini untuk acara apa saja dengan syarat mengantongi surat izin atau
persetujuan dari Mahalum.
Laboratorium
Audiovisual. FISIP UI sebagai fakultas yang
laboratoriumnya adalah masyarakat dan tabung erlenmeyernya merupakan
gejala-gejala sosial, ternyata memiliki laboratorium yang terletak di dalam
ruangan layaknya laboratorium sebagaimana umumnya kita pahami. Salah satu
laboratorium itu adalah labratorium audiovisual yang terletak di belakang
Gedung E menghadap ke jalan di samping kiri FISIP UI.
Salah satu departemen di FISIP, yakni Ilmu
Komunikasi, menuntut mahasiswanya untuk tidak hanya menguasai pengetahuan
teoritis, tapi juga memiliki pengetahuan teknis. Untuk memenuhi tuntutan
tersebut, hadirlah laboratorium sebagai sarana praktikum untuk mengasah
keterampilan mahasiswa di bidang praktis dalam proses belajar-mengajar.
Laboratorium audiovisual ini dilengkapi dengan studio produksi, studio berita,
ruang kontrol, ruang editing, ruang berita, kamera dan tata lampu yang setara
dengan studio televisi profesional.
Ruang
Kelas. Untuk mengakomodir mahasiswa yang jumlahnya
sangat banyak dibandingkan fakultas lain, FISIP memiliki ruang kelas dalam
jumlah yang relatif banyak pula. Kelasnya pun bervariasi. Ada yang masih
memakai bangku kayu seperti kelas-kelas di Gedung E sampai yang memakai papan
tulis kaca seperti kelas-kelas di Gedung M. Hampir setiap ruang kelas
dilengkapi proyektor untuk mendukung pembelajaran. Hanya beberapa kelas saja
yang belum disediakan, jadi harus meminjam ke Gedung A. Yang melegakan,
mahasiswa tidak perlu merasa khawatir belajar sambil berkeringat karena
panasnya Kota depok. Semua kelas telah
dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Teater
Kolam. Di dekat Kantin Takoru terdapat arena berbentuk
lingkaran. Itulah Teater Kolam atau kerap disingkat Teko. Teko biasa menjadi
tempat mahasiswa FISIP menggelar berbagai pertunjukan. Ada begitu banyak acara
FISIP dan pertunjukan yang pernah digelar di tempat ini, antara lain
pertunjukan tari, teater, dan musik.
Arena Teko yang bentuknya melingkar ini mempunyai
tempat duduk untuk penonton yang bertingkat-tingkat seperti tempat duduk
bioskop. Teko memiliki panggung utama yang memotong lingkaran bangku penonton
dan menghadap ke Kantin Takor. Panggung Teko yang menghadap Takor ini menjadi
kekuatan Teko untuk membuat orang-orang tertarik mendekat setiap ada acara. Di
tengah-tengah Teko ini arena kosong yang dihiasi batu kerikil. Biasanya bagian
ini menjadi ekstensi buat panggung.
Selah satu acara populer di FISIP UI yang rutin
digelar di Teko adalah Gelar Apresiasi Seni (Gelas) FISIP yang diadakan oleh
mahasiswa FISIP, antara lain Gelas Tari, Gelas Musik, dan Gelas Film.
Taman
Korea. Dulu Taman Korea atau yang akrab disebut Takor
merupakan kantin pertama di FISIP. Sebelum dikenal dengan sebutan Takor,
dikenal dengan nama Balsem (Balik Semak). Disebut Balsem lantaran dulu letaknya
dibalik semak-semak, sampai renovasi besar-besaran dan kantin ini berubah
namanya.
Kantin Takor memiliki keragaman konter makanan dan
minuman. Cukup banyak variasi makanan yang disajikan, antara lain nasi alo,
nasi goreng dan nasi kebuli. Yang tadisional pun dapat dijumpai di sini,
seperti pecel Madiun, gado-gado dan aneka soto. Pun demikian dengan minuman
yang dijajakan, mulai minuman dingin, minuman hangat sampai minuman panas.
Takor berlokasi di bawah ruang Yong Ma,
Sekretariat BEM dan Sekretariat Bersama (Sekber). Di Takor terdapat satu toilet
perempuan dan satu toilet laki-laki. Sekarang di samping Takor hadir pula Taman
Korea Baru (Takoru) yang mengusung konsep sajian yang lebih eksklusif dan
nyaman dalam gedung tertutup. Makanan dan minuman yang dijajakan di sini
kebanyakan bernuansa luar negeri atau percampuran tradisional-mancanegara.
Koperasi
Pegawai FISIP UI. Koperasi yang senantiasa ramai
dikunjungi warga kampus FISIP UI ini terletak di tempat yang sangat mudah
dijangkau di lingkungan FISIP. Koperasi ini sudah sejak lama didirikan oleh
pihak Fakultas. Bahkan dulu pernah menjalin kerjasama dengan produsen minuman
ringan ternama.
Koperasi dengan tiga pegawai ini selalu buka dari
hari Senin sampai Jumat, dari jam 07.00 hingga jam 21.30 WIB. Koperasi ini
menyediakan berbagai macam makanan dan minuman serta alat-alat tulis.
Coffee
Toffee. Tempat nongkrong di belakang Gedung M ini
didirikan oleh Mahasiswa Alumni (Mahalum) pada awal tahun 2010. Cofffee Toffee
menyediakan aneka minuman hot/ice
chocolate, coffee dan tea.
Coffee Toffee menjadi tempat kumpul yang sangat
nyaman dengan sofa, AC, hotspot dan
musik. Bagi pecinta kopi, Coffee Toffee adalah surganya kopi.
IT Center. Melayani jasa terkait dengan
fotocopy serta jilid. Selain itu, di sini juga disediakan rental pengetikan.
Materi perkuliahan (handouts) biasanya
tersedia pula di sini. Jadi IT Center bisa dijadikan tempat alternatif bagi
mahasiswa untuk fotocopy handouts. Di
menjual jasa, IT Center pun tentunya menjual berbagai produk IT seperti
notebook, flashdisk, speaker, dan Ipod.
Mobil
Kemanusiaan. Mobil layanan kemanusiaan FISIP UI
ini disediakan dalam rangka mendukung program tanggap bencana. Fasilitas ini
diresmikan pada tanggal 2 Mei 2011 bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
Mobil ini biasa dipakai untuk membawa bantuan
kemanusiaan korban bencana. Fungsi
kongkret yang telah dilakukan mobil unit layanan FISIP UI adalah membawa
bantuan berupa buku kepada korban bencana Merapi di Desa Hargobinangun,
Yogyakarta, pada April 2011. Tidak sebatas itu, mobil unit layanan kemanusiaan
juga dapat digunakan untuk menolong mahasiswa dalam keadaan darurat, seperti
membawa mahasiswa yang sakit ke Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM) atau Rumah
Sakit terdekat. ***
No comments:
Post a Comment