Tuesday, April 23, 2013

Jamkes Jamsostek Biayai Pengobatan Sakit Kanker



Supriyani, karyawan PT Meiwa Indonesia mengaku bingung ketika mengetahui suaminya, Ansori menderita penyakit kanker. Terbayang di benaknya, biaya puluhan juta yang harus dikeluarkan untuk mengobati suami tercinta.
"Beruntung, sebagai karyawan, saya disertakan menjadi anggota Jamsostek. Jadi, semua biaya pengobatan suami saya ditutup oleh Jamsostek," kata dia, ketika berada di Kantor Jamsostek Cabang Depok, Jawa Barat, Kamis (18/4).
Karenanya, dia mengakui, betapa pentingnya menjadi anggota Jamsostek. Berawal, dari bincang-bincang dengan beberapa rekannya, ketika sepuluh tahun lalu mulai bekerja di perusahaan itu, Ibu satu anak ini langsung setuju ketika perusahaan tempatnya bekerja menyertakannya sebagai anggota Jamsostek.
Ternyata, keputusannya itu memang membawa manfaat besar bagi dia dan keluarganya. "Sebelum suami saya dioperasi karena kanker. Saya dan anak saya juga pernah menjalani operasi, dan semuanya ditanggung Jamsostek," tuturnya.
Dia mengungkapkan, selama 'berurusan' dengan rumah sakit, sedikitpun dia mengeluarkan uang. Sampai dengan pengobatan suaminya di sebuah rumah sakit, yang terletak di Cimanggis, Depok, Jawa barat.
Tanpa adanya kesertaan Jamsostek, dia mengaku akan bingung memikirkan biaya. Padahal, ujarnya, untuk sekali kemoterapy yang dilakukan suaminya, paling tidak memerlukan biaya Rp 15 juta.
"Dengan Jamsostek, saya tidak mengeluarkan apa-apa," ujarnya. Bahkan, ketika dia harus dirujuk ke rumah sakit lain dan terpaksa mengeluarkan biaya, pihak Jamsostek bersedia untuk menggantinya.
Untuk itu, Yani -demikian dia disapa- berharap, agar semua perusahaan menyertakan karyawannya sebagai anggota Jamsostek. Pasalnya, kata dia, dengan menjadi peserta Jamsostek, karyawan bisa bekerja dengan tenang, nyaman, dan aman.
Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Jamsostek Cabang Depok, Iman S Achwan mengatakan, jumlah peserta yang memanfaatkan pelayanan JPK di wilayahnya termasuk mempunyai rasio tinggi.
"Ini disebabkan, selain dari Depok sendiri, kita juga mempunyai titipan dari wilayah lain," ujarnya. Disebutkannya, titipan dari wilayah lain mencapai 60 ribuan, sedangkan khusus untuk Depok hanya 28 ribu anggota. 

www.suarakarya-online.com

No comments:

Post a Comment