PT Jamsostek (Persero) terus
melakukan sosialisasi tentang manfaat pasti yang bisa dinikmati
peserta. Sosialisasi itu dilakukan secara estafet di delapan kota di
Indonesia meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan,
Palembang, Balikpapan dan Makassar.
"Strategi yang ditetapkan untuk mewujudkan visi sebagai Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia, PT Jamsostek akan
memberikan total benefit kepada pesertanya," kata Direktur Perencanaan
Pengembangan dan Informasi PT Jamsostek Agus Supriyadi, di sela acara
Jamsostek Go to Society di halaman Lotte Mart, Bandung.
Dikatakan, Jamsostek yang kini tengah bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014, akan meningkatkan dan menambah manfaat-manfaat dari program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
Jamsostek yang sudah 36 tahun mengelola jaminan sosial telah mendesain berbagai program benefit lanjutan yang mesti diketahui khalayak luas, seperti penambahan fasilitas layanan kesehatan berupa cuci darah gratis, pengobatan kanker dan operasi jantung.
Saat ini telah juga diberikan Pinjaman Uang Muka Perumahan (housing benefit), beasiswa dan kemitraan dengan UKM-UKM. Manfaat-manfaat tambahan lainnya juga akan terus diberikan.
Diakui Agus, masih ada masyarakat yang belum tahu tentang manfaat-manfaat program Jamsostek. "Oleh karena itu, melalui kegiatan seperti ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal Jamsostek," ujarnya.
Di Bandung, sosialisasi itu menyasar komunitas pemuda dan ibu rumah tangga. "Dalam marketing modern, siapa yang berkomunikasi intensif dengan anak muda, wanita dan anak-anak akan menentukan jalannya arus pasar," kata Agus.
Disebutkan, rangkaian "Jamsostek go to society" tersebut diisi lomba mewarnai gambar bagi anak-anak yang bertujuan memberi pengenalan lebih lanjut bukan hanya pasar utama, kalangan pekerja. Tapi, memperkenalkan program Jamsostek secara lebih luas ke berbagai segmen masyarakat.
Apalagi, lanjut Agus, secara pemetaan terdapat lebih 51 persen pekerja tergolong angkatan muda berusia 18-40 tahun. "Nah, dengan program ini, mereka yang lebih muda pun nantinya memiliki pengetahuan tentang Jamsostek. Karena nantinya mereka pun jadi pasar utama tenaga kerja," ujarnya.
Dijelaskan, dalam rangka transformasi PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya pun telah melakukan sejumlah upaya di antaranya mengawal regulasi BPJS, implementasi program desain yang disusun sesuai bidang masing-masing serta meningkatkan kepesertaan dan mengejar pertumbuhan investasi dan layanan prima.
Sedangkan, program baru yang dijalankan terkait kerja sama dengan perusahaan mitra adalah pembukaan outlet Jamsostek di sejumlah kantor bank, layanan internet buat pekerja ataupun pengelolaan investasi yang aman bagi pekerja yang menarik dana Jaminan Hari Tua (JHT) oleh Danareksa.
Dengan demikian, penghasilan pekerja akan tetap terjaga setelah tidak bekerja secara formal. "Secara umum, kita harapkan program sosialisasi jaminan sosial bukan sekedar membangkitkan kesadaran masyarakat saja, tapi menjadi suatu gerakan nasional yang tumbuh dari bawah," katanya.(www.pikiran-rakyat.com)
Dikatakan, Jamsostek yang kini tengah bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014, akan meningkatkan dan menambah manfaat-manfaat dari program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).
Jamsostek yang sudah 36 tahun mengelola jaminan sosial telah mendesain berbagai program benefit lanjutan yang mesti diketahui khalayak luas, seperti penambahan fasilitas layanan kesehatan berupa cuci darah gratis, pengobatan kanker dan operasi jantung.
Saat ini telah juga diberikan Pinjaman Uang Muka Perumahan (housing benefit), beasiswa dan kemitraan dengan UKM-UKM. Manfaat-manfaat tambahan lainnya juga akan terus diberikan.
Diakui Agus, masih ada masyarakat yang belum tahu tentang manfaat-manfaat program Jamsostek. "Oleh karena itu, melalui kegiatan seperti ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal Jamsostek," ujarnya.
Di Bandung, sosialisasi itu menyasar komunitas pemuda dan ibu rumah tangga. "Dalam marketing modern, siapa yang berkomunikasi intensif dengan anak muda, wanita dan anak-anak akan menentukan jalannya arus pasar," kata Agus.
Disebutkan, rangkaian "Jamsostek go to society" tersebut diisi lomba mewarnai gambar bagi anak-anak yang bertujuan memberi pengenalan lebih lanjut bukan hanya pasar utama, kalangan pekerja. Tapi, memperkenalkan program Jamsostek secara lebih luas ke berbagai segmen masyarakat.
Apalagi, lanjut Agus, secara pemetaan terdapat lebih 51 persen pekerja tergolong angkatan muda berusia 18-40 tahun. "Nah, dengan program ini, mereka yang lebih muda pun nantinya memiliki pengetahuan tentang Jamsostek. Karena nantinya mereka pun jadi pasar utama tenaga kerja," ujarnya.
Dijelaskan, dalam rangka transformasi PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya pun telah melakukan sejumlah upaya di antaranya mengawal regulasi BPJS, implementasi program desain yang disusun sesuai bidang masing-masing serta meningkatkan kepesertaan dan mengejar pertumbuhan investasi dan layanan prima.
Sedangkan, program baru yang dijalankan terkait kerja sama dengan perusahaan mitra adalah pembukaan outlet Jamsostek di sejumlah kantor bank, layanan internet buat pekerja ataupun pengelolaan investasi yang aman bagi pekerja yang menarik dana Jaminan Hari Tua (JHT) oleh Danareksa.
Dengan demikian, penghasilan pekerja akan tetap terjaga setelah tidak bekerja secara formal. "Secara umum, kita harapkan program sosialisasi jaminan sosial bukan sekedar membangkitkan kesadaran masyarakat saja, tapi menjadi suatu gerakan nasional yang tumbuh dari bawah," katanya.(www.pikiran-rakyat.com)
No comments:
Post a Comment