Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim program
bantuan sosial pemerintah yang ditujukan terhadap masyarakat miskin banyak
tidak tepat sasaran.
"Memang program bantuan sosial terhadap orang
miskin tidak bisa dipungkiri banyak yang tidak tepat sasaran karena menilai
siapa orang miskin yang sebenarnya, ini yang menjadi permasalahan," Ungkap
Direktorat Statistik Ketahanan Sosial BPS M Sairi Hasbullah di Hotel Bidakara,
Jakarta, Senin (29/4/13).
Dia mengatakan, data orang miskin di Indonesia ada
11,6 persen dari jumlah penduduk, tapi data siapakah yang benar-benar miskin
tidak akurat.
"Banyak masyarakat yang benar-benar miskin
ketika diberi pendidikan gratis tapi mereka tidak mau menyekolahkan
anak-anaknya. Sehingga mereka yang menerima pendidikan gratis adalah mereka
yang masih tergolong mampu," tuturnya.
Dia mengatakan, karena kulifikasi siapa yang
benar-benar miskin ini tidak ada maka program pemerintah untuk mengentaskan
kemiskinan tidak menyentuh orang-orang yang benar miskin.
"Maka di sinilah peran kades sebenarnya, untuk
mendata siapa saja orang-orang yang benar miskin yang harus masuk ke dalam
program pemerintah, karena dia kades yang lebih tahu keadaan warganya,"
tambahnya.
Dia menambahkan, peran pemda juga penting ketika
data orang miskin sudah ada harus kembai di cek ulang apakah benar mereka
pantas mendapatkan program pemerintah.
"Karena menurut saya orang miskin adalah
mereka yang the last, the least and the lost," tambahnya.
No comments:
Post a Comment