Rendahnya kesadaran keuangan (financial literacy)
menjadi tantangan utama di industri keuangan. Pasalnya, kontribusi sektor
keuangan, seperti asuransi, masih minim.
Presiden Direktur Prudential Indonesia William Kuan
menjelaskan, hal tersebut tercermin dari rendahnya penetrasi asuransi jiwa.
Menurutnya, kontribusi total premi industri terhadap PDB masih kurang dari dua
persen, dan masih sebesar empat persen dari total populasi pemegang polis
asuransi jiwa individual.
Karenanya, untuk menjawab tantangan tersebut PT
Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meresmikan pusat pelatihan dan
pengembangan untuk tenaga pemasaran, baik dari jalur distribusi keagenan maupun
partnership distribution.
"Melalui PRUsales academy, kami melatih tenaga
pemasaran kami untuk menjadi mitra terbaik dalam melayani kebutuhan perencanaan
keuangan masyarakat Indonesia," kata dia di Kota Kasablanka, Jakarta,
Senin (18/3/2013).
Hingga saat ini tenaga pemasaran yang sudah dilatih
mencapai 13 ribu per bulan. Namun, pemberian lisensi baru diberikan kepada
2.000 tenaga pemasaran per bulannya. "Dengan adanya pusat pelatihan ini
kami berharap untuk meningkatkan jumlah tenaga pemasaran yang
berkualifikasi," kata dia.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia
(AAJI) terdapat 290 ribu tenaga pemasaran berlisensi, yang melayani 580 juta
pemegang polis di Indonesia, dengan pertumbuhan tenaga pemasaran berlisensi
sekira 25-26 persen per tahun.
"Kami meyakini bahwa perkembangan industri ini
akan terus didorong oleh tenaga pemasaran yang bertatap muka dengan nasabah
melalui agen, maupun partnership distribution, utamanya bancassurance,"
katanya.
No comments:
Post a Comment