Monday, May 6, 2013

Pascapemberlakukan Jampersal, Kelahiran Di Luar Nikah Marak

Ilustrasi bayi

Angka kelahiran di luar nikah yang dicatat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo meningkat semenjak diberlakukannya Jaminan Persalinan (Jampersal) pada 2012.
Dalam kurun satu waktu bulan, sedikitnya terdapat dua bayi yang terlahir tanpa ayah. Tidak jarang, bayi-bayi tersebut ditinggalkan begitu saja oleh ibunya di rumah sakit.
Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan RSUD dr Moewardi, Hendrajana, menerangkan mudahnya persyaratan Jampersal membuat siapa saja bisa melahirkan gratis di rumah sakit, termasuk ibu hamil tanpa suami.
Untuk mendapatkan Jampersal, seorang wanita hamil hanya perlu mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK). Pihak rumah sakit tidak perlu mengonfirmasi keberadaan suami untuk urusan administrasi persalinan.
“KK-nya tidak perlu punya suami, bisa KK wanitanya saja. Asal mau ditempatkan di Kelas III, bisa langsung ditangani persalinannya,” urai Hendra kepada wartawan.
Kelahiran Jampersal
Anggota Staf Hukum dan Hubungan Masyarakat (Humas) RSUD dr Moewardi, Nuryani, menyatakan sejak diberlakukannya Jampersal, angka kelahiran di luar nikah meningkat drastis.
“Dulu ya ada yang melahirkan tanpa suami, tapi enggak sebanyak sekarang. Mungkin satu tahun lebih dari  10 kasus,” ujar dia.
Menurut Nuryani, mudahnya persyaratan memperoleh jampersal membuka peluang bagi wanita hamil tanpa suami untuk melahirkan gratis di rumah sakit. Terkadang, mereka menuliskan data suami dan istri yang lengkap, tapi setelah dicek ternyata fiktif.
“Seringnya yang seperti itu ya para PSK [pekerja seks komersial], ada juga pelajar. Mereka biasanya bingung ketika ditanya siapa nama suaminya, langsung galau,” tuturnya.
Beberapa wanita yang melahirkan tanpa suami bahkan langsung melarikan diri seusai melahirkan lantaran merasa tidak memiliki tanggungan biaya. Apabila dalam dua bulan bayi tersebut tidak diambil keluarganya, maka manajemen RSUD dr Moewardi akan menyerahkan ke Yayasan Anak Bangsa (YAB) Solo.
“Kami memang sudah buat kesepakatan dengan YAB, jadi kalau ada bayi tanpa ayah, alias anak Nyonya yang ditinggal lari ibunya akan dirawat oleh  YAB. Ada juga pelajar yang sengaja menitipkan anaknya ke YAB karena keluarganya malu,” terang Nuryani.
www.solopos.com

No comments:

Post a Comment