Friday, July 19, 2013

Pemerintah Pastikan Iuran Jaminan Sosial Nasional Rp19 Ribu



Melalui Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Pemerintah menyebut iuran jaminan sosial nasional ditetapkan sebesar Rp19 ribu. Angka itu ditetapkan setelah dihitung data dan utilisasi yang ada selama ini.

"Selama ini kan belum ditetapkan, sekarang ditetapkan di angka Rp19 ribu itu," kata Hatta di Kantor Presiden, Kamis (18/7).

Hatta menerangkan, ketetapan pemerintah mengenai iuran jaminan sosial nasional itu dihasilkan setelah Wakil Presiden Boediono menggelar rapat tentang jaminan sosial nasional. Sebelumnya angka yang dikaji atau di excercise pemerintah adalah Rp15 ribu.

"Dulu kan baru excercise, memang itu usulannya, lalu dihitung lagi data selama ini, diutilisasi dengan yang ada sekitar 19 persen. Kita-kira itu adalah angka yang pas," papar Hatta.

Di kesempatan itu, Hatta menolak dikatakan iuran jaminan sosial itu naik dari kajian sebelumnya. Ia berdalih selama ini pemerintah baru melakukan  kajian dan itu pun belum ditetapkan.

"Bukan naik ya. Kalau naik itu sudah ditetapkan baru naik, ini kan baru di-excercise. Dulu itu kan Rp15 ribu sampai Rp22 ribu, jangan keliru ya," sebut Hatta.

Karena sudah ditetapkan, Hatta menilai besaran iuran jaminan sosial nasional itu akan segera dimasukkan dalam APBN 2014.

Sebelumnya, Menko Kesra Agung Laksono menyebut besara iuran jaminan sosial direkomendasikan Rp23 ribu. Ia memandang angka itu sudah cukup untuk periode awal dari mulai menjaga kesehatan dasar itu yang utama untuk menjaga kesehatan jiwa.

Agung menjelaskan, tataran iuran yang sebenarnya diingankannya adalah Rp27.500. Ia menilai dengan nilai iuran sebesar itu maka beban di daerah-daerah pedalaman akan lebih ringan.

Menanggapi hal itu, Menkeu (ketika itu) Agus Martowardojo menganggap iuran jaminan sosial nasional harus melihat juga kesehatan fiskal. Ia mengingatkan angka Rp15.500 sudah melalui pertimbangan banyak hal.

"Kita sudah mengusulkan dan itu kita kaji berdasarkan kondisi fiskal kita, dan kita justru yakinkan bahwa inisiatif itu harus jalan dengan baik. Namun juga kondisi keuangan kita harus bisa tetap kesehatan," ingat Agung. (www.metrotvnews.com)

No comments:

Post a Comment