Sunday, September 22, 2013

Jadi BPJS, Jamsostek Minta Dana Kesejahteraan Dipertahankan

PT Jamsostek (Persero) menyatakan akan tetap fokus memberi manfaat kepada peserta setelah nanti bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Pasalnya, di beberapa negara-negara maju juga menerapkan hal yang serupa.

"Jadi Jamsostek meminta agar pemerintah mempertahankan skema pengelolaan investasi yang berlaku saat ini, untuk tetap memberikan manfaat optimal bagi peserta," ujar Dirut PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya dalam keterangan tertulis di Denpasar, Bali, Selasa (17/9/2013).

Adapun negara tersebut, seperti di Singapura dan Malaysia, bisa melakukan investasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui sejumlah portofolio investasi. "Kami berharap minimal tetap dapat melakukan investasi dalam penyertaan saham, deposito, obligasi dan penyertaan langsung properti," ujarnya.

Selain manfaat tersebut, dia berharap program Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) yang selama ini ada di Jamsostek, tetap dipertahankan dan harus dikembangkan. Hal itu juga untuk memberi tambahan manfaat kepada para peserta.

"Kan tidak semua otomatis jadi peserta, makanya mereka harus diattract (diberi daya tarik), sehingga mereka nantinya juga dapat uang muka perumahan, dan lain-lain," ujar Elvyn.

Sementara itu, Dirut PT Askes (Persero) Fahmi Idris mengatakan, pertemuan konsolidasi antara Askes dengan Jamsostek dan pemangku kepentingan lainnya harus terus ditingkatkan frekuensinya. Hal itu terkait implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) tinggal 3,5 bulan lagi dimana pelaksanaan SJSN 1 Januari 2014.

"Proses persiapan kelembagaan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan bukanlah suatu proses yang mudah karena membutuhkan komitmen, kesiapan dan upaya konkret dari pemangku kepentingan," ujar Fachmi.


Keberadaan BPJS, menurut Fachmi, untuk mendukung program negara dalam upaya memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh warga negara. "Kita sedang melakukan transformasi pelayanan yang mencakup seluruh warga negara Indonesia," ujarnya. (economy.okezone.com)

No comments:

Post a Comment