Saturday, September 28, 2013

Lindungi Investasi Anda dengan Asuransi



 ·         Di Tengah Gejolak Ekonomi

Di tengah krisis yang kembali datang dan melumpuhkan perekonomian Indonesia, mengharuskan semua investor harus menyadari peran penting asuransi sebelum berinvestasi, baik di sektor riil maupun sektor finansial.


Tak ada yang dapat menyangkal gejolak ekonomi yang tengah dilanda oleh Indonesia beberapa bulan belakangan ini cukup menghawatirkan para pelaku ekonomi. Ya, setelah beberapa kali mengalami krisis dalam perekonomian nasional, yakni tahun 1998 dan 2008, kini stabilitas ekonomi dalam negeri kembali terguncang lantaran rupiah yang kian melemah.

Seperti diketahui, fokus dunia saat ini sedang tertuju ke Negara-negara berkembang, khususnya Indonesia, negara di Asia dengan defisit neraca berjalan terbesar dan sangat tergantung pada modal asing untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam beberapa bulan terakhir, mata uang Indonesia terjun bebas.

Tingginya impor bahan baku dan pangan menjadi penyebab defisit transaksi berjalan dan sudah berada pada taraf memprihatinkan. Defisit transaksi berjalan ini menekan nilai tukar Rupiah. Pemerintah Indonesia melaporkan adanya pelebaran tajam dalam defisit neraca berjalan yang terburuk sejak 1996 akibat penurunan nilai ekspor komoditas. Inflasi pun melonjak karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Akibatnya, nilai tukar rupiah pun anjlok hingga menembus level Rp11 ribu bahkan mengarah ke Rp12 ribu / dolar AS. Gonjang-ganjing nilai tukar rupiah ini diprediksi akan terus berlanjut hingga 2016, seiring berkecamuknya perang ekonomi antara Amerika dengan Rusia, Amerika dengan China, dan Amerika dengan Eropa.

Di balik kabar negatif mengenai ekonomi di atas, untungnya masih ada berita positif mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia periode 2009-2013 yang mencapai rata-rata 5,9% per tahun yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi.

Terkait hal tersebut, asuransi memiliki arti yang penting dalam menyelamatkan dan mendorong perekonomian. Pasalnya, tidak seperti lembaga keuangan lainnya yang mendapat petaka kala krisis terjadi, perusahaan asuransi justru mendapat "berkah". Dengan ketidakpastian perekonomian seperti saat ini justru membuat kinerja asuransi semakin dinamis. Hal ini dikarenakan asuransi merupakan bisnis resiko dan proteksi.

Ini dapat dilihat dari keuntungan investasi yang diperoleh perusahaan asuransi. Keuntungan ini diperoleh dari investasi premi yang diterima sampai mereka harus membayar klaim. Uang ini disebut "float”. Penanggung bisa mendapatkan keuntungan atau kerugian dari harga perubahan float dan juga suku bunga atau deviden di float. Di Amerika Serikat, kehilangan properti dan kematian yang tercatat oleh perusahaan asuransi adalah US$142,3 milyar dalam waktu lima tahun yang berakhir pada 2003. Tetapi keuntungan total di periode yang sama adalah US$68,4 milyar, sebagai hasil dari float.

Selain perusahaan, asuransi juga memiliki keuntungan seperti terpenuhinya kebutuhan untuk bisa menjaga kelangsungan hidup para investor di masa depan sebelum memulai investasi. Perencana Keuangan Aidil Akbar mengatakan, di tengah gejolak pasar Indonesia yang belum juga reda, seorang investor perlu memperhatikan asuransi sebagai penjaga kehidupan di masa depan dan sebagai antisipasi jika pasar sedang dalam keadaan merosot.

“Kita lihat asuransi kita cukup nggak, asuransi kesehatan dan jiwa, baru kita investasi. Nanti investasi bisa dipecah, jangka pendek, menengah, dan panjang. Bisa ORI, logam mulia, tabungan, reksa dana, dan saham,” kata Aidil.

Ya, dengan berasuransi berarti orang telah memproteksi nilai ekonomis dirinya dan merencanakan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Orang tidak perlu merasa khawatir yang berlebihan akan masa depan karena telah melakukan proteksi terhadap kesehatan, jiwa, dan lain sebagainya.

Beberapa nilai positif lainnya yang disandang asuransi adalah perannya dalam menciptakan lapangan kerja, karena karyawan yang kehilangan pekerjaan pun dapat mengandalkan perusahaan asuransi dengan menjadi agen. Hal ini akan membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

Tak ayal, hal ini justru akan semakin memperbesar kepercayaan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi dimasa-masa sulit. Pembayaran klaim akan menolong seseorang maupun perusahaan dari kerugian sehingga roda industri akan terus berjalan sehingga meningkatkan perekonimian.

Terlepas dari ada atau tidaknya krisis ekonomi, yang pasti asuransi membuat orang menjadi lebih tenang, stabil dan sejahtera. Selama asuransi dikelola dengan cara yang baik pembayaran klaim sebesar apapun tidak akan mempengaruhi keuangannya. (www.neraca.co.id)

No comments:

Post a Comment