MASIH
stagnannya angka kelahiran menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
membuat Kementerian Kesehatan Nasional Republik Indonesia tak tinggal diam.
Contohnya, pemerintah mengintegrasikan Jaminan Persalinan (Jampersal) dengan
Jaminan Kesehatan Nasional per 1 Januari 2014.
Dengan
langkah tersebut, kebutuhan mengenai kesehatan ibu dan anak pun sangat mungkin
bisa terpenuhi.
Hal itu
seperti diungkapkan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D, SpGK, Wakil Menteri
Kesehatan RI. Dia menjelaskan bahwa pemerintah melakukan berbagai upaya dalam
penekanan angka kematian ibu, dan kelahiran anak, dan kebutuhan berkeluarga
berencana yang tak terpenuhi( unmet need), dengan cara biaya jampersal dijamin
sepenuhnya oleh pemerintah lewat JKN.
"Contoh
program kesehatan yang akan kita lakukan untuk bisa mencapai target angka
kelahiran anak, yaitu jampersal. Jadi seorang ibu atau siapa pun yang pergi
bersalin biaya pengobatannya gratis. Tetapi, mereka harus ikut KB (Keluarga
Berencana),"katanya saat berbincang-bincang dengan Okezone dalam acara
yang bertema Temu Nasional Keluarga Berencana Dalam Rangka Hari Kontrasepsi
Sedunia 2013, di Assembly Hall, Balai Sidang Jakarta Convention Center,
Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Ia juga
menambahkan dengan adanya Jampersal, unmet need yang sekarang masih 8,5 persen
pasti bisa terpenuhi semua. Apalagi, Jampersal nanti menjadi bagian dari
Jaminan Kesehatan Nasional per 1 Januari 2014. Menurutnya, hal itu merupakan
langkah efektif untuk bisa menekan angka kelahiran, kematian ibu dan lain lain
di masa mendatang.
"Saya
yakin adanya Jampersal dan ditambah nanti berintegrasi dengan JKN, menjadi
program penekanan angka kelahiran dan lain lain secara progresif. Dan
capaian-capaian target pun perlahan bisa dipenuhi," terangnya. (health.okezone.com)
No comments:
Post a Comment