Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) menilai sebaran program dana pensiun di
perusahaan-perusahaan di Tanah Air belum merata. Untuk itu, program dana
pensiun harus lebih dikembangkan.
Direktur
Pengawasan Dana Pensiun OJK Heru Juwanto mengatakan budaya di Indonesia memicu
hambatan berkembangnya dana pensiun. "Program dana pensiun perlu dijadikan
program karena belum merata, tapi bekum berkembangnya dana pensiun juga karena
budaya Indonesia," kata Heru di Financial Club Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Budaya
Indonesia yang dimaksud Heru adalah ketika telah memasuki masa pensiun,
masyarakat Indonesia mengandalkan anak untuk merawat dan membantu secara
finansial. Hal itu sebetulnya baik, tetapi Heru mengatakan tidak bisa
mengharapkan anak atau cucu untuk hadapi masa tua.
"Memang
anak yang merawat orangtua itu baik. Tapi kalau lihat pertumbuhan yang cepat
dan berfluktuasi, tidak bisa mengharapkan anak dan cucu untuk masa tua,"
ujar Heru.
Adanya
dana pensiun, kata Heru, membuat masyarakat tidak perlu khawatir memikirkan
kebutuhan finansial mereka saat memasuki masa pensiun dan masa tua. Ia juga
mengapresiasi perusahaan yang telah memiliki program dana pensiun bagi
karyawan.
"Saya
ucapkan selamat bagi (perusahaan) yang sudah punya dana pensiun. Bagi yang
belum punya, diimbau untuk membuat program dana pensiun," kata Heru.
(bisniskeuangan.kompas.com)
No comments:
Post a Comment