Wednesday, October 9, 2013

Jaminan Kesehatan RI Diklaim Lebih Baik daripada Amerika



Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Jamsostek Amri Yusuf menilai penyelenggaraan Jaminan Kesehatan di Indonesia jauh lebih baik dari negara luar. Hal itu diungkapkan terkait dengan Shutdown atau penghentian operasional pemerintahan federasi Amerika Serikat (AS) karena program kesehatan yang digagas Presiden Obama (Obamacare) disabotase Partai Republik.

Menurut Amri penyelenggaraan jaminan kesehatan Indonesia lebih baik yang dibuktikan dengan komitmen kuat dari pemerintah mentransformasikan Askes ke Badan Penyelenggara Jaminan Sistem Kesehatan (BPJS Kesehatan).

"Penyelenggaraan jaminan kesehatan di Indonesia jauh lebih baik dari negara luar. Komitmen pemerintah kita lebih kuat." kata Amri saat ditemui dalam kunjungan kerjanya di Medan, Rabu (3/9/2013).

Dirinya mengingatkan komitmen tersebut terbukti dengan terbentuknya Undang-undang sistem jaminan kesehatan nasional menuju pelaksanaan BPJS Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014. Dirinya pun berharap dengan resminya BPJS Kesehatan beroperasi pada awal tahun depan maka kesehatan semua masyarakat Indonesia sudah terjamin.

Lebih lanjut, Amri menilai gejolak yang terjadi dalam pemerintahan AS menunjukkan bahwa pemberian layanan kesehatan bagi masyarakat bukanlah pekerjaan mudah.

"Padahal Obamacare itu kan program yang penting buat rakyat. Gara-gara satu program itu semua program Obama disabotase . Itu menunjukkan tidak mudah memang melakukan layanan kesehatan bagi masyarakat itu."tutur Amri.

Padahal, lanjut dia, AS adalah negara adidaya dan  komitmen pemerintahnya tinggi, tapi tidak semua anggota legislatif mau mendukung program tersebut.

"Mungkin itu karena mereka negara kapitalis sehingga menilai  jaminan kesehatan lebih baik diserahkan pada perusahaan," tukasnya.

Amri menambahkan jika Shutdown tersebut terus berlanjut maka akan membawa dampak negatif bagi perekonomian Indonesia. Ekspor Indonesia ke negara tersebut akan terhambat.

"Luar biasa AS,  gara-gara itu banyak pekerja dirumahkan. Kalau itu berlanjut bangkrut negara itu dan itu berdampak ke ekonomi kita, semua ekspor kita ke sana tidak akan jalan."tandasnya. (economy.okezone.com)

No comments:

Post a Comment