Saturday, October 5, 2013

KJS Dapat Tambahan Anggaran Rp 200 Miliar



Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dinilai belum maksimal. Karena itu, Pemprov DKI Jakarta menyuntikkan dana Rp 200 miliar untuk program KJS. Penambahan dana tersebut dilakukan setelah DPRD DKI mengabulkan APBD Perubahan (APBD-P) 2013 beberapa hari lalu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama menjelaskan bahwa penambahan anggaran tersebut merupakan hasil evaluasi pelaksanaan KJS di lapangan. Dia berharap anggaran itu bisa mengurangi persoalan selama ini. "Syukur-syukur semua persoalan (KJS) bisa terselesaikan," ujarnya, Kamis (3/10).

Menurut pria yang disapa Ahok itu, tingginya biaya rumah sakit menjadikan anggaran KJS membengkak. Setiap rumah sakit mematok biaya berbeda.

Meski tidak merinci besaran biaya dari setiap rumah sakit, dia berharap standar pelayanan rumah sakit dari tipe A hingga tipe C bisa disamakan. Dengan begitu, anggaran yang dikucurkan pemprov untuk program tersebut bisa dinikmati banyak warga. "Kita akui dana sebelumnya memang belum cukup," kata dia.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dien Emmawati menyatakan bahwa tahun ini akan menambah 900 ribu kartu penerima KJS. Pihaknya menargetkan kartu tambahan itu selesai akhir tahun. Saat ini, pemegang KJS sudah 2,2 juta orang.

Dengan tambahan itu, pemegang KJS mencapai 3,1 juta orang. Dia menginstruksikan 340 puskesmas melayani warga dengan baik. "Jika anggarannya turun, prosesnya bisa kita percepat," jelas dia.

Sementara itu, anggota Komisi E DPRD DKI Asraf Ali minta penambahan anggaran KJS disinergikan dengan peningkatan layanan kepada masyarakat. Pihaknya tidak ingin ada lagi pasien pemegang KJS ditolak rumah sakit karena belum dibayar oleh pemprov.

"Beberapa bulan lalu di Koja, Jakarta Utara, ada yang sampai meninggal dunia. Ini tidak boleh terjadi lagi," tegas dia. (www.jpnn.com)

No comments:

Post a Comment