Tuesday, October 22, 2013

Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Segala Sektor

Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi yang memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.

Perkembangan perindustrian dan perekonomian Indonesia secara bersamaan turut memberikan lahan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Tetapi banyaknya serapan tenaga kerja di Indonesia masih belum dibarengi dengan kepedulian akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Akibatnya tragedi kecelakaaan kerja sering terjadi. Setiap tahun tercatat lebih dari 99.000 kasus kecelakaan kerja, 70% diantaranya berakibat kematian atau cacat seumur hidup. Hal ini berarti puluhan ribu keluarga kehilangan sumber nafkah, dan anak-anak kehilangan kasih sayang dari figur orangtua yang meninggal di tempat kerja.

Kesehatandan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

Data International Labour Organization (ILO) menunjukkan, setiap tahun jumlah kerugian akibat kecelakaan kerja mencapai  4% dari kurang lebih 7000 triliun Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau sebanyak Rp280 triliun. Namun penanganan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), kesadaran maupun perilaku terhadap K3 masih sangat lemah.



Menyadari hal tersebut, Dewan K3 Nasional (DK3N) merasa terpanggil untuk dapat lebih mensosialisasikan K3 kepada masyarakat luas, yaitu dengan menjadikan K3 ini sebagai sebuah gaya hidup. “Kesehatan dan Keselamatan Kerja tidak hanya penting untuk diterapkan di tempat kerja yang memiliki faktor risiko tinggi seperti pertambangan, konstruksi dan lain-lain tetapi juga harus diterapkan di seluruh sektor industri bahkan di lingkungan rumah tinggal,” ujar Ketua Dewan K3 Nasional Waluyo.

Ia menambahkan bahwa dengan mempraktikkan K3 di manapun, akan terjadi peningkatan kualitas dan kinerja seseorang baik sebagai pekerja maupun sebagai individu.

Sedangkan, saat membuka acara K3 Expo dan Konferensi APOSHO (Asia Pacific Occupational Safety and Health Organization), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Muhaimin Iskandar, menyatakan bahwa, “Tujuan APOSHO antara lain meningkatkan kerjasama dan kemampuan dalam pelatihan dan penelitian, pertukaran informasi, berbagi pengalaman dalam keahlian, dan harmonisasi standar dan pedoman keselamatan dan kesehatan kerja, yang akan meminimalkan hambatan teknis di antara negara anggota APOSHO,” tuturnya.

Oleh karena itu, Muhaimin berharap pertemuan dan konferensi tahunan ini akan berhasil dan bermanfaat untuk berkontribusi dan meningkatkan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja di Wilayah Asia Pasifik.

K3 Expo dan Konferensi APOSHO (Asia Pacific Occupational Safety and Health Organization) adalah rangkaian upaya untuk meningkatkan penanganan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta kesadaran dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari di berbagai aspek.

Konferensi APOSHO merupakan acara tahunan bagi kalangan profesional K3 dari seluruh Asia Pasifik berkumpul. Dan tahun ini, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah perhelatan bertaraf internasional ini. The 28th APOSHO Conference, Seminar, & Expo 2013 akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta pada tanggal 9 – 12 Oktober 2013 kemarin.



Edukasi K3

Sementara itu, Fahmi Munsah, direktur PT Sinergi Solution Indonesia mengungkapkan,  perusahaannya yang bergerak di bidang konsultan merupakan salah satu yang sangat peduli dengan keselamatan K3, edukasi yang diberikan perusahaan ini membuat kesadaran bagi perusahaan yang belum mengetahui mengetai keselamatan K3. "Kami sangat fokus mengenai K3, kami memberikan pengarahan pada perusahaan agar lebih mengutamakan keselamatan para pekerja," kata Fahmi.


Ia mengatakan, sejauh  ini standar keselamatan pekerja pada perusahaan-perusahaan sangat standar sekali, maka dari itu edukasi yang kami berikan membuat kesadaran untuk perusahaan agar lebih memperhatikan keselamatan pekerja. Dia sangat berharap keselamatan pekerja di Indonesia terus diperhatikan, karena dampak yang timbul bagi kesehatan itu dalam waktu yang lama, tidak berdampak langsung, seperti pencahayaan, udara. “Ini kan tidak akan berdampak langsung bagi kesehatan prosesnya akan lama yang akan menimbulakan bagi kesehatan,” tuturnya.  (www.neraca.co.id)

No comments:

Post a Comment