·
Sosialisasi
JKN oleh Askes dan DKK Padang
Jelang berlakunya Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) 1 Januari 2014, masyarakat nyatanya masih belum yakin dengan
program pemerintah itu. Banyak pertanyaan bergelut di benak warga terkait seefektif
apakah JKN itu. Bisakah warga miskin ditanggung pengobatannya?
Pertanyaan
soal jaminan pengobatan bagi warga miskin, terlontar dilontarkan sejumlah tokoh
masyarakat kelurahan di Kota Padang ketika mengikuti sosialisasi JKN oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang digelar PT Askes Cabang
Padang bersama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang di Palanta Wali Kota Padang,
Jalan Ahmad Yani, Jumat (29/11).
“Kalau
tidak ada sosialisasi ini, mungkin kami menganggap JKN tak ubahnya program
Jamkesmas atau Jamkesda,” ujar tokoh masyarakat Jati, Herlin Rajo Mudo kepada
Padang Ekspres di sela-sela sosialisasi.
Dia mengaku
masih bingung dengan JKN. Meski dirinya pengguna kartu Askes untuk berobat,
namun mekanisme pendataan bagi peserta JKN tidak diketahuinya, termasuk
fasilitas dan jenis perawatan apa saja yang bakal didapatnya sebagai pengguna
kartu Askes.
Hal lain
adalah soal keakuratan pendataan peserta JKN. Dari pengamatannya, saat
pendataan peserta Jamkesmas dan Jamkesda dilakukan BPS atau dinas terkait
masih terkesan tebang pilih. “Parahnya lagi, petugas yang mendata hanya
menggunakan pola asumsi saja tanpa melakukan cek dan ricek, terkait apakah
seseorang warga itu masuk atau tidak program kesehatan itu,” terang Herlin.
Melihat
pola pendataan serupa itu, muncul pemikiran dirinya apakah warga miskin bisa
benar-benar berobat gratis? Sementara
mereka tidak terdata pada Jamkesmas dan Jamkesda yang menjadi syarat utama bagi
BPJS memberikan program JKN. Malah, kata pria paruh baya itu, tidak masuknya
warga miskin itu akibat salah pendataan yang dilakukan BPS maupun dinas
terkait. Ini bisa dilihat dari banyaknya pemberian kartu peserta jamkesmas
dan jamkesda yang tidak tepat sasaran.
Lain lagi
dengan Mawardi, tokoh masyarakat Kelurahan Batuangtaba, Lubeg yang
mempertanyakan mau dikemanakan warga miskin yang tidak terdaftar Jamkesda dan
Jamkesmas. Sementara pemerintah menggaransi warga negaranya bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan secara gratis, terlebih bagi kurang mampu dan miskin. “Apa
dan bagaimana JKN itu sesungguhnya belum tahu, dan apakah JKN itu sama dengan
BPJS?,” sebutnya.
Menjawab
pertanyaan itu, Kepala Bidang Pemasaran PT Askes cabang Padang Yessy Rahimi
menjelaskan JKN itu merupakan program yang digulirkan pemerintah untuk bidang
kesehatan. Sebelummya pemerintah sudah menggulirkan Jamkesmas. “1 Januari
tahun 2014, programnya sudah menjadi JKN. Prinsip kerjanya sama, yakni
sama-sama memberikan jaminan kesehatan secara gratis kepada masyarakat,” tutur
Yessy.
Melalui
program ini, kata dia setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar
hidup yang layak. Jika terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan hilang atau
berkurangnya pendapatan karena menderita sakit, mengalami kecelakaan, kehilangan
pekerjaan, memasuki usia lanjut atau pensiun.
“Peserta
yang akan menerima JKN ini, terbagi kepada dua kelompok yakni kelompok
bukan penerima bantuan iuran (BPBI) yaitu para pegawai dan kelompok bantuan
penerima iuran (PBI) yakni masyarakat kurang mampu,” sebutnya.
Untuk
kelompok BPBI itu adalah para pekerja penerima upah, pegawai swasta, PNS, TNI
dan Polri, yang gaji perbulannya dikenakan potongan lima persen untuk jaminan
kesehatan, kecelakaan kerja, hari tua, pensiun dan kematian. “Sedangkan PBI
para peserta JKN dijamin pemerintah sesuai data yang ada dari pemerintah
pusat,” paparnya.
Kepala DKK
Padang Eka Lusti mengatakan setiap warga Padang yang masuk program Jamkesmas
dan Jamkesda mendapatkan pengobatan gratis, baik di rumah sakit umum maupun
puskesmas. “Dengan program gratis berobat itu, menjadikan pemegang kartu
Jamkesmas dan Jamkesda di Kota Padang naik. Malah kini jumlahnya mencapai
sepertiga penduduk Kota Padang. Sementara anggaran program itu Rp 12 miliar.
Terus terang dana sejumlah itu tidak mampu mengkover semua pengobatan pemegang
Jamkesmas dan Jamkesda,” ungkapnya. (padangekspres.co.id))
No comments:
Post a Comment