Salah
satu mukjizat Nabi yang berhubungan dengan Isra’ dan Mikraj adalah ketika suatu
hari orang Quraisy bertanya kepada beliau tentang Baitul Maqdis dan jumlah
pintunya. Kemudian Allah SWT menampakkan kepada beliau hingga Baitul Maqdis itu
serasa berada di hadapannya. Beliau lalu menjelaskan tentangnya kepada kaum
kafir Quraisy secara detail tanpa salah sedikit pun. Beliau berkata, “Ketika
kaum Quraisy mendustakanku, aku berdiri di al-Hijr Ismail. Kemudian Allah
menampakkan Baitul Maqdis kepadaku. Aku pun menerangkan kepada mereka tentang
ciri-cirinya sementara aku sendiri melihat (penampakan) itu.”[1]
Berita Mengenai Kafilah untuk Kaum Quraisy
Setelah
peristiwa Isra’ dan Mikraj, kaum Quraisy bertanya kepada Nabi, “Apakah engkau sewaktu
Isra’ melihat gembala unta milik kami di sebuah tempat ini dan ini.” Nabi menjawab,
“Ya, demi Allah aku melihatnya. Aku mendapati mereka (para penggembala) mencari
untanya yang tersesat, dan aku juga melihat unta milik klan fulan, dan klan
fulan.”
Mereka bertanya
lagi, “Ceritakan kepada kami berapakah jumlah unta tersebut, dan siapa saja yang
menggembalakan?” Nabi menjawab, “Aku tersibukkan dengan jumlahnya unta itu.” Nabi
berdiri dan mendatangi unta-unta itu lalu menghitungnya, serta Nabi mengetahui siapa
saja yang menggembalakannya. Nabi berkata, “Jumlah unta kalian sekian, sekian,
dan sekian, dan yang menggembalakan unta tersebut adalah si fulan bin
fulan, dan seterusnya.”[2]
Diriwayatkan
dari al-Baihaqi bahwa kaum Quraisy bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah,
bagaimanakah pengalaman Isra’mu?” Nabi berkata, “Sesungguhnya bukti-bukti
perjalanan Isra’ku adalah aku melihat dari atas unta-unta milik suatu kaum yang
akan diserahkan kepada kalian di sebuah tempat ini, dan ini. Unta-unta itu telah
berpencar dan tersesat sebab mereka melepaskannya begitu saja, tetapi di sana ada
fulan yang mengumpulkan unta-unta itu kembali di suatu tempat. Dan aku juga tahu, mereka akan
mendatangi kalian pada hari sekian, untuk menyerahkan unta-untanya kepada
kalian. Unta yang
paling depan pelananya berwarna hitam, serta di atas unta tersebut
terdapat dua
karung besar berwarna hitam.” Pada hari itu, di tengah-tengah
terik matahari, kaum Quraisy melihat suatu rombongan (kafilah) bersama unta-untanya dengan
ciri-ciri dan sifat-sifat yang telah diceritakan Rasulullah Saw.[3]
Dalam
riwayat lain diceritakan, Nabi melakukan perjalanan Isra’ ke Baitul Maqdis. Dan
pada malam harinya, Nabi menceritakan pengalaman Isra’nya kepada kaum Quraisy, dan
menceritakan ciri-ciri Baitul Maqdis beserta gembalaan unta mereka. Akan
tetapi, mereka berkata, “Kami tidak mempercayai apa yang engkau katakan, wahai Muhamad.”
Sehingga, mereka tetap dalam kemurtadannya dan Allah telah memenggal leher
mereka beserta Abu Jahal.[4]
[1]HR Bukhari, dalam kitabManâkibAnshâr,bab‘Isra’’
no. 3886, HR Muslim, dalam kitab al-Imân bab tentang ‘Isa Al-Masih’,
dan HR Ahmad (1/309).
[2]Hadits Hasan, HR Abu Ya’la, Ibnu Hajar dalam kitabnya
Fath al-Bâri (7/240)
[3]HR Baihaqi
[4] HR Ahmad (1/374), Ibnu Katsir dalam kitabnya Tafsir
Ibnu Katsir, (3/15)
No comments:
Post a Comment