Wednesday, December 4, 2013

Begini, Investasi Tepat Untuk Pensiunan



Masa pensiun seharusnya menjadi masa yang indah. Selepas berkarir puluhan tahun, Anda tentu ingin beristirahat dengan nyaman, tanpa mengkhawatirkan resiko finansial.

Tapi soal investasi, tak berarti harus berhenti. Setelah menerima tunjangan pascakarir yang cukup besar, sebaiknya seorang pensiunan menanamkan dana tersebut dalam instrumen berharga yang menguntungkan, untuk bekal di saat genting.

Sayang, tak semua orang bisa mengalokasikan dana tersebut dengan tepat. Lantaran terlampau bernafsu, banyak pensiunan yang berinvestasi dalam instrumen yang penuh spekulasi. Bahkan tak sedikit yang merugi lantaran terjebak investasi bodong.

Lantas bagaimana investasi yang tepat dan aman sembari menghabiskan hari tua?

1. Pasang proporsi yang wajar di bursa saham. Ingat prinsip high risk high return sebelum menanamkan duit di pasar modal. Meski pengembaliannya besar, resiko bermain saham sangat tinggi. Jika tak berpengalaman, atau sekedar mencari pengalaman, alokasikan 10-30 persen dana Anda untuk membeli saham. Pilih saham blue chip agar jantung tak terlampau berdebar.

2. Obligasi bisa menjadi kunci. Membeli obligasi ritel (swasta atau pemerintah) sangat disarankan bagi pensiunan lantaran jaminan yang jelas dan resiko yang tak setinggi bursa saham. Tenor bisa disesuaikan, tergantung yield yang ditawarkan dan tingkat kebutuhan Anda akan dana tambahan.

3. Sisihkan untuk emas dan logam mulia. Meski konservatif, inilah instrumen investasi yang paling aman dan "menyehatkan" bagi pensiunan. Alokasikan 40 persen dana dalam bentuk emas atau logam mulia, yang harganya terus menanjak. Dan lebih baik membeli dan menyimpan emas secara langsung, tanpa melalui lembaga yang menawarkan skema aneh-aneh. Ingat, banyak yang tertipu dengan lembaga yang menawarkan investasi dalam bentuk emas, namun skemanya tak jelas.

4. Dana kas jangan dikuras. Buat tabungan yang sewaktu-waktu bisa ditarik. Saat pensiun, kebutuhan dana yang tak terduga kemungkinan bisa membesar lantaran ada resiko kesehatan. Jangan kuras tabungan untuk investasi. Ada baiknya juga memilih deposito. http://id.berita.yahoo.com/

No comments:

Post a Comment