Friday, December 13, 2013

Kesehatan Kerja Bakal Jadi Masalah di Indonesia

Kesehatan kerja kini menjadi masalah utama dalam persoalan pemeliharaan kesehatan penduduk di Indonesia. Dengan proporsi penduduk lebih dari 50 persen adalah usia produktif, maka gangguan kesehatan terhadap mereka berarti menjadi masalah yang bisa berimbas pada aspek sosial dan ekonomi utamanya keluarga.
“Bekerja dan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Dua hal yang saling berhubungan,” papar Direktur Bina Keselamatan Kerja dan Olahraga Kemenkes dr Muchtaruddin Mansyur disela Munas I Persatuan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI), Kamis (28/11).
Dikatakan Muchtaruddin, orang bekerja memiliki risiko mengalami gangguan kesehatan 3 kali lipat dibanding mereka yang tidak bekerja. Mulai dari risiko sepanjang perjalanan menuju tempat kerja, risiko terkait dengan psikis (seperti tekanan) hingga risiko terkait dengan gangguan penyakit.
“Kita ambil contoh bahwa ternyata 90 persen penderita tuberculosis adalah usia produktif yang notabebe adalah pekerja,” lanjutnya.
Karena itu menurut Muchtaruddin, saat ini perlu ada kelompok profesi tertentu yang memiliki konsen terhadap masalah kesehatan kerja (kesja) tersebut. Tujuannya adalah melakukan upaya-upaya promotif dan preventif kepada kelompok pekerja agar keselamatan kerja bisa lebih terjamin.
Muchtaruddin mengakui saat ini tengah dibahas Rancangan UU Tenaga Kesehatan. RUU ini terkait pengembangan dari jenis-jenis tenaga kesehatan yang belum dinyatakan oleh PP no 32 tahun 1996 utamanya mengenai tenaga kesehatan kerja agar dapat dimasukkan ke dalam kelompok tenaga kesehatan masyarakat.
Sebelumnya, upaya pengembangan tenaga Kesja itu sendiri telah berhasil memasukkan tenaga Kesja ke dalam salah satu kelompok jabatan fungsional pembimbing Kesja melalui Peraturan Menteri PAN dan reformasi birokrasi nomor 13 tahun 2013 tentang jabatan fungsional pembimbing Kesja dan angka kreditnya.

Kesja jelas Muchtaruddin bersifat multidisiplin sehingga batang tubuh pengetahuannya berasal dari beragam profesi seperti kedokteran, teknik dan kesehatan masyarakat. Menurut data saat ini baru ada sekitar 1.500 orang tenaga Kesja di Indonesia. (www.poskotanews.com)

No comments:

Post a Comment