Kesehatan
kerja kini menjadi masalah utama dalam persoalan pemeliharaan kesehatan
penduduk di Indonesia. Dengan proporsi penduduk lebih dari 50 persen adalah
usia produktif, maka gangguan kesehatan terhadap mereka berarti menjadi masalah
yang bisa berimbas pada aspek sosial dan ekonomi utamanya keluarga.
“Bekerja
dan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Dua hal yang saling berhubungan,”
papar Direktur Bina Keselamatan Kerja dan Olahraga Kemenkes dr Muchtaruddin
Mansyur disela Munas I Persatuan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI), Kamis
(28/11).
Dikatakan
Muchtaruddin, orang bekerja memiliki risiko mengalami gangguan kesehatan 3 kali
lipat dibanding mereka yang tidak bekerja. Mulai dari risiko sepanjang
perjalanan menuju tempat kerja, risiko terkait dengan psikis (seperti tekanan)
hingga risiko terkait dengan gangguan penyakit.
“Kita ambil
contoh bahwa ternyata 90 persen penderita tuberculosis adalah usia produktif
yang notabebe adalah pekerja,” lanjutnya.
Karena itu
menurut Muchtaruddin, saat ini perlu ada kelompok profesi tertentu yang
memiliki konsen terhadap masalah kesehatan kerja (kesja) tersebut. Tujuannya
adalah melakukan upaya-upaya promotif dan preventif kepada kelompok pekerja
agar keselamatan kerja bisa lebih terjamin.
Muchtaruddin
mengakui saat ini tengah dibahas Rancangan UU Tenaga Kesehatan. RUU ini terkait
pengembangan dari jenis-jenis tenaga kesehatan yang belum dinyatakan oleh PP no
32 tahun 1996 utamanya mengenai tenaga kesehatan kerja agar dapat dimasukkan ke
dalam kelompok tenaga kesehatan masyarakat.
Sebelumnya,
upaya pengembangan tenaga Kesja itu sendiri telah berhasil memasukkan tenaga
Kesja ke dalam salah satu kelompok jabatan fungsional pembimbing Kesja melalui
Peraturan Menteri PAN dan reformasi birokrasi nomor 13 tahun 2013 tentang
jabatan fungsional pembimbing Kesja dan angka kreditnya.
Kesja jelas
Muchtaruddin bersifat multidisiplin sehingga batang tubuh pengetahuannya
berasal dari beragam profesi seperti kedokteran, teknik dan kesehatan
masyarakat. Menurut data saat ini baru ada sekitar 1.500 orang tenaga Kesja di
Indonesia. (www.poskotanews.com)
No comments:
Post a Comment