Sunday, December 15, 2013

Tersadarnya Sahabat Jabir karena Percikan Air Wudhu Rasulullah



Jabir ibn Abdullah mengisahkan, “Ketika aku tak sadarkan diri (pingsan) karena menderita sakit keras, Rasulullah bersama Abu Bakar menjengukku di Desa Bani Salamah. Ketika itu, beliau minta air untuk berwudhu lalu memercikkan air itu di atas mukaku sehingga membuatku tersadar. Kemudian, aku bertanya, ‘Apa yang engkau perintahkan kepadaku tentang harta bendaku, wahai Rasulullah?’ Saat itu juga beliau mendapatkan wahyu:[1]
 “Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu, bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan.(QS AL-Nisâ [4]: 11).

Sakit Mata Ali bin Abi Thalib Sembuh Berkat Diludahi Nabi Muhamad Saw
Ali bin Abi Thalib adalah pengganti Rasulullah dalam memimpin perang Khaibar. Saat itu, dia mengalami rasa sakit di kedua matanya. Lalu Rasulullah memanggil Ali dan meludahi kedua matanya serta mendoakannya hingga dia sembuh seketika.
Dalam Hadits Shahih dikisahkan bahwa saat perang Khaibar Rasulullah berkata, "Sungguh, esok hari aku akan menyerahkan bendera komando ini kepada seorang laki-laki yang lewat tangannya Allah akan memenangkan peperangan ini. Dia adalah orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dan Allah dan Rasul-Nya pun mencintainya." Karena itu, semalaman orang-orang memperbincangkan siapa di antara mereka yang akan diberikan kepercayaan itu. Keesokan harinya, orang-orang telah berkumpul di hadapan Rasulullah dan masing-masing berharap mendapat kepercayaan tersebut. Beliau bertanya,  "Di manakah Ali bin Abu Thalib?” Para sahabat menjawab, "Dia sedang sakit mata, wahai Rasulullah." Beliau berpesan, "Datangilah dan bawa dia ke mari.” Rasulullah lalu meludahi matanya dan mendo'akannya. Seketika itu pula matanya sembuh seakan tidak ada bekas sakit sebelumnya. Akhirnya beliau menyerahkan bendera komando perang tersebut kepadanya.
Ali bin Abi Thalib berkata, "Wahai Rasulullah, aku akan memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita (masuk agama Islam)." Beliau berpesan, "Laksanakanlah dengan tenang hingga kamu singgah pada tempat tinggal mereka lalu ajaklah mereka menerima Islam dan kabarkan kepada mereka apa yang menjadi kewajiban mereka dari hak-hak Allah. Sungguh seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang lewat perantaraan kamu, hal itu lebih baik buatmu daripada unta merah (harta yang paling baik)."[2]

Kesembuhan Mata Qotadah bin al-Nu’man r.a.
Diriwayatkan bahwa pada pertempuran Uhud, mata Qatadah bin al-Nu’man r.a. terkena anak panah musuh, sampai matanya hampir turun ke pipinya. Kemudian Nabi Saw mengobati mata Qatadah tersebut. Bersyukur, mata Qatadah r.a dapat sembuh dan melihat kembali. Bahkan, matanya  bersinar terang lebih terang daripada sebelumnya.[3]


[1]HR Bukhari dan Muslim.
[2]Hadits Shahih, HR Bukhari dan HR Ahmad (5/333).
[3]Lihat, Thabaqat Ibnu Sa’ad (2/62).

No comments:

Post a Comment