Masuknya
imigran dari negara Uni Eropa yang paling miskin, Bulgaria dan Rumania ramai
didiskusikan di Jerman. Apa mereka datang karena miskin atau mereka akan
hidupkan pasar tenaga kerja?
Tahun 2013
berakhir dengan harapan baik adanya perbaikan di pasaran tenaga kerja Jerman.
Jumlah pengangguran bertambah hanya sedikit dibanding tahun-tahun lalu di waktu
sama. Sekarang kuota pengangguran 6,7%.
Situasi
cukup baik di pasaran tenaga kerja ini mencerminkan kemampuan inovasi tinggi
ekonomi Jerman. Demikian dijelaskan pakar ketenagakerjaan Gerhard Bosch dari
Universitas Duisburg-Essen, dalam bincang-bincang dengan DW. Di samping ekspor
yang melejit, kesenangan warga Jerman untuk berbelanja naik akibat perbaikan
gaji.
Investasi dan Jumlah Pengangguran
"Tapi
masalahnya, di tahun 2013 tidak banyak investasi, karena perusahaan khawatir
akan situasi jangka panjang", kata Bosch. Tetapi dengan diambilnya
keputusan pemerintah baru, perbaikan akan ada, karena lebih banyak dana akan
dikucurkan bagi infrastruktur dan pendidikan. Konsumsi barang juga akan
bertambah karena penambahan uang pensiun dan upah minimal.
Pekerja musiman yang memanen asparagus di
daerah Brandenburg
Pekerja
musiman yang memanen asparagus di daerah Brandenburg
Pakar Badan
Tenaga Kerja di Nürnberg memperkirakan 2014 jumlah pengangguran akan menurun
sedikit, sampai rata-rata 2,9 juta. Sedangkan Institut Perekonomian Jerman,
yang dekat dengan pihak perusahaan skeptis. Memang jajak pendapat di antara
ikatan besar ekonomi Jerman pada pergantian tahun menunjukkan, situasi
keseluruhan cukup baik. Kata kepala institut, Michael Hüther. Tetapi pekerjaan
baru tidak tercipta, paparnya.
Debat Soal Imigran
Badan
Tenaga Kerja Jerman tidak khawatir akan kemungkinan bertambahnya pencari kerja
dari Bulgaria dan Rumania, setelah pasar tenaga kerja Jerman resmi terbuka juga
bagi warga dari kedua negara tersebut 1 Januari 2014. Di tahun-tahun lalu,
sudah banyak orang dari sana yang bekerja di Jerman. Baik sebagai pekerja
musiman di sektor pertanian, maupun di bidang kesehatan, perawatan dan tata
boga, yang sangat kekurangan pekerja.
"Sebagian
besar warga Bulgaria dan Rumania yang tinggal di Jerman adalah imigran pekerja,
bukan imigran miskin," kata Herbert Brücker dari Institut untuk Pasaran
Tenaga Kerja dan Penelitian Profesi. Sementara Martin Wansleben, kepala Kamar
Dagang Industri dan Perdagangan Jerman (DIHK), memperingatkan kerugian ekonomi
akibat debat aktual soal imigran.
Wansleben
memaparkan, akibat perkembangan demografi, Jerman perlu 1,5 juta tenaga kerja
berkualifikasi tinggi dari luar negeri dalam tahun-tahun ke depan. Mereka akan
membantu memastikan perkembangan ekonomi dan menstabilkan sistem sosial.
Menurut Wansleben, diskusi aktual menunjukkan masih banyak langkah yang harus
diambil dalam hal ini. Semua pihak, termasuk politik, gereja, pemberi kerja dan
lainnya harus mengembangkan kebudayaan menyambut baik imigran.
Kanselir Angela Merkel bersama sejumlah
pekerja asing yang sedang mengikuti pelatihan dan program integrasi di Jerman.
Kanselir
Angela Merkel bersama sejumlah pekerja asing yang sedang mengikuti pelatihan
dan program integrasi di Jerman.
Peluang bagi Integrasi
Sekitar
155.000 warga Rumania dan Bulgaria kini bekerja di Jerman. Kuota pengangguran
pendatang dari negara itu lebih sedikit, dibanding imigran dari negara lain.
Karena sekarang bisa bekerja di berbagai bidang, kesempatan berintegrasi bagi
mereka jadi lebih besar, tandas Heinrich Alt, dari dewan pimpinan Kantor Tenaga
Kerja Jerman.
Namun
demikian Heinrich Alt, yang bertanggungjawab di bidang 'job center' yang juga
mengurus jaminan sosial, tidak menyangkal adanya masalah. Karena imigran dari
kedua negara itu terkumpul di daerah-daerah tertentu, yakni Duisburg, Dortmund,
Berlin, Mannheim, dan Offenbach. Di sana timbul masalah, dan yang tidak bisa
diselesaikan hanya oleh pemerintah daerah.
Sekitar 10
sampai 20% imigran dari Bulgaria dan Rumania bekerja di daerah yang masalahnya
banyak. Tetapi mereka tidak mendapat tunjangan. Di lain pihak, pendapatannya
juga tidak dikenakan potongan asuransi sosial. Namun demikian, dilihat secara
keseluruhan, pekerja dari Rumania dan Bulgaria memberikan kontribusi bagi dana
pensiun dan sistem asuransi serta tunjangan pemerintah Jerman. Demikian
ditegaskan Herbert Brücker, dari Institut untuk Pasaran Tenaga Kerja dan
Penelitian Profesi. (www.dw.de)
No comments:
Post a Comment