·
Program
JKN 2014
Warga yang ingin mendaftar menjadi anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebenarnya, bisa dilakukan di kantor cabang BPJS Kesehatan (semula kantor PT ASKES). Namun, karena antrean yang cukup panjang, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris menyarankan calon peserta mandiri melakukan pendaftaran melalui website BPJS Kesehatan, yaitu www.bpjs-kesehatan.go.id .
Dalam
kesempatan itu, Fahmi menyampaikan, bahwa pemegang kartu ASKES, kartu
JAMKESMAS, dan kartu JPK Jamsostek yang akan mendapatkan pelayanan jaminan
kesehatan nasional masih bisa menggunakan kartunya masing-masing, tanpa harus
menggantikan terlebih dahulu dengan kartu BPJS Kesehatan.
Peserta
ASKES Sosial, kata Fahmi, bisa menggunakan kartu lama, kartu baru hanya
diberikan kepada peserta baru. "Peserta Jamkesmas (Jaminan Kesehatan
Masyarakat) menggunakan kartu Jamkesmas lama tahun 2013, dan kartu baru untuk
peserta pengganti kuota PBI; TNP/Polri menggunakan kartu baru, bila kartu belum
diterima dapat menggunakan KTA; Eks Jamsostek menggunakan kartru baru, bila
kartu belum diterima dapat menggunakan kartu JPK Jamsostek; dan PJKMU/Jamkesda
harus menggunakan kartu baru," jelas Fahmi Idris seperti dikutip Situs
Setkab, Jumat (17/1/2014).
Tenaga Dokter
Sementara
itu Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof. Dr. dr. Akmal
Taher, Sp.U(K) mengatakan, guna melayanan peserta Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan itu telah terdaftar 8.699 Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), dengan sebagian besar memiliki antara 1-3
tenaga dokter. "Ada 877 Puskesmas tidak memiliki tenaga dokter, sementara
257 Puskesmas memiliki tenaga dokter lebih dari 5," tambahnya.
Ia
menyebutkan, sebenarnya jumlah Puskesmas yang telah dikontrak mencapai 9.217,
namun yang telah selesai divalidasi baru mencapai 8.699 Puskesmas. Dari jumlah
itu, jumlah keseluruhan tenaga dokter mencapai 16.756 orang. "Dengan rasio
1 dokter melayani 5.000 peserta JKN, maka masih terdapat kekurangan 6.947
dokter," jelas Prof. Akmal.
Pelayanan
kesehatan yang diberikan di Puskesmas bagi peserta BPJS Kesehatan, menurut
Akmal, mencakup kasus medis yang dapat diselesaikan secara tuntas; kasus medis
yang membutuhkan penanganan awal sebelum dilakukan rujukan; kasus medis rujuk
balik; pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat
pertama; pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi dan balita oleh bidan
atau dokter; dan rehabilitasi medik dasar.
Guna mengatasi
pemenuhan tenaga dokter itu, menurut Akmal, pemerintah akan memindahkan dokter
dari Puskesmas yang berlebih ke yang kekurangan. Selain itu, pada Februari ini
akan dilakukan penempatan 1.500 dokter, di antaranya 500 dokter PTT (Pegawai
Tidak Tetap). Sementara untuk daerah terpencil dan sangat terpencil, akan
dipenuhi dengan formasi khusus CPNS sebagai 3.000 tenaga medis, pengangkatan
CPNS daerah, dan perlakukan khusus melalui tenaga flying health care.
Dirjen Bina
Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan itu menjelaskan, untuk faslitas kesehatan
lanjutan saat ini sudah ada 1.710 rumah sakit yang telah bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan. Sementara yang potensial bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
masih ada 504 fasilitas kesehatan lagi, yang terdiri atas 56 rumah sakit (RS)
pemerintah, 42 RS swasta, 396 RS Khusus, dan 10 RS TNI.
Adapun
untuk pelayanan di tiap Fasilitas Kesehatan Rujukan, menurut Dirjen Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan Prof. Akmal Taher itu, saat ini tersedia 2.878
dokter spesialis, masih kurang 1.061 dokter spesialis. Namun pada 2014 ini
diharapkan ada 1.210 peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Beasiswa
Kemenkes (PPDS-BK) yang akan lulus sebagai dokter spesialis.
Fahmi
meyakinkan, Kementerian Kesehatan akan terus melakukan berbagai upaya untuk
bisa memenuhi pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan, di antaranya
dengan mengatasi potensi permasalahan yang mungkin timbul di masa peralihan
ini.
Penyuluhan
BPJS Kesehatan yang dibuka oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam itu,
dihadiri oleh Wakil Seskab Dipo Alam, Staf Khusus Presiden Teuku Faizasyah,
Deputi Administrasi Djadmiko, Deputi Kesra Siswanto Rosyidi, Deputi
Perekonomian Ratih Nurdiati, dan para pejabat eselon II, III dan IV di
lingkungan Sekretariat Kabinet. (health.liputan6.com)
No comments:
Post a Comment