* Kemenkes Siagakan 33 RS Jiwa
Minimnya
suara yang diperoleh para caleg dalam pemilu legislatif (pileg) 9 April
lalu berpotensi menyebabkan stres dan gangguan mental. Situasi ini juga
telah diperkirakan oleh tenaga medis di bidang kejiwaan, tak terkecuali
Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Karenanya, untuk menghadapi fenomena
ini, Kemenkes telah mensiagakan seluruh rumah sakit jiwa (RSJ) milik
pemerintah.
"Sebenarnya tak hanya saat ini, prinsipnya
RSJ selalu siap menerima pasien tak terkecuali caleg," ujar Direktur
Bina Upaya Kesehatan Jiwa Kemenkes Eka Viora, Sabtu (12/4).
Menurut Eka, saat ini pemerintah baru
memiliki 33 RSJ yang tersebar di 33 provinsi. Sementara untuk delapan
provinsi baru, diakuinya fasilitas kesehatan ini masih belum ada.
Kondisi ini dikatakan Eka tidak perlu dirisaukan, sebab pelayanan
kesehatan jiwa dapat dilakukan di tingkat fasilitas kesehatan tingkat
dasar atau puskesmas.
"Di puskesmas juga bisa dilayani. Para
dokter sudah dibekali tentang gangguan jiwa sejak masa sekolah, obat
juga tersedia. Selain itu, gangguan jiwa kan sangat luas, bisa ringan
atau berat. Jadi perlu diperiksa terlebih dahulu, kalau berat dan butuh
penanganan khusu bisa dirujuk," tuturnya.
Eka juga mengatakan, penyakit gangguan
jiwa ini sepenuhnya telah ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) kesehatan sehingga biaya pasien akan sepenuhnya ditanggung
hingga sang pasien sembuh.
Fenomena caleg stres hingga gangguan
mental ini, menurut Eka, memang susah dipisahkan dari pemilu. Pada 2009
lalu misalnya, Kemenkes mencatat ada sebanyak 7.736 caleg yang stres
karena gagal menjadi anggota dewan. Rinciannya caleg untuk DPR RI
sebanyak 49 orang, DPRD provinsi sebanyak 496 orang, caleg DPD sebanyak 4
orang, dan caleg DPRD kabupaten/kota sebanyak 6.827.
Pada pemilu kali ini pun, Eka memperkirakan akan banyak caleg yang mengalami gejala gangguan jiwa.
"Populasi normal saja mungkin terserang
gangguan jiwa. Apalagi yang telah mengalami tekanan, terlebih kalau
mereka sudah mengeluarkan uang begitu banyak, jual rumah, jual tanah. Ya
kan?," jelasnya.
Kondisi seperti ini, lanjutnya, sama
seperti saat terjadi bencana. Hampir 80-90 persen masyarakat terserang
gejala gangguan jiwa akibat kehilangan harta benda ataupun keluarga.
"Itu gejala, belum tentu akan selamanya. Biasanya yang tetap tinggal (di
RSJ) hanya 10 persen," tandasnya.
Eka mengatakan, sejauh ini dari pantauan
Kemenkes, belum ada caleg dalam pileg 2014 yang telah dirawat di RSJ
milik pemerintah. Kendati demikian, sudah beberapa orang yang mulai
berkonsultasi.(www.jpnn.com)
No comments:
Post a Comment