Dari Muhamad bin al-Husain bahwa seorang sahabatnya dari Bashrah bercerita kepadanya, "Muthi'ah menangis selama 40 tahun. Lalu dia dicaci karena banyaknya menangis.” Muthi’ah mengucap, "Aku akan tetap menangis sampai aku tahu bagaimana keadaanku di sisi Allah SWT?"
Muhamad
bin al-Husain mengatakan,
"Kami mendatangi Muthi'ah di daerah al-Jaban di Bashrah. Kami mengingat
kebaikannya tetapi kami kurang paham apa yang dia ucapkan karena dia banyak
menangis. Ketika kami melihat itu, kami keluar dan meninggalkannya." Lalu Muhamad bertanya kepada Muthi’ah, "Sejak kapan
kau begini?" Dia menjawab, "Anakku, aku begini sejak 54 tahun yang
lalu."
Beberapa Buah Membantu Wanita yang Ahli Ibadah
Abu
Abdurrahman, Muhamad bin al-Husain, berkata, "Kardawiyah pernah
membantu Sya'wanah.” Lantas Kardawiyah ditanya,
"Keberkahan apa yang kau dapat dari membantu Sya'wanah?" Dia menjawab,
"Aku tidak mencintai dunia sejak aku membantunya. Aku tidak khawatir pada rezekiku,
tidak ada orang-orang kaya yang besar dalam pandanganku untuk aku iri pada mereka. Dan aku tidak pernah sekalipun mengecilkan
seorang Muslim."
Rahibah
Dari
Utsman bin Saudah al-Thafawi, ibunya seorang wanita yang ahli ibadah dan
dipanggil Rahibah, "Ketika ibuku sekarat, dia mengangkat kepalanya ke
langit dan berkata, ‘Wahai modalku dan bekalku, wahai
Yang aku bergantung kepada-Nya dalam hidupku dan sesudah matiku, janganlah Kau
sia-siakan aku saat mati. Dan jangan Kau buat aku kesepian dalam kuburku’." Lalu dia meninggal. Setiap hari Jum'at aku menziarahinya,
mendoakannya dan meminta ampun untuknya dan semua ahli kubur.
Lalu pada suatu malam Utsman bertemu dengannya
dalam mimpi. Utsman bertanya,
"Ibu, bagaimana keadaanmu?" Dia menjawab, "Anakku, kematian itu
sangat sulit. Alhamdulillah aku berada di alam barzakh yang bagus. Kami berbaring
dengan wewangian, berbantalkan kain sutra sampai hari kiamat." Utsman kembali bertanya, "Kau perlu sesuatu?" Dia menjawab, "Ya.
Janganlah kau meninggalkan apa yang selama ini kau lakukan dengan menziarahi
dan mendoakan kami karena aku selalu dikabari dengan kedatanganmu setiap
Jum'at. Jika kau datang dengan meninggalkan keluargamu, dikatakan kepadaku, ‘Wahai Rahibah, anakmu datang untuk menziarahimu.’ Aku dan semua orang mati yang ada di sisiku merasa senang."
Takut Siksaan Menghilangkan Kelezatan Dunia
Dari Khalaf bin al-Walid al-Jauhari bahwa Salma, seorang
wanita dari Basrah, berkata, "Tuhanku, aku tahu akan
pedihnya siksa-Mu dan keperihannya telah memutus kelezatan dan kenikmatan
dunia. Tetapi aku tahu akan luas-Nya rahmat-Mu yang akan mencakup perbuatan
yang telah aku lakukan pada hamba-hamba-Mu."
Keras dan Kejam
Dari Yusuf bin Bahlul bahwa ada seorang wanita di
Basrah yang dipanggil Ghandakah al-'Abidah yang melakukan shalat sepanjang
malam. Ghandakah berkata,
"Aku berlindung kepada Allah dari Malaikat yang keras dan kejam. Mereka tidak pernah
melanggar apa yang Allah perintah dan melakukan apa yang Allah suruh." Bilamana telah selesai
shalat, Ghandakah mengucap, "Inilah
upayaku dan Engkau-lah yang memutuskan."
No comments:
Post a Comment