Bank Dunia menilai kondisi dan
keuangan sosial masyarakat Indonesia dinilai cukup rentan akibat
minimnya jaminan asuransi kesehatan dan sosial dari pemerintah.
Investigasi Bank Dunia kurang dari 1% masyarakat Indonesia yang
mempunyai asuransi.
Direktur Laporan Pembangunan Dunia 2014 Norman Loayza mengatakan
kondisi ini jauh berbeda dibandingkan dengan negara lain seperti Turki
yang 93% penduduknya terjamin asuransi.
"Penggunaan produk asuransi di Indonesia masih kalah jika
dibandingkan dengan Malaysia, misalnya bagi petani. Penggunaan jenis
asuransi ini di Malaysia mencapai 70%, sedangkan di Indonesia 0%," kata
Norman dalam pemaparan World Development Report (2014): Risk and Opportunity Managing Risk for Development di Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Bank Dunia menilai rentannya penggunaan produk asuransi di Indonesia,
antara lain sulitnya regulasi yang diterapkan pemerintah
Indonesia. Untuk itu, Bank Indonesia merekomendasikan agar pemerintah
menyediakan insentif yang tepat bagi individu atau lembaga untuk
melakukan perencanaan dan persiapan mereka sendiri seraya menghindari
kemungkinan timbulnya risiko dan kerugian pada pihak lain.
"Insentif tepat sangat penting untuk menghindari terjadinya kasus di
mana beberapa kelompok dapat merasakan manfaat sementara pihak lain
merugi," urainya. (www.theglobejournal.com)
No comments:
Post a Comment