Saat anda masih muda, maka sudah
seharusnya untuk bekerja keras. Namun demikian jangan sampai masa muda
anda sukses, kaya, bahagia tapi justru di masa senja anda mengalami
kesulitan membiayai hidup anda sendiri. Apakah itu mungkin terjadi?
Tentu saja. Masa muda kondisi fisik anda sangat menunjang apapun rencana
yang anda buat. Hal ini biasa terjadi sampai menjelang usia anda 40
tahun. Setelah usia itu anda akan mengalami fase menurun dalam banyak
hal khususnya kemampuan fisik anda. Oleh karena itu di usia 40 tahun,
idealnya anda sudah harus mempunyai penghasilan yang sudah stabil dan
tidak mengandalkan kemampuan fisik lagi atau istilahnya financial
freedom. Tentu anda masih ingat pepatah “Life begins at forty”.
Hal ini berlaku untuk merencanakan masa pensiunan anda. Setidaknya 20 %
dari pendapatan anda saat ini secara rutin dan tertib harus anda
alokasikan untuk ikut program pensiun.
Berdasarkan kepesertaan, saat ini ada 4 macam Program Pensiun, di Indonesia yaitu:
- TASPEN, yaitu program pensiun yang khusus diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS)
- ASABRI, yaitu Program Pensiun yang diberikan khusus untuk Anggota TNI
- Jamsostek & UUK-13/2003, bagi perusahaan yang ikut Jamsostek dan program JHT (Jaminan Hari Tua) yang digunakan untuk Karyawan (baik swasta maupun BUMN)
- Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), yaitu Program Pensiun untuk Karyawan & Pekerja Mandiri
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian di atas, maka anda bisa lihat di bagan dibawah ini:
Bagaimana memilih program pensiun yang tepat?
Bagi anda yang PNS atau TNI/Polri, maka
pilihannya sudah pasti yaitu Taspen dan ASabri, namun bagi anda yang
bekerja di sector swasta, maka ada beberapa pilihan yang bisa anda
ambil, baik dengan cara ikut program Asuransi atau melakukan investasi.
Kami akan memberikan ulasan, beberapa diantaranya yaitu:
- Program asuransi dana pensiun lembaga keuangan (DPLK).
Program ini bisa diikuti oleh siapa
saja. Penyelenggaranya adalah pihak Asuransi dan hampir semua bank umum
baik BUMN maupun swasta nasional. Beberapa diantaranya adalah DPLK
Jiwasraya, DPLK Equity Life Indonesia, DPLK Asuransi Jiwa Tugu Mandiri,
DPLK Allianz Indonesia, DPLK PT. BNI (Persero) Tbk, DPLK Indolife
Pensiontama, DPLK AIA Indonesia. Anda tinggal datang langsung ke kantor
Asuransi atau bank terdekat dan menanyakan tentang program tersebut,
setelah itu sampaikan rencana program pensiunan yang ingin anda lakukan.
- Program asuransi, baik itu asuransi jiwa maupun asuransi jaminan hari tua (JHT).
Anda bisa mengkombinasikan pilihan
Asuransi JHT dan Asuransi jiwa dalam satu program keikutsertaan atau
secara terpisah. Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang
ada di setiap perusahaan Asuransi untuk menyampaikan rencana pensiun
anda. Pihak Asuransi akan membuat perhitungan misalnya anda ingin
pensiun di usia 55 tahun, dan saat ini anda berusia 35 tahun maka anda
akan mendapat perhitungan nominal dana yang harus anda setor setiap
bulan atau setiap tahun dan setelah usia 55 tahun, maka anda akan
mendapat perhitungan berapa nominal “uang pension anda” dan berapa lama
anda akan mendapatkannya.
- Wahana investasi yang sebaiknya Anda pakai untuk persiapan masa pensiun adalah reksadana atau saham
Untuk jangka panjang, reksadana adalah
pilihan yang tepat untuk berinvestasi.Anda perlu ingat bahwa investasi
ini adalah murni, artinya tanpa proteksi sehingga hasil yang anda
dapatan juga akan maksimal. Reksadana yang tepat untuk program jangka
panjang adalah reksadana saham karena akan memberikan imbal balik di
atas nila inflasi
- Investasi di sektor properti, misalnya dengan membeli tanah atau rumah, juga bisa menjadi pertimbangan
Investasi di bidang property bisa
menjadi pilihan untuk membiayai hidup anda saat memasuki usia pensiunan.
Jika anda mempunyai dana berlebih saat ini, maka tidak ada salahnya
anda membeli property untuk di sewakan atau di kontrakkan atau bahkan di
buat rumah kost. Dengan cara seperti ini selama rumah kontrakan anda di
sewa orang, maka anda akan mendapatkan penghasilan bulanan dari uang
sewa tersebut.
Berapa dana pensiun yang anda butuhkan saat usia tua nantinya?
Dalam teori perencanaan keuangan, anda
akan belajar tentang nilai waktu akan uang (time value of money),
artinya uang yang anda miliki saat ini selama beberapa tahun ke depan
setara dengan berapa rupiah. Perhitungannya akan mengacu pada asumsi
tingkat inflasi dan hasil investasi. Misalnya biaya hidup anda bersama
suami/istri saat ini adalah 5 juta, maka jika anda pensiun 20 tahun
lagi, maka biaya hidup anda setara dengan 10 juta dengan asumsi inflasi 5
% per tahun. Berarti anda harus menyiapkan investasi yang bisa
menghasilkan nominal bulanan 10 juta dalam waktu 20 tahun ini.
Banyak orang mengalami masa tua yang
sengsara karena tidak tepat dalam membuat perencanaan pensiunannya.
Beberapa factor penyebabnya diantaranya adalah:
- Mereka gagal dalam melakukan perhitungan dan Perencanaan Dana Hari Tua
- Banyak diantara mereka Terlambat memulai Perencanaan Dana Hari Tua, biasanya di usia diatas 40 tahun
- Melakukan perhitungan yang salah karena tidak berkonsultasi pada ahlinya
- Salah dan bahkan Mengabaikan Faktor Inflasi
- Tidak tepat dalam melakukan investasi
Nah, bagaimana persiapan pensiun anda? Sudahkah anda menyiapkannya dengan baik? Persiapan terbaik dalam menyongsong masa depan adalah menyiapkan masa pensiun dengan baik. Bagi anda yang memiliki jiwa wirausaha, tentu pensiun bukanlah akhir dari segalanya. Pensiun justru merupakan tantangan baru untuk memulai usaha UKM anda, salam UKM.
Sumber Refferensi : iMoney Indonesia
No comments:
Post a Comment