Friday, June 6, 2014

Molor, Integrasi Jamkesda Kab. Bandung ke BPJS Kesehatan

Integrasi Jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) Kab. Bandung ke dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang direncanakan maksimal akhir Mei lalu ternyata belum bisa dilakukan.
BPJS Kesehatan belum mendapatkan data peserta Jamkesda Kab. Bandung sehingga membuat integrasi molor dengan batas waktu yang belum ditentukan.
“Kalau BPJS Kesehatan siap saja memasukkan nama-nama peserta Jamkesda Kab. Bandung ke dalam sistem BPJS Kesehatan. Namun, sampai saat ini data-data perserta Jamkesda belum juga masuk,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Soreang, Rahmad Widodo, di DPRD Kab. Bandung, Jumat (6/6).
Menurut Rahmad, akurasi data menjadi persoalan utama karena Pemkab Bandung masih melakukan verifikasi warga yang memiliki kartu Jamkesda.
“Data peserta Jamkesda masih terus divalidasi. Awalnya penerima Jamkesda Kab. Bandung sebanyak 280.000 orang lalu setelah ada validasi tahap awal akhirnya jumlah Jamkesda menurun menjadi 171.000 orang,” katanya.
Bahkan, setelah dilakukan kembali validasi tahap kedua jumlah penerima Jamkesda menjadi 116.092 orang. “Jumlah 116.092 orang yang akhirnya disetujui untuk dimasukkan ke BPJS Kesehatan. Namun, data-data peserta Jamkesda belum masuk sehingga kami belum memprosesnya,” ujarnya.
Dengan makin berkurangnya jumlah penerima Jamkesda sehingga Pemkab Bandung juga akan menghemat anggaran pembayaran premi kesehatan kepada BPJS Kesehatan.
“Awalnya Pemkab Bandung pada tahun ini menyiapkan anggaran sebesar Rp 51,843 miliar. Namun dengan pengurangan jumlah peserta Jamkesda yang lebih dari 50.000 orang sehingga alokasi anggaran pun bisa dikurangi,” kata Kepala Dinkes Kab. Bandung, Achmad Kustijadi.(http://www.pikiran-rakyat.com)

No comments:

Post a Comment