Berapa banyak jumlah maksimal orang yang “boleh dinyatakan” meninggal
di China selama banjir, gempa bumi, atau epidemi di setiap wilayah
negara ini ditentukan oleh pemerintah.
Pemerintah setempat harus mengikuti angka korban jiwa yang telah
ditentukan oleh pemerintah pusat ketika melaporkan tentang bencana yang
menimpa daerah mereka dan angka korban jiwa yang sebenarnya dilarang
untuk diungkapkan.
Selama hujan deras awal bulan ini di Beijing, tidak ada seorangpun yang “dinyatakan meninggal.”
Hujan turun lebih dari 4 inci di Beijing sekitar pukul 8 malam pada 7
Juli dan 6 pagi pada 8 Juli, berdasarkan data dari stasiun pemanatuan di
Distrik Fengtai. Pada 9 Juli, Televisi pemerintah CCTV mengumumkan
bahwa pemerintah telah menginstruksikan agar “tidak ada seorangpun yang
boleh dinyatakan meninggal” dalam badai tersebut. Pejabat lokal akan
bertanggung jawab apabila adanya korban.
Tunjangan Kematian
Kementrian Keamanan Umum China, berdasarkan keputusan yang dibuat oleh
Dewan Negara China pada tahun 2004, menuntut agar setiap provinsi dan
pemerintah kota membuat anggaran “tunjangan kematian” akibat dari
bencana yang terjadi setiap tahun.
Misalnya, pada bulan April 2007, tunjangan maksimum Beijing adalah
1.733 kematian, termasuk 1.373 dari kecelakaan lalu lintas, 33
kebakaran, dan 196 akibat kecelakaan kerja.
Jumlah tersebut selanjutnya dibagi oleh Distrik. Tahun ini, Distrik
Chaoyang menerima total tunjangan kematian sebesar 250 jiwa, termasuk
delapan kebakaran.
Di setiap awal tahun, berdasarkan statistik terakhir, Dewan Negara
menghitung “tunjangan keseluruhan” yang sesuai untuk tahun mendatang,
termasuk kematian akibat kecelakaan industri, kebakaran, lalu lintas,
kereta api, dan penerbangan.
Komite Keselamatan Produksi Dewan Negara kemudian mengalokasikan angka
ini untuk masing-masing provinsi, yang kemudian memberikan angka-angka
ini untuk kota mereka. Kota-kota ini lalu mengalokasikan angka-angka ini
kembali ke masing-masing perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 2004,
Kota Datong di Provinsi Shanxi memiliki tunjangan 54 kematian, termasuk
23 yang dialokasikan ke Datong Coal Group.
Pada tahun 2006 tunjangan kematian menjadi bagian dari rencana lima
tahun rezim, dan membuatnya menjadi salah satu langkah yang paling
penting untuk menilai prestasi para pejabat.
Epidemi
Tujuan dari pengaturan “Tunjangan kematian” ini tampakya bukan hanya
untuk meningkatkan kesiap-siagaan bencana, melainkan juga untuk menjaga
agar publik tidak tahu jumlah korban yang sebenarnya. Ini membuat cara
kerja pemerintah terlihat bagus dan mengurangi kritik publik tentang
ketidakmampuan pemerintah dalam mencegah atau menanggapi bencana.
Selama bertahun-tahun ketika bencana melanda, keluarga korban dan para
aktivis sering mempertanyakan angka korban dan cara-cara rahasia
pemerintah dalam menangani upaya penyelamatan. Daftar nama korban hampir
tidak pernah dipublikasikan.
Salah satu contohnya adalah wabah SARS sepuluh tahun lalu. SARS pertama
kali ditemukan di wilayah selatan daratan China pada tanggal 11
November 2002. Untuk mempartahankan suasana politik yang baik selama
Kongres Partai Komunis ke-16, Departemen Propaganda Partai Komunis
melarang media melaporkan ke luar wabah secara terbuka.
Kepala Partai Komunis saat itu, Jiang Zemin, memberi perintah bahwa
jika kasus SARS dilaporkan secara luas, para pejabat lokal akan
kehilangan posisi mereka. Akibatnya, banyak pejabat pemerintah setempat
tidak berani melaporkan wabah SARS. Mereka menyembunyikan kasus SARS
dengan segala macam cara. Metode yang paling umum digunakan adalah
memerintahkan rumah sakit untuk mengubah penyebab kematian dari pasien.
Pada saat itu, seorang dokter di Provinsi Guangdong mengatakan: "Tidak
ada statistik pada pasien SARS. Beijing memberi jumlah target untuk
setiap wilayah, jumlah yang ditetapkan untuk setiap tempat, setiap orang
yang dilaporkan adalah berdasarkan jumlah target yang ditetapkan.
Setiap orang bisa melihat, angka resmi yang diterbitkan sangat rapi. "
Petugas kepolisian Shenzhen yang ditugaskan untuk mengkremasi tubuh
pasien SARS mengatakan: “Karena tubuh pasien SARS mengandung virus
menular, ada satuan tugas kepolisian khusus di setiap wilayah yang
ditugaskan untuk mengkremasi mayat-mayat tersebut... Beijing hanya
membolehkan tiga puluh orang yang dinyatakan meninggal akibat SARS di
Shenzhen. Kenyataannya, angka kematian di Shenzhen jauh melebihi angka
yang dipublikasikan. (EpochTimes)
No comments:
Post a Comment