Wednesday, October 15, 2014

Cukup Finansial Alasan Orangtua Daftarkan Balita Haji


Cukup Finansial Alasan Orangtua Daftarkan Balita Haji (ilustrasi)
Cukup Finansial Alasan Orangtua Daftarkan Balita Haji
Orangtua yang mendaftarkan putra putrinya saat balita untuk ibadah haji dinilai mapan secara ekonomi. Pasalnya, untuk mendaftar menjadi jamaah haji harus membuka rekening tabungan haji sebesar Rp25 juta.

"Secara finansial ya rata-rata orang kaya, punya uang lebih," kata Kepala Seksi Bidang Penyelengaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Hasto Perwiro Utomo, ditemui Okezone, Kamis (9/10/2014).

Hasto menyebut, salah satu nama pemilik usaha pusat perbelanjaan yang tersebar di beberapa cabang di Daerah Istimewa Yogyakarta mendaftarkan cucunya.

"Misalnya cucunya Pak Sunardi Sahuri, pemilik Toko Pamela di DIY. Cucunya beliau ini masih delapan tahun sudah didaftarkan menjadi jamaah haji," katanya.

Meski sudah mendaftar tahun 2014 ini, namun mengenai pemberangkatan haji menunggu usia dewasa, yakni di atas 18 tahun. Sesuai aturan UU Nomor 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji harus berusia dewasa.

Daftar tunggu ibadah haji, kata dia, saat ini cukup panjang yakni selama 16 tahun sehingga dia diprediksi akan berangkat 2030. "Jika sekarang usia delapan tahun, nanti 2030 sudah berusia 24 tahun sehingga sudah bisa melaksanakan ibadah haji," tuturnya.

"Syarat mendaftar jelas harus buka rekening tabungan haji Rp25 juta, kemudiaan entry data Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) pada Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) untuk mengambil sidik jari dan foto dengan menunjukan KTP asli, bagi pendaftar usia anak disertakan KK," katanya.

Kemudian, menyerahkan SPPH tadi dan menyerahkan setoran awal Bank Penerima Setoran (Rp 25 juta) ke Rekening Kementerian Agama untuk mendapat nomor porsi.

"Calon jamaah haji mendapat bukti setoran awal dari bank sebanyak lima lembar, tiap lembar dilengkapi dengan pas foto," tuturnya.

Terakhir, kata dia, pelunasan pembayaran setelah keluarkan Perpres sesuai dengan nomor porsi calon haji yang diberangkatkan.

"Pelunasan ini berfariasi setiap tahunnya, mengikuti dollar, misalnya biaya haji Rp30 juta, berarti tinggal menambah Rp5 juta karena sudah setor Rp25 juta," katanya.

Sehingga, kata dia, sedikit kemungkinan bagi ortu yang mendaftarrkan putra-putrinya ibadah haji berkantong tipis. "Uang Rp 25 juta kan cukup banyak bagi kalangan menengah ke bawah," ujarnya.

Substansi ibadah haji, kata Hasto, bukan sekadar pada finansial semata, namun ada dorongan batin bagi seseorang untuk melaksanakan rukun Islam yang ke lima tersebut. "Ada orang berduit tapi belum mau ibadah haji, hakikatnya bukan karena uang, tapi pada batin diri seseorang tersebut," ujarnya. (http://news.okezone.com/)

No comments:

Post a Comment