Monday, January 14, 2013

157 Penderita Cacat Terima Dana Jaminan Sosial


Wajah Kartika Dewi Puspitasari (23), seorang penderita cacat lumpuh layuh warga Dusun Baran Dukuh Kidul RT 04/03 Kelurahan Baran, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, siang tampak berbinar ceria saat rombongan isteri Bupati Semarang Ny Bintang Narsasi Mundjirin dan Kepala Dinsosnakertrans Dra Romlah menyambangi tempat tinggalnya baru-baru ini.

Didampingi kakeknya, Nurhadi (70), dan anggota keluarga lainnya, Kartika menerima secara langsung bantuan dana jaminan sosial dari Kementerian Sosial RI yang diserahkan Ny Bintang Narsasi. Dia merupakan salah satu dari 157 penderita cacat berat yang menerima bantuan tersebut.

Menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Semarang Dra Romlah,  program ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dasar para penyandang cacat sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraannya. Kebutuhan dasar itu antara lain sandang, pangan, air bersih, dan perawatan sehari-hari. 

Bantuan dana jaminan sosial bagi penderita cacat berat itu, demikian penjelasan Romlah, diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp300 ribu per bulan selama setahun. Penyerahan dana bantuan itu dilakukan secara bertahap, sebanyak tiga kali, bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. ”Sasaran penerima bantuan adalah kecacatannya tidak dapat direhabilitasi, bergantung pada bantuan orang lain dan diutamakan dari keluarga kurang mampu,” jelas Romlah.

Di Kabupaten Semarang, katanya lebih lanjut, penderita cacat berat penerima bantuan tersebut tersebar di 15 kecamatan. Yakni Kecamatan Ungaran Barat dua orang, Ungaran Timur (9), Pringapus (20), Bawen (10), Tuntang (7), Ambarawa (11), Bandungan (7), Sumowono (9), Bringin (8), Bancak (8), Pabelan (15), Tengaran (10), Getasan (17), Susukan (14) dan Kecamatan Kaliwungu sebanyak sepuluh orang.

Saat penyerahan bantuan di Baran, Ny Bintang Narsasi meminta kakek Nurhadi untuk memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan Kartika. “Gunakan bantuan dengan baik untuk kesejahteraan Kartika. Jika perlu, lakukan rawat inap di RSUD kelas III untuk mendapatkan layanan fisioterapi,” ujar Ny. Bintang.

Sementara itu Nurhadi yang merawat Kartika mengatakan cucunya itu menderita lumpuh karena penyakit polio di waktu kecil. Dia menilai dana bantuan jaminan sosial itu sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. “Apalagi saya hanyalah buruh pembuat batu bata yang penghasilannya pas-pasan,” ujarnya polos.

Sedangkan FGR Suyono, orang tua Tyar Rukmi Anjarwati (13), penderita cacat warga RT 02/02 Desa Kepatihan, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Ambarawa, yang juga menerima bantuan pada siang itu merasa sangat terbantu. “Bantuan ini akan saya gunakan untuk membantu pengobatan anak saya,” katanya. ***

No comments:

Post a Comment