Wajah Kartika Dewi Puspitasari (23), seorang
penderita cacat lumpuh layuh warga Dusun Baran Dukuh Kidul RT 04/03 Kelurahan
Baran, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, siang tampak berbinar ceria saat
rombongan isteri Bupati Semarang Ny
Bintang Narsasi Mundjirin dan Kepala Dinsosnakertrans Dra Romlah menyambangi
tempat tinggalnya baru-baru ini.
Didampingi kakeknya, Nurhadi (70), dan anggota keluarga lainnya, Kartika menerima
secara langsung bantuan dana jaminan sosial dari Kementerian Sosial RI yang
diserahkan Ny Bintang Narsasi. Dia merupakan salah satu dari 157 penderita
cacat berat yang menerima bantuan tersebut.
Menurut Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Semarang Dra Romlah, program ini dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan dasar para penyandang cacat sehingga dapat meningkatkan taraf
kesejahteraannya. Kebutuhan dasar itu antara lain sandang, pangan, air bersih,
dan perawatan sehari-hari.
Bantuan dana jaminan sosial bagi penderita cacat
berat itu, demikian penjelasan Romlah,
diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp300 ribu per bulan selama setahun.
Penyerahan dana bantuan itu dilakukan secara bertahap, sebanyak tiga kali,
bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. ”Sasaran penerima bantuan adalah
kecacatannya tidak dapat direhabilitasi, bergantung pada bantuan orang lain dan
diutamakan dari keluarga kurang mampu,” jelas Romlah.
Di Kabupaten Semarang, katanya lebih lanjut, penderita cacat berat penerima bantuan
tersebut tersebar di 15 kecamatan.
Yakni Kecamatan Ungaran Barat dua orang, Ungaran Timur (9), Pringapus (20),
Bawen (10), Tuntang (7), Ambarawa (11), Bandungan (7), Sumowono (9), Bringin
(8), Bancak (8), Pabelan (15), Tengaran (10), Getasan (17), Susukan (14) dan
Kecamatan Kaliwungu sebanyak sepuluh
orang.
Saat penyerahan bantuan di Baran, Ny Bintang Narsasi meminta kakek Nurhadi untuk memperhatikan kesehatan
dan kesejahteraan Kartika. “Gunakan bantuan dengan baik untuk kesejahteraan
Kartika. Jika perlu, lakukan rawat inap di RSUD kelas III untuk mendapatkan
layanan fisioterapi,” ujar Ny. Bintang.
Sementara itu Nurhadi yang merawat Kartika
mengatakan cucunya itu menderita lumpuh karena penyakit polio di waktu kecil. Dia
menilai dana bantuan jaminan sosial itu sangat bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. “Apalagi saya hanyalah buruh pembuat batu bata
yang penghasilannya pas-pasan,” ujarnya polos.
No comments:
Post a Comment