Gara-gara ditahan para kepala desa (Kades) banyak warga miskin belum
menerima kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Mereka (para kades) akan
menggunakan kartu itu untuk mencari dukungan saat maju dalam pemilihan kepala
desa (pilkades).
Fakta mengejutkan itu ditemukan oleh sejumlah anggota Komisi IV
DPRD Kabupaten Klaten. Pantas saja banyak warga yang melaporkan belum menerima
kartu Jamkesmas, padahal kartu tersebut sudah didistribusikan oleh Dinas
Kesehatan, sejak awal Januari (2013) silam.
"Kami dapat banyak laporan masyarakat yang belum menerima
kartu Jamkesmas. Saat Komisi IV sidak ke lapangan, ternyata kartunya ditahan
untuk kepentingan pilkades," kata Ketua Komisi IV DPRD Klaten, Yoga
Hardaya, Kamis (24/1/2013).
Penahanan kartu Jamkesmas untuk kepentingan apa pun tidak bisa
dibenarkan, termasuk untuk kepentingan kades yang maju kembali dalam pilkades.
Kartu tersebut sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat miskin untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan gratis, terutama bagi yang menderita sakit kronis.
"Dinas Kesehatan harus segera mengambil tindakan, supaya
kartu yang sudah dibagikan ke kades lewat Puskesmas, segera disampaikan kepada
masyarakat yang berhak. Jangan sampai ditahan dan baru dibagikan menjelang
pilkades. Itu tindakan tak bertanggung jawab," tegas Yoga didampingi
sejumlah anggota Komisi IV lainnya.
Program Jamkesmas untuk meringankan beban warga masyarakat
miskin dalam mendapat layanan kesehatan. Jangan sampai digunakan untuk
kepentingan pribadi kades yang akan maju kembali dalam pilkades, April
mendatang.
Saat itu, kartu akan dibagikan dengan imbalan dukungan. Bila
masalah itu dibiarkan, masyarakat yang akan menjadi korban.
(Merawati Sunantri, http://www.suaramerdeka.com)
No comments:
Post a Comment