Begitu banyak proposal permintaan bantuan
masuk ke Pemerintaj Kabupaten Bantul sehingga menuntut kreativitas Bupati untuk
mencarikan jalan keluar. Salah satunya Bupati Bantul Sri Suryawidati mengimbau
sekitar 12 ribu orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta, menyisihkan uang seribu rupiah setiap pekan. Dana
itu akan digunakan untuk membantu siswa miskin
dan warga miskin.
“Ini gerakan seribu per pekan. Tapi, kami masih pikirkan siapa pengelolanya, Korpri, Koperasi Pegawai Negeri atau Bazda (Badan Amil Zakat Daerah),”
ujar Bupati Bantul Sri Suryawidati belum lama ini.
Mekanisme itu, demikian
penjelasan Bupati Sri Suryawidati, dapat menjadi
solusi bagi banyak warga miskin yang biasanya tidak memahami mekanisme
pemberian bantuan pemerintah melalui proposal dan masa pencairannya memakan waktu berbulan-bulan. “Banyak warga miskin butuh dana
mendadak. Jadi dana hasil sumbangan tadi bisa jadi talangan dulu,” katanya.
Gagasan itu muncul lantaran
banyak sekali proposal permintaan bantuan masuk ke Pemerintah Kabupaten
Bantul. Kepala Dinas Sosial Bantul, Machmudi, mengungkapkan untuk masa pencairan 2012 sudah masuk sekitar 10
ribu proposal permintaan bantuan di bidang pendidikan dan 4.000 proposal
bantuan kesehatan.
Pada periode realisasi anggaran 2011 lalu, dia menerangkan, total tercairkan Rp14 miliar dana bantuan sosial di sektor kesehatan, pendidikan, dan
kalangan penyandang masalah sosial.
Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD Bantul, Arif
Haryanto, menambahkan bahwa pada APBD
2012 dianggarkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) senilai
Rp6 miliar. Targetnya untuk membiayai 150 ribu warga miskin. Ini realistis mengingat 400 ribu warga miskin lainnya sudah mendapat
pembiayaan kesehatan dari pemerintah pusat
dan pemerintah provinsi berupa Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan
Kesehatan Sosial (Jamkesos).
Sementara untuk Bantuan Layanan Kesehatan, papar Arif, dianggarkan Rp1,5 miliar yang diperuntukkan buat membiayai bantuan yang proposalnya sudah masuk Dinas Sosial pada tahun 2011. Kemudian dana bantuan pendidikan dianggarkan Rp685 juta dengan asumsi ada proposal yang masuk sebanyak 1.500 lembar.
No comments:
Post a Comment