Pernyataan Taro Aso pernah memicu kehebohan pada tahun 2001, saat menjabat wakil perdana menteri. Waktu itu dia menyebut negara yang sukses adalah negara tempat "orang-orang kaya Yahudi" ingin hidup. Kini, Aso kembali memicu kontroversi mengejutkan.
Aso menyarankan agar warga lansia Jepang untuk segera meninggal.
Dia mengatakan bahwa lansia sebaiknya diizinkan untuk cepat-cepat mati,
daripada menghabiskan uang pemerintah untuk perawatan medis.
Aso, yang juga merangkap sebagai wakil perdana menteri,
mengatakan itu pada pertemuan Dewan Reformasi Jaminan Sosial.“Surga melarang
jika Anda dipaksa untuk hidup, saat anda ingin mati. Anda tidak akan bisa tidur
nyenyak jika Anda berpikir itu semua dibayar oleh pemerintah,” ucapnya.
Penduduk usia tua adalah permasalahan sensitif. Jepang merupakan
salah satu negara dengan penduduk usia tua terbanyak. Hampir seperempat dari
128 juta penduduknya berusia di atas 60 tahun. Angka tersebut diperkirakan akan
naik hingga 40 persen dalam 50 tahun lagi.
Pada saat bersamaan, jumlah pekerja muda menyusut, dan
pemerintahan Jepang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi sistem jaminan
sosial, dengan para lansia sudah sangat bergantung untuk menyokong
kehidupannya.
Aso sendiri sebenarnya termasuk dalam penduduk tua Jepang. Usia
mantan perdana menteri Jepang pada 2008-2009 itu sudah mencapai 72 tahun. Aso
adalah cucu dari Shigeru Yoshida, salah satu perdana menteri berpengaruh di
Jepang yang membantu Jepang dari reruntuhan Perang Dunia II.
“Masalah ini tidak akan dapat diselesaikan, kecuali Anda
membiarkan mereka cepat-cepat, dan mati. Saya tidak membutuhkan jenis perawatan
seperti itu. Saya akan cepat mati,” katanya Aso.
Aso, yang juga pernah menjabat sebagai menteri luar negeri,
menegaskan bahwa itu adalah pendapat pribadinya sendiri. Dia juga menyatakan
tidak akan mengakhiri sistem pelayanan kesehatan untuk lansia. [AFP]
No comments:
Post a Comment