Tuesday, February 19, 2013

Orang Tua Jepang "Diimbau" Cepat Mati


Pernyataan Taro Aso pernah memicu kehebohan pada tahun 2001, saat menjabat wakil perdana menteri.  Waktu itu dia menyebut negara yang sukses adalah negara tempat  "orang-orang kaya Yahudi" ingin hidup. Kini, Aso kembali memicu kontroversi mengejutkan.

Aso menyarankan agar warga lansia Jepang untuk segera meninggal. Dia mengatakan bahwa lansia sebaiknya diizinkan untuk cepat-cepat mati, daripada menghabiskan uang pemerintah untuk perawatan medis.

Aso, yang juga merangkap sebagai wakil perdana menteri, mengatakan itu pada pertemuan Dewan Reformasi Jaminan Sosial.“Surga melarang jika Anda dipaksa untuk hidup, saat anda ingin mati. Anda tidak akan bisa tidur nyenyak jika Anda berpikir itu semua dibayar oleh pemerintah,” ucapnya.

Penduduk usia tua adalah permasalahan sensitif. Jepang merupakan salah satu negara dengan penduduk usia tua terbanyak. Hampir seperempat dari 128 juta penduduknya berusia di atas 60 tahun. Angka tersebut diperkirakan akan naik hingga 40 persen dalam 50 tahun lagi.

Pada saat bersamaan, jumlah pekerja muda menyusut, dan pemerintahan Jepang tidak memiliki cukup uang untuk memenuhi sistem jaminan sosial, dengan para lansia sudah sangat bergantung untuk menyokong kehidupannya.

Aso sendiri sebenarnya termasuk dalam penduduk tua Jepang. Usia mantan perdana menteri Jepang pada 2008-2009 itu sudah mencapai 72 tahun. Aso adalah cucu dari Shigeru Yoshida, salah satu perdana menteri berpengaruh di Jepang yang membantu Jepang dari reruntuhan Perang Dunia II.

“Masalah ini tidak akan dapat diselesaikan, kecuali Anda membiarkan mereka cepat-cepat, dan mati. Saya tidak membutuhkan jenis perawatan seperti itu. Saya akan cepat mati,” katanya Aso.

Aso, yang juga pernah menjabat sebagai menteri luar negeri, menegaskan bahwa itu adalah pendapat pribadinya sendiri. Dia juga menyatakan tidak akan mengakhiri sistem pelayanan kesehatan untuk lansia. [AFP]


No comments:

Post a Comment