PT Taspen (Persero), perusahaan dana pensiun
nasional, menargetkan dana Program Tunjangan Hari Tua (THT) kelolaan perusahaan
bisa mencapai Rp50 triliun di akhir 2013, naik dari tahun lalu sebesar Rp44
triliun.
Direktur Investasi PT Taspen, Taufik Hidayat,
mengatakan dana pensiun yang sudah dikelola perusahaan hingga saat ini sekitar
Rp33 triliun. "Dana tersebut dihimpun dari PNS yang dibayarkan tiap
bulan," ujar dia, Kamis (31/1/2013).
Selama ini Taspen menarik iuran dari pegawai
negeri sipil (PNS). Besaran iuran sebesar 4,75% dari gaji untuk Program Pensiun
dan 3,25% untuk Tunjangan Hari Tua. Adapun jumlah PNS saat ini sebanyak 4,7
juta orang.
Dia juga mengaku perusahaan akan mengejar pemasukan
dari obligasi. Saat ini peran deposito dalam neraca perusahaan baru sebesar
5,6%.
"Tahun ini kami menargetkan obligasi naik dua
kali lipat, jadi 25%. Tahun kemarin hanya 12,5%," ungkapnya.
Dia menilai adanya peluang untuk menyerap obligasi
dari korporasi swasta.
Sementara perusahaan tidak berharap banyak dari
deposito untuk menaikkan likuiditas. Hal itu karena deposito dinilai tidak
memberikan return yang tinggi.
Selain dari obligasi dan deposito, Taspen juga
menggantungkan pemasukan dari surat utang negara sebesar 72%.
Upaya lain meningkatkan likuiditas, Taspen juga
menjalin kemitraan dengan BUMN lain, yakni PT Pos Indonesia dan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk untuk membuat bank joint venture.
No comments:
Post a Comment