Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G
Masassya mengatakan, menjelang transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Jamsostek tidak lagi berorientasi pada produk,
tetapi lebih mengedepankan pelanggan.
Hal tersebut dikemukakannya di hadapan 250
pimpinan perusahaan strategis, dalam acara customer gathering Jamsostek, di
Medan, Sumatera Utara (Sumut), akhir pekan lalu. Pada kesempatan itu juga,
diserahkan dana Jaminan Hari Tua (JHT) Djoni Tjandra, mantan General Manager PT
PDM Indonesia senilai Rp 1,179 miliar.
"Kami tidak lagi berorientasi produk, tetapi
akan mengedepankan customer," kata Elvyn G Masassya didampingi Direktur
Umum dan SDM, Amri Yusuf, Direktur Kepesertaan Junaidi, dan Direktur Invesasi
Jeffry Haryadi PM.
Menurut dia, dalam rangka penguatan pangsa pasar
tersebut Jamsostek lebih dulu akan melakukan transformasi di segala bidang pada
tahun ini. "Yang pertama transformasi di bidang kepesertaan dengan
memberikan kemudahan mendaftar menjadi peserta Jamsostek, dengan cara
elektronik atau E-Registration," ujarnya.
Langkah selanjutnya, transfromasi di bidang
pelayanan dengan menjadikan pelayanan secara elektronik, yakni E-payment dan
E-Claim. Tidak hanya itu, sehubungan dengan pelayanan, PT Jamsostek juga akan
membangun kembali outlet-outlet. Ini dalam upaya untuk lebih mendekatkan diri
dengan konsumen. Pembangunan outlet itu, menurut dia, akan dilakukan di seluruh
kabupaten dan kota di Indonesia.
Dividen
Pada kesempatan itu, pemerima JHT senilai miliaran
rupiah, Djoni Tjandra, menyatakan, Jamsostek sangat professional mengelola
iuran yang diamanahkan konsumen. "Terima kasih Jamsostek," ucapnya
dengan wajah gembira di hadapan para peserta usai menerima JHT.
Djoni. yang sudah mengabdi 28 tahun di PT PDM
Indonesia Medan ini, menyebutkan, dibanding menyimpan uang di bank, dia merasa
tidak akan tercapai hasil sebesar yang diterimanya saat ini. Sebab, menurut
karyawan yang terdaftar Jamsostek sejak Agustus 1984 ini, selain bunga yang
tinggi, JHT Jamsostek memberikan dividen yang cukup besar.
"Urusan dengan Jamsostek tidak ada pungutan
biaya administrasi. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan Jamsostek menuju
BPJS Kelas Dunia," tutur Djoni.
Terkait dengan penerimaan Djoni, Kepala Kantor
Wilayah I IGN Suartika mengatakan, kalau perusahaan melaporkan upah tenaga
kerja secara jujur maka keuntungan dapat dinikmati para tenaga kerja saat
pengambilan JHT. "JHT yang diterima Pak Djoni Tjandra ini cukup besar, ini
membuktikan PT PDM Indonesia sangat jujur melaporkan upah karyawannya,"
katanya. (Budi Seno)
No comments:
Post a Comment