Monday, February 25, 2013

Transformasi Jamsostek Fokus pada Pelanggan


Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya mengatakan, menjelang transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Jamsostek tidak lagi berorientasi pada produk, tetapi lebih mengedepankan pelanggan.
Hal tersebut dikemukakannya di hadapan 250 pimpinan perusahaan strategis, dalam acara customer gathering Jamsostek, di Medan, Sumatera Utara (Sumut), akhir pekan lalu. Pada kesempatan itu juga, diserahkan dana Jaminan Hari Tua (JHT) Djoni Tjandra, mantan General Manager PT PDM Indonesia senilai Rp 1,179 miliar.

"Kami tidak lagi berorientasi produk, tetapi akan mengedepankan customer," kata Elvyn G Masassya didampingi Direktur Umum dan SDM, Amri Yusuf, Direktur Kepesertaan Junaidi, dan Direktur Invesasi Jeffry Haryadi PM.

Menurut dia, dalam rangka penguatan pangsa pasar tersebut Jamsostek lebih dulu akan melakukan transformasi di segala bidang pada tahun ini. "Yang pertama transformasi di bidang kepesertaan dengan memberikan kemudahan mendaftar menjadi peserta Jamsostek, dengan cara elektronik atau E-Registration," ujarnya.

Langkah selanjutnya, transfromasi di bidang pelayanan dengan menjadikan pelayanan secara elektronik, yakni E-payment dan E-Claim. Tidak hanya itu, sehubungan dengan pelayanan, PT Jamsostek juga akan membangun kembali outlet-outlet. Ini dalam upaya untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen. Pembangunan outlet itu, menurut dia, akan dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Dividen

Pada kesempatan itu, pemerima JHT senilai miliaran rupiah, Djoni Tjandra, menyatakan, Jamsostek sangat professional mengelola iuran yang diamanahkan konsumen. "Terima kasih Jamsostek," ucapnya dengan wajah gembira di hadapan para peserta usai menerima JHT.
Djoni. yang sudah mengabdi 28 tahun di PT PDM Indonesia Medan ini, menyebutkan, dibanding menyimpan uang di bank, dia merasa tidak akan tercapai hasil sebesar yang diterimanya saat ini. Sebab, menurut karyawan yang terdaftar Jamsostek sejak Agustus 1984 ini, selain bunga yang tinggi, JHT Jamsostek memberikan dividen yang cukup besar.
"Urusan dengan Jamsostek tidak ada pungutan biaya administrasi. Semoga prestasi ini dapat dipertahankan Jamsostek menuju BPJS Kelas Dunia," tutur Djoni.

Terkait dengan penerimaan Djoni, Kepala Kantor Wilayah I IGN Suartika mengatakan, kalau perusahaan melaporkan upah tenaga kerja secara jujur maka keuntungan dapat dinikmati para tenaga kerja saat pengambilan JHT. "JHT yang diterima Pak Djoni Tjandra ini cukup besar, ini membuktikan PT PDM Indonesia sangat jujur melaporkan upah karyawannya," katanya. (Budi Seno) 

No comments:

Post a Comment