Tuesday, March 5, 2013

Dairi Bekerja (5)


Solusi dengan Aksi Melayani

Sukses itu berhubungan dengan tindakan. Orang-orang sukses itu terus bergerak dan bertindak. Kadangkala mereka membuat berbagai kekeliruan dan bahkan berkubang dalam kegagalan, namun mereka tidak pernah menyerah.
Conrad Hilton, pendiri Hilton Hotel

Desa Pamah, Kecamatan Tanah Pinem, April 2011. Tanah penuh ilalang, kadang bersambung dengan deret pepohonan kelapa dan pohon-pohon keras lainnya. Sulit rasanya kendaraan bermotor –baik roda dua maupun roda empat— menembus medan jalan setapak menuju Dusun Lau Petundal yang berjarak sekitar 600 meter itu.  
Bersama aparat Pemerintah Kabupaten Dairi, saya memutuskan untuk melakukan kunjungan kerja ke wilayah yang masih relatif terbatas akses jalannya itu. Tim “Bekerja untuk Rakyat” menurunkan sejumlah buldoser untuk meretas dan melebarkan jalan setapak agar Dusun Lau Petundal yang memiliki potensi produk-produk pertanian bernilai ekonomis tinggi dapat dipasarkan secara lancar. Badan jalan selebar sekitar enam meter pun dibuka. Warga desa setempat antusias mendukung pembukaan jalan usaha tani tersebut. Mereka ramai-ramai bersama bergotong-royong merapikan dan mengeraskan jalan yang baru saja diretas oleh buldoser dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Dairi itu. Melengkapi jalanan baru dengan gorong-gorong dan jembatan sederhana bilamana melewati atas sungai.  Bahkan, banyak di antara mereka yang merelakan lahannya diambil untuk membangun jalan usaha tani –tanpa meminta dana ganti untung.
Jalan usaha tani terbuka. Akses ke kantong-kantong produksi komoditi pertanian bernilai tinggi pun tersambung. Motivasi untuk mengolah lahan pertanian meningkat pula. Masa depan yang lebih berpengharapan tampak jelas di depan mata. Derajat dan tingkat kesejahteraan masyarakat juga terus bertambah. Senyum simpul para petani tersembul.  
Masih di Desa Pamah, Kecamatan Tanah Pinem, Tim “Bekerja untuk Rakyat” Pemerintah Kabupaten Dairi memberikan bantuan 150 batang pohon penghijauan yang terdiri dari pohon Uru (50 batang), Ingul (50 batang), dan Trembesi (50 batang). Kemudian memberikan penyuluhan tentang budidaya tanaman kakao (cokelat) dan pisang di ladang milik Sembiring dan Ginting yang diikuti oleh 28 orang peserta. Pun penyuluhan pemanfaatan tanaman pekarangan dan sekaligus melakukan penanaman bibit sayur-sayuran, antara lain sawi, kangkung, bayam dan kacang panjang di tiga lokasi –SD Pamah I, SD Pamah II dan Komplek Gereja GBKP.  
Memang, selain aktivitas membuka jalan-jalan usaha tani, untuk menumbuh-kembangkan motivasi dan partisipasi warga masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, Tim “Bekerja untuk Rakyat” juga melaksanakan gotong royong bersama-sama dengan masyarakat dalam berbagai hal, seperti pembukaan jalan-jalan di pedesaan, pembersihan saluran drainase, pengecatan dan pembersihan rumah-rumah ibadah, pengecatan dan pembersihan sekolah-sekolah, pembuatan MCK, pembangunan saluran irigasi, pembersihan lahan-lahan pertanian masyarakat dari hama, melakukan panen jagung, panen kopi, dan panen komoditi lainnya.
Pembukaan jalan usaha tanu bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan akses ke kantong-kantong produksi pertanian. Berdasarkan hasil kunker Tim “Bekerja untuk Rakyat” telah dilaksanakan survai dan gotong royong pembukaan jalan-jalan usaha tani di desa-desa guna membuka akses ke kantong-kantong produksi pertanian dan daerah terisolir, mencapai panjang 101.760 meter.
Dalam rangka pembukaan jalan-jalan pedesaan, secara sukarela warga masyarakat memberikan lahannya tanpa harus menerima dana ganti rugi. Apabila hasil gotong royong ini diasumsikan dianggarkan melalui dana APBD dan dilaksanakan oleh pihak ketiga (tender), maka jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam pembukaan jalan sepanjang 1.000 meter mencapai Rp150juta. Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Dairi berhasil menghemat anggaran pembukaan jalan melalui gotong-gotong royong sepanjang 101.760 meter mencapai sebesar Rp15.264.000.000.
Begitu pula halnya dengan pelebaran dan pembersihan jalan-jalan desa atau jalan usaha tani yang dilaksanakan secara gotong royong, mencapai sepanjang 97.475 meter. Bila pelaksanaan kegiatan ini dianggarkan melalui APBD, di mana sepanjang 1.000 meter membutuhkan dana Rp10 juta, maka dapat dihemat anggaran sebesar Rp974.750.000.
Gotong royong juga dilakukan dalam pembangunan jembatan di Desa Pandiangan (Kecamatan Lae Parira) dan Desa Sinar Pagi (Kecamatan Tanah Pinem). Berkat terbukanya akses ke desa-desa tersebut tentu akan dapat meningkatkan hubungan masyarakat setempat dengan desa-desa lainnya sekaligus mendekatkan kepada pusat pusat fasilitas pelayanan publik.
Melalui gotong royong, bersama warga masyarakat, Tim “Bekerja untuk Rakyat” mampu merehabilitasi jembatan sehingga manfaat langsung yang dapat dirasakan masyarakat antara lain berkurangnya ongkos angkut komoditi pertanian. Keuntungan dari penjualan komoditi pertanian pun lebih meningkat yang pada akhirnya akan diikuti peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Gotong royong juga dilakukan dalam pembuatan gorong-gorong, pembangunan MCK sebagai percontohan membudayakan hidup bersih, pembersihan dan pengecatan rumah-rumah warga binaan, rumah ibadah, dan gedung-gedung sekolah.
Dalam rangka meningkatkan produksi padi sawah, bersama warga masyarakat, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan gotong royong memperbaiki saluran irigasi. Saluran irigasi dalam kondisi rusak berat akan diusulkan dalam penganggaran APBD Kabupaten Dairi sehingga diharapkan mampu meningkatkan produksi gabah/beras.
Di bidang air minum, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan pengujian ketersediaan dan kelayakan air minum. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terdapat sumber air yang layak dikonsumsi namun belum dikelola atau dimanfaatkan secara optimal. Pada daerah tertentu rawan kekeringan dan sulit untuk memperoleh sumber air minum. Pada daerah yang lain, sumber mata air cukup jauh dari permukiman sehingga membutuhkan jaringan perpipaan yang relatif panjang buat mengalirkannya ke permukiman, di beberapa lokasi perlu membuat mesin pompa untuk menarik air guna didistribusikan ke permukiman penduduk.
Kabupaten Dairi terletak pada jalur punggung Bukit Barisan, dicirikan dengan kemiringan lereng yang variatif, memiliki curah hujan yang tinggi, berada pada jalur struktur sesar dan kekar yang menyebabkan sangat berpotensi terjadinya gerakan tanah atau longsor. Atas dasar kenyataan tersebut, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan gotong royong pembuangan tanah dari badan jalan akibat longsor dan melakukan survai daerah-daerah rawan bencana alam. Hasil survai dijadikan data dalam pemetaan daerah-daerah rawan longsor (erosi) sebagai langkah antisipatif sebagai upaya mitigasi.
Di samping memberikan jalan keluar atas permasalahan sarana-prasarana infrastruktur melalui gotong royong, Tim “Bekerja untuk Rakyat” juga berusaha menyelesaikan berbagai persoalan, antara lain pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan. Berikut paparan langkah-langkah yang ditempuh Tim “Bekerja untuk Rakyat” atas permasalahan pada bidang-bidang tersebut:
A. Pendidikan
Untuk mengatasi masih minimnya anak-anak usia TK/PAUD yang berkesempatan merasakan atau mengenyam pendidikan TK/PAUD, Pemerintah Kabupaten Dairi telah melakukan upaya-upaya untuk mengembangkan TK/PAUD, antara lain mengalokasikan anggaran yang bersifat stimulan, melakukan sosialisasi/penyuluhan masyarakat, dan memacu partisipasi warga masyarakat.
Kemudian, untuk menyikapi masalah siswa-siswi Sekolah Dasar yang belum lancara membaca-menulis-berhitung (Calistung), Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 420/4938/2010 tentang Penuntasan Membaca, Menulis dan Berhitung. Dengan diberlakukannya Surat Keputusan tersebut setiap guru wajib memberikan jam pelajaran tambahan bagi siswa yang belum lancar Calistung di luar jam belajar reguler.
Selanjutnya, untuk menumbuhkan minat belajar siswa-siswi, Tim Kunker “Bekerja untuk Rakyat” memberikan stimulus buat meningkatkan minat belajar dengan membagikan bahan-bahan bacaan secara gratis berupa buku pelajaran, majalah-majalah, buku-buku panduan keterampilan, serta buku-buku sejarah. Selain itu, Tim juga memberikan motivasi kepada siswa-siswi agar lebih giat belajar dan membaca melalui sosialisasi minat dan budaya baca serta mengenalkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran melalui pengenalan komputer dan internet.
Lebih jauh, menindak-lanjuti hal-hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Dairi pun memberikan penghargaan kepada siswa-siswi berprestasi melalui beasiswa, menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Indonesia (UI) Jakarta, dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Upaya lain yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Dairi adalah dengan meningkatkan partisipasi orang tua dalam menunjang proses pembelajaran, dengan membuat kebijakan menambah Jam Pelajaran (Jalar) bagi seluruh siswa-siswi melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi Nomor 422.1/2079/2010 tentang Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat.
Melalui surat keputusan tersebut diimbau kepada seluruh stakeholder pendidikan agar melaksanakan sosialisasi kepada orang tua siswa-siswi agar tidak menghidupkan televisi pada jam 19.00-21.00 WIB dan mendampingi anak-anak belajar pada jam tersebut.
Setelah dilakukannya berbagai upaya tersebut, diperoleh hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaannya bahwa dari 3.184 siswa-siswi kelas 1-3 SD yang belum lancar Calistung telah dicapai penuntasan sebesar 1.914 siswa-siswi (sekitar 60,11%).
Penempatan ataupun distribusi tenaga guru akan lebih proporsional, baik melalui rekrutmen maupun dengan mengoptimalkan tenaga guru yang telah ada. Kemudian diupayakan pula meningkatkan pendidikan dan pelatihan guru-guru.
Ketersediaan sarana dan prasarana dalam menunjang peningkatan kualitas pendidikan sangat berpengaruh signifikan dan hal ini disadari Pemerintah Kabupaten Dairi. Sebab itu, melalui Kunker ke desa-desa Tim “Bekerja untuk Rakyat” berupaya melakukan pendekatan partisipasi masyarakat dengan membangkitkan kembali semangat gotong royong, seperti pembersihan lingkungan sekolah, pengecatan bangunan sekolah, penanaman pohon-pohon penghijauan dan memberikan penyuluhan ihwal arti penting 5-K. Dengan begitu diharapkan sarana dan prasarana sekolah dapat lebih terawat dan umur pakai sarana-prasarana dapat bertahan lebih lama.
Ke depan diupayakan mengagendakan gotong royong merawat sarana dan prasarana sekolah terutama mebeler yang masih dapat diperbaiki dan layak pakai.
B. Kesehatan
Untuk mengatasi berbagai persoalan di bidang kesehatan, selama kunjungan ke desa-desa, Tim Pemerintah Kabupaten Dairi memberikan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (PKIA) yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Dalam keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang peling rentan dan peka terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti kejadian kesakitan (morbiditas) dan gangguan gizi (malnutrisi), yang kerapkali berakhir dengan kecacatan (disability) dan bahkan kematian (mortality). Oleh karena itu, perbaikan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu upaya pokok dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pada pelaksanaan kunker, pelayanan kesehatan ibu dan anak dilaksanakan di Posyandu. Adapun pelayanan yang diberikan meliputi:
·         Pelayanan kesehatan ibu hamil. Pemeriksaan ibu hamil ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), bayi cacat dan guna mengurangi angka kematian ibu dan anak dalam proses persalinan. Upaya yang dilakukan berupa pemberian vitamin A, imunisasi TT dan pemeriksaan Antenatal. Selain itu pemberian informasi bagi ibu hamil menyangkut konsumsi gizi dan risiko ibu melahirkan.
·         Pelayanan bayi dan balita. Posyandu merupakan sarana pelayanan kesehatan bayi/balita. Kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu meliputi pemeriksaan kesehatan dan pengawasan gizi anak balita melalui penimbangan berat badan secara teratur dan berkala setiap bulan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), pemberian makanan tambahan terutama bagi bayi/balita gizi buruk dan kurang, pemberian imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A.
Pada hakekatnya pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dilaksanakan di Posyandu selama kunjungan Tim Pemerintah Kabupaten Dairi di tahun 2011 bertujuan untuk memperkecil AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi), menciptakan pertumbuhan anak yang seimbang, membudayakan motto “Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera” (NKKBS), meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lain yang menunjang tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Selain pelayanan kesehatan ibu dan anak, Pemerintah Kabupaten Dairi juga memberikan Pelayanan Keluarga Berencana (KB). Pelayanan KB merupakan pelayanan yang diberikan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran melalui penggunaan alat-alat kontrasepsi seperti kondom, spiral, implant, dan IUD.
Jenis pelayanan KB yang dilakukan selama Kunker meliputi pasang dan pencabutan/pembukaan implant dan IUD, pembagian kondom dan pemberian pil KB. Dengan pelayanan KB selama Kunker diharapkan masyarakat miskin dapat memperoleh manfaat:
·         Meningkatkan jumlah penduduk yang bersedia menggunakan alat kontrasepsi.
·         Menurunkan jumlah angka kelahiran bayi.
·         Meningkatkan kesehatan keluarga, terutama ibu dan anak, dengan menjarangkan kehamilan/kelahiran.
·         Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Sementara itu untuk memberdayakan dan menggerakkan pola hidup sehat, selama kunker ke desa-desa, Tim Pemerintah Kabupaten Dairi memberikan penyuluhan kesehatan masyarakat ihwal bagaimana menjalani pola hidup sehat. Dengan demikian diharapkan seluruh desa di wilayah kabupaten menjadi desa siaga, seluruh warga masyarakat berperilaku hidup bersih-sehat dan seluruh keluarga sadar gizi.
Pelayanan penyuluhan kesehatan masyarakat ini berupa penyuluhan-penyuluhan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS), pelatihan dokter kecil dan penyuluhan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Kemudian tentang belum optimalnya tenaga medis dan fasilitas-fasilitas kesehatan yang mengakibatkan penanggulangan masalah kesehatan tidak berjalan maksimal, Pemerintah Kabupaten Dairi melakukan analisis kebutuhan tenaga medis di setiap Puskesmas, Pustu dan Puskesdes. Penempatan ataupun distribusi tenaga medis diupayakan lebih proporsional, baik melalui rekrutmen maupun dengan mengoptimalkan tenaga medis yang telah ada. Dinas terkait akan memberikan reward dan punishment bagi tenaga medis.
Selanjutnya, untuk menanggulangi penyakit yang pada umumnya terjadi lantaran pola hidup yang kurang sehat, Pemerintah Kabupaten Dairi terus mendorong promosi melalui media massa dan penyuluhan langsung ke tengah-tengah masyarakat. Penyuluhan ini juga untuk memberdayakan segenap stakeholder masyarakat agar semakin menyadari pola hidup sehat.
Khusus untuk warga masyarakat miskin yang belum ter-cover oleh Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) akan dialokasikan penganggarannya dengan menerbitkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Pemerintah Kabupaten Dairi.
C. Kependudukan
Dari sisi kependudukan, warga masyarakat Kabupaten Dairi menghadapi persoalan minimnya kepemilikan KTP, Kartu Keluarga, akta perkawinan dan akta kelahiran.
Selama masa Kunker ke desa-desa, Tim “Bekerja untuk Rakyat” Pemerintah Kabupaten Dairi memberikan pelayanan KTP secara gratis kepada 36.161 penduduk. Dengan begitu prosentase penduduk yang memiliki KTP meningkat dari sekitar 13,17% menjadi 33,10%.
Apabila dibandingkan dengan pelayanan KTP melalui jalur konvensional –dari kecamatan selanjutnya ke Dinas Catataan Sipil dan Kependudukan—maka pelayanan melalui Kunker jauh lebih banyak. Hal ini disebabkan antara lain karena jarak tempuh dari desa menuju kecamatan ataupun kabupaten yang relatif jauh, selain itu tenaga pendukung yang terbatas pula. Sedangkan pelayanan yang diberikan selama kunjungan ke desa-desa, petugas dari Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan langsung melayani warga masyarakat dibantu staf dari kecamatan dan perangkat desa.
Pun demikian dengan pelayanan dokumen kependudukan yang lain, seperti Kartu Keluarga (KK) dan akta kelahiran. Jumlah rumah tangga di Kabupaten Dairi sebanyak 64.852, yang telah memiliki KK baru 20.546 rumah tangga (31%). Melalui kunjungan ke desa-desa, pelayanan KK mengalami peningkatan sebesar 16.315 KK (25,16%). Dan rumah tangga yang memiliki KK kini mencapai 36.861 KK (56,84%).
Kemudian akta kelahiran baru diterbitkan sebanyak 20.642 akta dari jumlah penduduk mencapai 270.053 jiwa. Melalui kunjungan ke desa-desa, Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Dairi mampu menerbitkan sebanyak 2.680 akta kelahiran dan kini jumlah penduduk yang telah mengantongi akta kelahiran sejumlah 23.322 jiwa.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Dairi akan terus mengintensifkan penyuluhan-penyuluhan kepada warga masyarakat ihwal arti penting dokumen-dokumen kependudukan.
D. Pertanian
Selama kunjungan ke desa-desa, Tim “Bekerja untuk Rakyat” Kabupaten Dairi melakukan penyuluhan mengenai cara-cara bercocok tanam dan memberikan bantuan bibit berkualitas kepada warga masyarakat –terutama petani dan pekebun. Bibit yang diberikan berupa bibit durian sebanyak 325 batang, alpukat sebanyak 120 batang, mangga sebanyak 20 batang, dan kakao sebanyak 3.600 batang. Dari data tersebut, dapat dipahami bahwa selama masa kunjungan ke desa-desa telah dilaksanakan penanaman tanaman perkebunan di lahan-lahan warga masyarakat dan di pekarangan rumah dengan harapan dapat menambah gizi dan pendapatan rakyat.
Dari contoh bercocok tanam yang disosialisakan oleh Tim “Bekerja untuk Rakyat” diharapkan para petani mampu meningkatkan pengetahuannya sehingga produksi hasil-hasil pertanian dapat terus bertambah. Begitu pula pemanfaatan pekarangan masyarakat diharapkan dapat ditanami dengan jenis-jenis tanaman yang mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya, Dinas terkait menyebar-luaskan teknologi pertanian yang mampu meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian.
Tim “Bekerja untuk Rakyat” juga melakukan pemberantasan hama tikus di sawah-sawah. Masyarakat pun menerima manfaat langsung berupa peningkatan hasil panen padi dan jagung yang memuaskan.
Untuk mengetahui kualitas tanah, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan uji pH (tingkat keasaman) tanah. Hasil pengujian ini diharapkan menambah pengetahuan tentang kondisi lahan dan mereka mampu mengantisipasi penyesuaian pola pemupukan tanah. Selain itu, hasil uji dapat pula dijadikan dasar pemberian bantuan bibit tanaman kepada warga masyarakat agar sesuai dengan kondisi lahan.
Dinas Pertanian Kabupaten Dairi akan pula meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga penyuluh pertanian. Dinas lain yang terkait pun didorong untuk terus membuka jalan-jalan usaha tani yang menghubungkan sentra-sentra produksi pertanian dengan tempat-tempat pengumpulan hasil pertanian. Dan melakukan rehabilitasi pada jaringan irigasi yang telah rusak dan melakukan perluasan/pencetakan sawah-sawah baru yang potensial buat dikembangkan lebih optimal.   
Dari sisi permodalan dan pemasaran, Pemerintah Kabupaten Dairi akan terus meningkatkan fasilitasi petani untuk dapat memperoleh akses Kredit Usaha Tani (KUT) yang lebih produktif dan memberikan informasi pasar sehingga fluktuasi harga komoditi pertanian dapat diantisipasi secara tepat.  
E. Peternakan
Berkaca pada kebutuhan daging yang masih banyak dipasok dari luar daerah Kabupaten Dairi, Tim “Bekerja untuk Rakyat” berupaya melakukan sosialisasi pengembangan peternakan dengan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan dan lahan-lahan yang belum dibudidayakan. Untuk lebih meningkatkan motivasi masyarakat, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan penyemprotan kandang-kandang ternak milik warga masyarakat, melakukan penyuluhan cara menyuntik dan memberikan vitamin pada hewan ternak, pemberian vaksinasi pada hewan ternak dengan harapan untuk lebih meningkatkan produksi peternakan.
Dengan dilakukannya pelayanan-pelayanan tersebut, diharapkan pada tahun-tahun mendatang warga masyarakat lebih berminat untuk beternak dengan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan ataupun lahan-lahan yang belum diolah yang pada akhirnya mampu meningkatkan pendapatan warga masyarakat dan mengurangi tingkat ketergantungan pemenuhan kebutuhan daging pada daerah lain.  
F. Perikanan
Selama ini, Kabupaten Dairi harus mendatangkan ikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan karena warga masyarakat setempat tergolong kurang mampu menyediakan sarana-prasarana budidaya ikan.
Untuk memacu semangat menekuni perikanan, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan penyuluhan-penyuluhan guna memotivasi warga masyarakat membuat kolam ikan dengan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan rumah, lahan-lahan yang tidak diolah, tambak ataupun sawah melalui sistem mina padi. Berkaitan dengan hal ini, Tim “Bekerja untuk Rakyat” membagikan benih ikan nila merah, nila hitam, ikan mas, dan ikan lele sebanyak 6.870 ekor agar dibudidayakan oleh warga masyarakat.
Melalui bantuan benih tersebut diharapkan satu tahun berselang produksi ikan di Kabupaten Dairi dapat meningkat yang bermuara pada peningkatan gizi dan pendapatan masyarakat. Dan tingkat ketergantungan pada daerah lain buat memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dapat dikurangi.
G. Kehutanan
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 44/Menhut/II/2005, luas kawasan hutan di Kabupaten Dairi mencapai seluas 137.968,03 Ha atau sekitar 71,57% dari luas wilayah kabupaten. Dari luas kawasan hutan tersebut, terdapat lahan kritis dalam kawasan hutan seluas 24.380 Ha dan lahan kritis di luar kawasan hutan seluas 12.439 Ha.
Melihat pendanaan reboisasi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Dairi yang sangat kecil dibandingkan dengan luas lahan yang akan direboisasi, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian hutan dengan melakukan penanaman pohon dan memberikan berbagai jenis bibit pohon, antara lain bibit pohon Sengon sebanyak 20.000 batang, Uru sebanyak 3.670 barang, Ingul sebanyak 2.435 barang, Trembesi sebanyak 4.515 batang, dan Mahoni sebanyak 3.300 batang.
Dari berbagai jenis pohon yang telah ditanam, apabila diasumsikan bahwa tanaman tersebut secara keseluruhan berhasil tumbuh, maka warga masyarakat telah memiliki tambahan penghasilan dari kayu-kayuan untuk jangka waktu 10 tahun kemudian. Selain itu, penanaman pohon-pohon tersebut diharapkan mampu mengurangi luasan lahan-lahan kritis ataupun lahan tidur/kosong sehingga daya dukung alam dapat lebih baik.    
H. Bidang-bidang Lain
Pada bidang tenaga kerja, banyak ditemui warga masyarakat angkatan kerja produktif namun lantaran keterbatasan keahlian dan keterampilan, lowongan kerja yang kompetitif, dan motivasi bekerja masih relatif rendah, mereka justru menambah jumlah pengangguran. Sebab itu, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan pendataan dengan pembuatan kartu AK-1 (kartu pencari kerja) bagi pencari kerja, pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat angkatan kerja, melakukan pembentukan Kelompok Usaha Bersama (Kube) fakir miskin di desa-desa, pembinaan dan pelatihan industri rumah tangga, pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pelatihan-pelatihan montir sepeda motor dan mobil.
Guna meningkatkan nilai tambah ekonomi, Tim “Bekerja untuk Rakyat” memberikan pelatihan kepada warga masyarakat dalam peningkatan nilai tambah hasil-hasil pertanian, seperti pembuatan keripik ubi, pembuatan keripik singkong, pembuatan tempe, pembikinan tahu, dan pelatihan keterampilan anyam-anyaman. Dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan warga masyarakat termotivasi untuk lebih kreatif, sehingga tercipta industri-industri rumah tangga yang mampu mengolah hasil-hasil pertanian masyarakat. Industri rumah tangga terbukti mampu menyerap tenaga kerja yang tidak tertampung di sektor formal, serta tidak mudah tergoyahkan oleh berbagai krisis ekonomi yang mengguncangkan perekonomian karena berbahan baku lokal.
Begitulah, di bawah kepemimpinan saya, Pemerintah Kabupaten Dairi terus bergerak dan bertindak. Kadangkala kami membuat berbagai kekeliruan dan bahkan berkubang dalam kegagalan, namun kami tidak pernah menyerah. Kami ingin rakyat Dairi semakin Damai, semangat ber-Usaha, Makmur dan Aman (DUMA). Suatu kondisi dan keadaan masyarakat yang kita impikan bersama. ***

No comments:

Post a Comment