Solusi dengan Aksi Melayani
Sukses itu berhubungan dengan tindakan.
Orang-orang sukses itu terus bergerak dan bertindak. Kadangkala mereka membuat
berbagai kekeliruan dan bahkan berkubang dalam kegagalan, namun mereka tidak
pernah menyerah.
Conrad
Hilton, pendiri Hilton Hotel
Desa Pamah, Kecamatan Tanah Pinem,
April 2011. Tanah penuh ilalang, kadang bersambung dengan deret pepohonan
kelapa dan pohon-pohon keras lainnya. Sulit rasanya kendaraan bermotor –baik
roda dua maupun roda empat— menembus medan jalan setapak menuju Dusun Lau
Petundal yang berjarak sekitar 600 meter itu.
Bersama
aparat Pemerintah Kabupaten Dairi, saya memutuskan untuk melakukan kunjungan
kerja ke wilayah yang masih relatif terbatas akses jalannya itu. Tim “Bekerja
untuk Rakyat” menurunkan sejumlah buldoser untuk meretas dan melebarkan jalan
setapak agar Dusun Lau Petundal yang memiliki potensi produk-produk pertanian
bernilai ekonomis tinggi dapat dipasarkan secara lancar. Badan jalan selebar
sekitar enam meter pun dibuka. Warga desa setempat antusias mendukung pembukaan
jalan usaha tani tersebut. Mereka ramai-ramai bersama bergotong-royong merapikan
dan mengeraskan jalan yang baru saja diretas oleh buldoser dari Dinas Bina
Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Dairi itu. Melengkapi jalanan baru dengan
gorong-gorong dan jembatan sederhana bilamana melewati atas sungai. Bahkan, banyak di antara mereka yang
merelakan lahannya diambil untuk membangun jalan usaha tani –tanpa meminta dana
ganti untung.
Jalan usaha
tani terbuka. Akses ke kantong-kantong produksi komoditi pertanian bernilai
tinggi pun tersambung. Motivasi untuk mengolah lahan pertanian meningkat pula. Masa
depan yang lebih berpengharapan tampak jelas di depan mata. Derajat dan tingkat
kesejahteraan masyarakat juga terus bertambah. Senyum simpul para petani tersembul.
Masih di
Desa Pamah, Kecamatan Tanah Pinem, Tim “Bekerja untuk Rakyat” Pemerintah
Kabupaten Dairi memberikan bantuan 150 batang pohon penghijauan yang terdiri
dari pohon Uru (50 batang), Ingul (50 batang), dan Trembesi (50 batang). Kemudian
memberikan penyuluhan tentang budidaya tanaman kakao (cokelat) dan pisang di
ladang milik Sembiring dan Ginting yang diikuti oleh 28 orang peserta. Pun
penyuluhan pemanfaatan tanaman pekarangan dan sekaligus melakukan penanaman
bibit sayur-sayuran, antara lain sawi, kangkung, bayam dan kacang panjang di
tiga lokasi –SD Pamah I, SD Pamah II dan Komplek Gereja GBKP.
Memang, selain
aktivitas membuka jalan-jalan usaha tani, untuk menumbuh-kembangkan motivasi
dan partisipasi warga masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, Tim “Bekerja
untuk Rakyat” juga melaksanakan gotong royong bersama-sama dengan masyarakat
dalam berbagai hal, seperti pembukaan jalan-jalan di pedesaan, pembersihan
saluran drainase, pengecatan dan pembersihan rumah-rumah ibadah, pengecatan dan
pembersihan sekolah-sekolah, pembuatan MCK, pembangunan saluran irigasi,
pembersihan lahan-lahan pertanian masyarakat dari hama, melakukan panen jagung,
panen kopi, dan panen komoditi lainnya.
Pembukaan
jalan usaha tanu bertujuan untuk mempermudah dan meningkatkan akses ke
kantong-kantong produksi pertanian. Berdasarkan hasil kunker Tim “Bekerja untuk
Rakyat” telah dilaksanakan survai dan gotong royong pembukaan jalan-jalan usaha
tani di desa-desa guna membuka akses ke kantong-kantong produksi pertanian dan
daerah terisolir, mencapai panjang 101.760 meter.
Dalam
rangka pembukaan jalan-jalan pedesaan, secara sukarela warga masyarakat
memberikan lahannya tanpa harus menerima dana ganti rugi. Apabila hasil gotong
royong ini diasumsikan dianggarkan melalui dana APBD dan dilaksanakan oleh
pihak ketiga (tender), maka jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam pembukaan
jalan sepanjang 1.000 meter mencapai Rp150juta. Dengan demikian Pemerintah
Kabupaten Dairi berhasil menghemat anggaran pembukaan jalan melalui
gotong-gotong royong sepanjang 101.760 meter mencapai sebesar Rp15.264.000.000.
Begitu pula
halnya dengan pelebaran dan pembersihan jalan-jalan desa atau jalan usaha tani
yang dilaksanakan secara gotong royong, mencapai sepanjang 97.475 meter. Bila
pelaksanaan kegiatan ini dianggarkan melalui APBD, di mana sepanjang 1.000
meter membutuhkan dana Rp10 juta, maka dapat dihemat anggaran sebesar
Rp974.750.000.
Gotong
royong juga dilakukan dalam pembangunan jembatan di Desa Pandiangan (Kecamatan
Lae Parira) dan Desa Sinar Pagi (Kecamatan Tanah Pinem). Berkat terbukanya akses
ke desa-desa tersebut tentu akan dapat meningkatkan hubungan masyarakat setempat
dengan desa-desa lainnya sekaligus mendekatkan kepada pusat pusat fasilitas
pelayanan publik.
Melalui
gotong royong, bersama warga masyarakat, Tim “Bekerja untuk Rakyat” mampu
merehabilitasi jembatan sehingga manfaat langsung yang dapat dirasakan
masyarakat antara lain berkurangnya ongkos angkut komoditi pertanian. Keuntungan
dari penjualan komoditi pertanian pun lebih meningkat yang pada akhirnya akan
diikuti peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Gotong
royong juga dilakukan dalam pembuatan gorong-gorong, pembangunan MCK sebagai
percontohan membudayakan hidup bersih, pembersihan dan pengecatan rumah-rumah
warga binaan, rumah ibadah, dan gedung-gedung sekolah.
Dalam
rangka meningkatkan produksi padi sawah, bersama warga masyarakat, Tim “Bekerja
untuk Rakyat” melakukan gotong royong memperbaiki saluran irigasi. Saluran
irigasi dalam kondisi rusak berat akan diusulkan dalam penganggaran APBD
Kabupaten Dairi sehingga diharapkan mampu meningkatkan produksi gabah/beras.
Di bidang
air minum, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan pengujian ketersediaan dan
kelayakan air minum. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, terdapat sumber air
yang layak dikonsumsi namun belum dikelola atau dimanfaatkan secara optimal.
Pada daerah tertentu rawan kekeringan dan sulit untuk memperoleh sumber air
minum. Pada daerah yang lain, sumber mata air cukup jauh dari permukiman
sehingga membutuhkan jaringan perpipaan yang relatif panjang buat
mengalirkannya ke permukiman, di beberapa lokasi perlu membuat mesin pompa
untuk menarik air guna didistribusikan ke permukiman penduduk.
Kabupaten
Dairi terletak pada jalur punggung Bukit Barisan, dicirikan dengan kemiringan
lereng yang variatif, memiliki curah hujan yang tinggi, berada pada jalur
struktur sesar dan kekar yang menyebabkan sangat berpotensi terjadinya gerakan
tanah atau longsor. Atas dasar kenyataan tersebut, Tim “Bekerja untuk Rakyat”
melakukan gotong royong pembuangan tanah dari badan jalan akibat longsor dan
melakukan survai daerah-daerah rawan bencana alam. Hasil survai dijadikan data
dalam pemetaan daerah-daerah rawan longsor (erosi) sebagai langkah antisipatif
sebagai upaya mitigasi.
Di samping memberikan
jalan keluar atas permasalahan sarana-prasarana infrastruktur melalui gotong
royong, Tim “Bekerja untuk Rakyat” juga berusaha menyelesaikan berbagai
persoalan, antara lain pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, perikanan
dan kehutanan. Berikut paparan langkah-langkah yang ditempuh Tim “Bekerja untuk
Rakyat” atas permasalahan pada bidang-bidang tersebut:
A.
Pendidikan
Untuk
mengatasi masih minimnya anak-anak usia TK/PAUD yang berkesempatan merasakan atau
mengenyam pendidikan TK/PAUD, Pemerintah Kabupaten Dairi telah melakukan
upaya-upaya untuk mengembangkan TK/PAUD, antara lain mengalokasikan anggaran
yang bersifat stimulan, melakukan sosialisasi/penyuluhan masyarakat, dan memacu
partisipasi warga masyarakat.
Kemudian,
untuk menyikapi masalah siswa-siswi Sekolah Dasar yang belum lancara
membaca-menulis-berhitung (Calistung), Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi
mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 420/4938/2010 tentang Penuntasan Membaca,
Menulis dan Berhitung. Dengan diberlakukannya Surat Keputusan tersebut setiap
guru wajib memberikan jam pelajaran tambahan bagi siswa yang belum lancar
Calistung di luar jam belajar reguler.
Selanjutnya,
untuk menumbuhkan minat belajar siswa-siswi, Tim Kunker “Bekerja untuk Rakyat” memberikan
stimulus buat meningkatkan minat belajar dengan membagikan bahan-bahan bacaan secara
gratis berupa buku pelajaran, majalah-majalah, buku-buku panduan keterampilan,
serta buku-buku sejarah. Selain itu, Tim juga memberikan motivasi kepada
siswa-siswi agar lebih giat belajar dan membaca melalui sosialisasi minat dan
budaya baca serta mengenalkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran melalui
pengenalan komputer dan internet.
Lebih jauh,
menindak-lanjuti hal-hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Dairi pun memberikan
penghargaan kepada siswa-siswi berprestasi melalui beasiswa, menjalin kerjasama
dengan beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Gadjah Mada (UGM)
Yogyakarta, Universitas Indonesia (UI) Jakarta, dan Institut Teknologi Bandung
(ITB).
Upaya lain
yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Dairi adalah dengan meningkatkan
partisipasi orang tua dalam menunjang proses pembelajaran, dengan membuat
kebijakan menambah Jam Pelajaran (Jalar) bagi seluruh siswa-siswi melalui Surat
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi Nomor 422.1/2079/2010 tentang
Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat.
Melalui
surat keputusan tersebut diimbau kepada seluruh stakeholder pendidikan agar melaksanakan sosialisasi kepada orang
tua siswa-siswi agar tidak menghidupkan televisi pada jam 19.00-21.00 WIB dan
mendampingi anak-anak belajar pada jam tersebut.
Setelah
dilakukannya berbagai upaya tersebut, diperoleh hasil monitoring dan evaluasi
pelaksanaannya bahwa dari 3.184 siswa-siswi kelas 1-3 SD yang belum lancar
Calistung telah dicapai penuntasan sebesar 1.914 siswa-siswi (sekitar 60,11%).
Penempatan
ataupun distribusi tenaga guru akan lebih proporsional, baik melalui rekrutmen
maupun dengan mengoptimalkan tenaga guru yang telah ada. Kemudian diupayakan
pula meningkatkan pendidikan dan pelatihan guru-guru.
Ketersediaan
sarana dan prasarana dalam menunjang peningkatan kualitas pendidikan sangat
berpengaruh signifikan dan hal ini disadari Pemerintah Kabupaten Dairi. Sebab
itu, melalui Kunker ke desa-desa Tim “Bekerja untuk Rakyat” berupaya melakukan
pendekatan partisipasi masyarakat dengan membangkitkan kembali semangat gotong
royong, seperti pembersihan lingkungan sekolah, pengecatan bangunan sekolah,
penanaman pohon-pohon penghijauan dan memberikan penyuluhan ihwal arti penting
5-K. Dengan begitu diharapkan sarana dan prasarana sekolah dapat lebih terawat
dan umur pakai sarana-prasarana dapat bertahan lebih lama.
Ke depan
diupayakan mengagendakan gotong royong merawat sarana dan prasarana sekolah
terutama mebeler yang masih dapat diperbaiki dan layak pakai.
B.
Kesehatan
Untuk
mengatasi berbagai persoalan di bidang kesehatan, selama kunjungan ke desa-desa,
Tim Pemerintah Kabupaten Dairi memberikan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
(PKIA) yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara
kesehatan ibu dan anak. Dalam keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang
peling rentan dan peka terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti kejadian
kesakitan (morbiditas) dan gangguan
gizi (malnutrisi), yang kerapkali
berakhir dengan kecacatan (disability)
dan bahkan kematian (mortality). Oleh
karena itu, perbaikan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu upaya
pokok dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pada pelaksanaan kunker,
pelayanan kesehatan ibu dan anak dilaksanakan di Posyandu. Adapun pelayanan
yang diberikan meliputi:
·
Pelayanan
kesehatan ibu hamil. Pemeriksaan ibu hamil ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
bayi cacat dan guna mengurangi angka kematian ibu dan anak dalam proses
persalinan. Upaya yang dilakukan berupa pemberian vitamin A, imunisasi TT dan
pemeriksaan Antenatal. Selain itu pemberian informasi bagi ibu hamil menyangkut
konsumsi gizi dan risiko ibu melahirkan.
·
Pelayanan
bayi dan balita. Posyandu merupakan sarana pelayanan kesehatan bayi/balita.
Kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu meliputi pemeriksaan kesehatan dan
pengawasan gizi anak balita melalui penimbangan berat badan secara teratur dan berkala
setiap bulan dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), pemberian makanan
tambahan terutama bagi bayi/balita gizi buruk dan kurang, pemberian imunisasi
dan pemberian kapsul vitamin A.
Pada
hakekatnya pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
dilaksanakan di Posyandu selama kunjungan Tim Pemerintah Kabupaten Dairi di tahun
2011 bertujuan untuk memperkecil AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka
Kematian Bayi), menciptakan pertumbuhan anak yang seimbang, membudayakan motto
“Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera” (NKKBS), meningkatkan peran serta dan
kemampuan masyarakat mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan
lain yang menunjang tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Selain
pelayanan kesehatan ibu dan anak, Pemerintah Kabupaten Dairi juga memberikan
Pelayanan Keluarga Berencana (KB). Pelayanan KB merupakan pelayanan yang
diberikan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi
kelahiran melalui penggunaan alat-alat kontrasepsi seperti kondom, spiral,
implant, dan IUD.
Jenis
pelayanan KB yang dilakukan selama Kunker meliputi pasang dan
pencabutan/pembukaan implant dan IUD, pembagian kondom dan pemberian pil KB.
Dengan pelayanan KB selama Kunker diharapkan masyarakat miskin dapat memperoleh
manfaat:
·
Meningkatkan jumlah penduduk yang bersedia menggunakan
alat kontrasepsi.
·
Menurunkan jumlah angka kelahiran bayi.
·
Meningkatkan kesehatan keluarga, terutama ibu dan
anak, dengan menjarangkan kehamilan/kelahiran.
·
Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
Sementara
itu untuk memberdayakan dan menggerakkan pola hidup sehat, selama kunker ke
desa-desa, Tim Pemerintah Kabupaten Dairi memberikan penyuluhan kesehatan
masyarakat ihwal bagaimana menjalani pola hidup sehat. Dengan demikian
diharapkan seluruh desa di wilayah kabupaten menjadi desa siaga, seluruh warga
masyarakat berperilaku hidup bersih-sehat dan seluruh keluarga sadar gizi.
Pelayanan
penyuluhan kesehatan masyarakat ini berupa penyuluhan-penyuluhan Pola Hidup
Bersih Sehat (PHBS), pelatihan dokter kecil dan penyuluhan Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Kemudian tentang
belum optimalnya tenaga medis dan fasilitas-fasilitas kesehatan yang
mengakibatkan penanggulangan masalah kesehatan tidak berjalan maksimal,
Pemerintah Kabupaten Dairi melakukan analisis kebutuhan tenaga medis di setiap
Puskesmas, Pustu dan Puskesdes. Penempatan ataupun distribusi tenaga medis
diupayakan lebih proporsional, baik melalui rekrutmen maupun dengan
mengoptimalkan tenaga medis yang telah ada. Dinas terkait akan memberikan reward dan punishment bagi tenaga medis.
Selanjutnya,
untuk menanggulangi penyakit yang pada umumnya terjadi lantaran pola hidup yang
kurang sehat, Pemerintah Kabupaten Dairi terus mendorong promosi melalui media
massa dan penyuluhan langsung ke tengah-tengah masyarakat. Penyuluhan ini juga
untuk memberdayakan segenap stakeholder
masyarakat agar semakin menyadari pola hidup sehat.
Khusus
untuk warga masyarakat miskin yang belum ter-cover oleh Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) akan
dialokasikan penganggarannya dengan menerbitkan Jaminan Kesehatan Daerah
(Jamkesda) Pemerintah Kabupaten Dairi.
C.
Kependudukan
Dari sisi kependudukan,
warga masyarakat Kabupaten Dairi menghadapi persoalan minimnya kepemilikan KTP,
Kartu Keluarga, akta perkawinan dan akta kelahiran.
Selama masa
Kunker ke desa-desa, Tim “Bekerja untuk Rakyat” Pemerintah Kabupaten Dairi
memberikan pelayanan KTP secara gratis kepada 36.161 penduduk. Dengan begitu
prosentase penduduk yang memiliki KTP meningkat dari sekitar 13,17% menjadi
33,10%.
Apabila
dibandingkan dengan pelayanan KTP melalui jalur konvensional –dari kecamatan
selanjutnya ke Dinas Catataan Sipil dan Kependudukan—maka pelayanan melalui
Kunker jauh lebih banyak. Hal ini disebabkan antara lain karena jarak tempuh
dari desa menuju kecamatan ataupun kabupaten yang relatif jauh, selain itu
tenaga pendukung yang terbatas pula. Sedangkan pelayanan yang diberikan selama
kunjungan ke desa-desa, petugas dari Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan
langsung melayani warga masyarakat dibantu staf dari kecamatan dan perangkat
desa.
Pun
demikian dengan pelayanan dokumen kependudukan yang lain, seperti Kartu Keluarga
(KK) dan akta kelahiran. Jumlah rumah tangga di Kabupaten Dairi sebanyak
64.852, yang telah memiliki KK baru 20.546 rumah tangga (31%). Melalui kunjungan
ke desa-desa, pelayanan KK mengalami peningkatan sebesar 16.315 KK (25,16%).
Dan rumah tangga yang memiliki KK kini mencapai 36.861 KK (56,84%).
Kemudian
akta kelahiran baru diterbitkan sebanyak 20.642 akta dari jumlah penduduk
mencapai 270.053 jiwa. Melalui kunjungan ke desa-desa, Dinas Catatan Sipil dan
Kependudukan Kabupaten Dairi mampu menerbitkan sebanyak 2.680 akta kelahiran
dan kini jumlah penduduk yang telah mengantongi akta kelahiran sejumlah 23.322
jiwa.
Ke depan,
Pemerintah Kabupaten Dairi akan terus mengintensifkan penyuluhan-penyuluhan
kepada warga masyarakat ihwal arti penting dokumen-dokumen kependudukan.
D.
Pertanian
Selama kunjungan
ke desa-desa, Tim “Bekerja untuk Rakyat” Kabupaten Dairi melakukan penyuluhan mengenai
cara-cara bercocok tanam dan memberikan bantuan bibit berkualitas kepada warga
masyarakat –terutama petani dan pekebun. Bibit yang diberikan berupa bibit
durian sebanyak 325 batang, alpukat sebanyak 120 batang, mangga sebanyak 20
batang, dan kakao sebanyak 3.600 batang. Dari data tersebut, dapat dipahami
bahwa selama masa kunjungan ke desa-desa telah dilaksanakan penanaman tanaman
perkebunan di lahan-lahan warga masyarakat dan di pekarangan rumah dengan
harapan dapat menambah gizi dan pendapatan rakyat.
Dari contoh
bercocok tanam yang disosialisakan oleh Tim “Bekerja untuk Rakyat” diharapkan
para petani mampu meningkatkan pengetahuannya sehingga produksi hasil-hasil
pertanian dapat terus bertambah. Begitu pula pemanfaatan pekarangan masyarakat
diharapkan dapat ditanami dengan jenis-jenis tanaman yang mampu untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Selanjutnya, Dinas terkait menyebar-luaskan teknologi
pertanian yang mampu meningkatkan produksi dan mutu hasil pertanian.
Tim
“Bekerja untuk Rakyat” juga melakukan pemberantasan hama tikus di sawah-sawah.
Masyarakat pun menerima manfaat langsung berupa peningkatan hasil panen padi
dan jagung yang memuaskan.
Untuk
mengetahui kualitas tanah, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan uji pH (tingkat
keasaman) tanah. Hasil pengujian ini diharapkan menambah pengetahuan tentang
kondisi lahan dan mereka mampu mengantisipasi penyesuaian pola pemupukan tanah.
Selain itu, hasil uji dapat pula dijadikan dasar pemberian bantuan bibit tanaman
kepada warga masyarakat agar sesuai dengan kondisi lahan.
Dinas
Pertanian Kabupaten Dairi akan pula meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga
penyuluh pertanian. Dinas lain yang terkait pun didorong untuk terus membuka
jalan-jalan usaha tani yang menghubungkan sentra-sentra produksi pertanian
dengan tempat-tempat pengumpulan hasil pertanian. Dan melakukan rehabilitasi
pada jaringan irigasi yang telah rusak dan melakukan perluasan/pencetakan
sawah-sawah baru yang potensial buat dikembangkan lebih optimal.
Dari sisi
permodalan dan pemasaran, Pemerintah Kabupaten Dairi akan terus meningkatkan
fasilitasi petani untuk dapat memperoleh akses Kredit Usaha Tani (KUT) yang
lebih produktif dan memberikan informasi pasar sehingga fluktuasi harga
komoditi pertanian dapat diantisipasi secara tepat.
E.
Peternakan
Berkaca pada
kebutuhan daging yang masih banyak dipasok dari luar daerah Kabupaten Dairi, Tim
“Bekerja untuk Rakyat” berupaya melakukan sosialisasi pengembangan peternakan
dengan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan dan lahan-lahan yang belum
dibudidayakan. Untuk lebih meningkatkan motivasi masyarakat, Tim “Bekerja untuk
Rakyat” melakukan penyemprotan kandang-kandang ternak milik warga masyarakat,
melakukan penyuluhan cara menyuntik dan memberikan vitamin pada hewan ternak,
pemberian vaksinasi pada hewan ternak dengan harapan untuk lebih meningkatkan
produksi peternakan.
Dengan
dilakukannya pelayanan-pelayanan tersebut, diharapkan pada tahun-tahun
mendatang warga masyarakat lebih berminat untuk beternak dengan memanfaatkan
lahan-lahan pekarangan ataupun lahan-lahan yang belum diolah yang pada akhirnya
mampu meningkatkan pendapatan warga masyarakat dan mengurangi tingkat
ketergantungan pemenuhan kebutuhan daging pada daerah lain.
F.
Perikanan
Selama ini,
Kabupaten Dairi harus mendatangkan ikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan
karena warga masyarakat setempat tergolong kurang mampu menyediakan
sarana-prasarana budidaya ikan.
Untuk memacu
semangat menekuni perikanan, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan
penyuluhan-penyuluhan guna memotivasi warga masyarakat membuat kolam ikan
dengan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan rumah, lahan-lahan yang tidak
diolah, tambak ataupun sawah melalui sistem mina padi. Berkaitan dengan hal ini,
Tim “Bekerja untuk Rakyat” membagikan benih ikan nila merah, nila hitam, ikan
mas, dan ikan lele sebanyak 6.870 ekor agar dibudidayakan oleh warga
masyarakat.
Melalui
bantuan benih tersebut diharapkan satu tahun berselang produksi ikan di
Kabupaten Dairi dapat meningkat yang bermuara pada peningkatan gizi dan
pendapatan masyarakat. Dan tingkat ketergantungan pada daerah lain buat
memenuhi kebutuhan konsumsi ikan dapat dikurangi.
G.
Kehutanan
Berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 44/Menhut/II/2005, luas kawasan hutan
di Kabupaten Dairi mencapai seluas 137.968,03 Ha atau sekitar 71,57% dari luas
wilayah kabupaten. Dari luas kawasan hutan tersebut, terdapat lahan kritis
dalam kawasan hutan seluas 24.380 Ha dan lahan kritis di luar kawasan hutan
seluas 12.439 Ha.
Melihat
pendanaan reboisasi dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
dan Kabupaten Dairi yang sangat kecil dibandingkan dengan luas lahan yang akan
direboisasi, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan upaya meningkatkan peran
serta masyarakat dalam pelestarian hutan dengan melakukan penanaman pohon dan
memberikan berbagai jenis bibit pohon, antara lain bibit pohon Sengon sebanyak
20.000 batang, Uru sebanyak 3.670 barang, Ingul sebanyak 2.435 barang, Trembesi
sebanyak 4.515 batang, dan Mahoni sebanyak 3.300 batang.
Dari
berbagai jenis pohon yang telah ditanam, apabila diasumsikan bahwa tanaman
tersebut secara keseluruhan berhasil tumbuh, maka warga masyarakat telah
memiliki tambahan penghasilan dari kayu-kayuan untuk jangka waktu 10 tahun
kemudian. Selain itu, penanaman pohon-pohon tersebut diharapkan mampu
mengurangi luasan lahan-lahan kritis ataupun lahan tidur/kosong sehingga daya
dukung alam dapat lebih baik.
H.
Bidang-bidang
Lain
Pada bidang
tenaga kerja, banyak ditemui warga masyarakat angkatan kerja produktif namun
lantaran keterbatasan keahlian dan keterampilan, lowongan kerja yang
kompetitif, dan motivasi bekerja masih relatif rendah, mereka justru menambah
jumlah pengangguran. Sebab itu, Tim “Bekerja untuk Rakyat” melakukan pendataan
dengan pembuatan kartu AK-1 (kartu pencari kerja) bagi pencari kerja, pelatihan
dan pembinaan kepada masyarakat angkatan kerja, melakukan pembentukan Kelompok
Usaha Bersama (Kube) fakir miskin di desa-desa, pembinaan dan pelatihan
industri rumah tangga, pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna, dan
pelatihan-pelatihan montir sepeda motor dan mobil.
Guna
meningkatkan nilai tambah ekonomi, Tim “Bekerja untuk Rakyat” memberikan
pelatihan kepada warga masyarakat dalam peningkatan nilai tambah hasil-hasil
pertanian, seperti pembuatan keripik ubi, pembuatan keripik singkong, pembuatan
tempe, pembikinan tahu, dan pelatihan keterampilan anyam-anyaman. Dengan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan warga masyarakat termotivasi
untuk lebih kreatif, sehingga tercipta industri-industri rumah tangga yang mampu
mengolah hasil-hasil pertanian masyarakat. Industri rumah tangga terbukti mampu
menyerap tenaga kerja yang tidak tertampung di sektor formal, serta tidak mudah
tergoyahkan oleh berbagai krisis ekonomi yang mengguncangkan perekonomian
karena berbahan baku lokal.
Begitulah,
di bawah kepemimpinan saya, Pemerintah Kabupaten Dairi terus bergerak dan
bertindak. Kadangkala kami membuat berbagai kekeliruan dan bahkan berkubang
dalam kegagalan, namun kami tidak pernah menyerah. Kami ingin rakyat Dairi semakin
Damai, semangat ber-Usaha, Makmur dan Aman (DUMA). Suatu kondisi dan keadaan
masyarakat yang kita impikan bersama. ***
No comments:
Post a Comment